Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengingatkan sektor pendidikan di daerah setempat harus tetap berjalan sesuai tahapan sekaligus aman di tengah masa pandemi COVID-19.
"Sektor pendidikan harus bisa beradaptasi dan tetap produktif. Dunia pendidikan harus bisa merespons dengan cepat dan tidak boleh lemah. Pendidikan harus tetap bergerak, tetapi dengan cara baru, metode, sarana, pendekatan dan kecakapan yang baru yang mungkin sebelumnya tidak digunakan," kata Dewa Indra saat melakukan tatap muka virtual dengan para kepala sekolah, guru di SMA negeri/ swasta, SMK serta SLB dari sembilan kabupaten/kota se-Bali, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, pandemi COVID-19 telah memberikan tantangan bagi kita semua untuk bisa melakukan adaptasi serta berinovasi di berbagai lini kehidupan, termasuk di dalamnya sektor pendidikan.
"Mengingat kita tidak pernah tahu kapan pandemi ini akan berakhir dan kita tidak bisa hanya berdiam diri, tidak melakukan apa apa menunggu sampai pandemi berakhir. Untuk itu, di satu sisi, semua harus bergerak, tetap berjalan dan tetap produktif dan di sisi lain harus bisa aman tidak terpapar COVID-19," ujarnya.
Meskipun proses pendidikan hingga saat ini belum bisa berlangsung secara normal melalui tatap muka dan masih harus menggunakan metode daring (online), pendidikan harus tetap produktif dan harus tetap berjalan sesuai tahapan yang ada. Proses belajar mengajar tetap berlangsung meskipun dalam format ataupun metode yang berbeda.
Dewa Indra yang juga sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali menyampaikan bahwa COVID-19 bukanlah hal yang harus ditakuti ataupun sesuatu yang membuat kita paranoid lalu berdiam diri dan tidak berani melakukan aktivitas apapun.
Baca juga: 1.493 desa adat di Bali miliki pararem cegah COVID-19
"COVID-19 harus kita hadapi dan kita lakukan aktivitas kita dengan penerapan protokol kesehatan dengan baik dan disiplin. Agar aman dari penyebaran COVID-19, kita harus perkuat dan bentengi diri kita, baik dari luar maupun dari dalam. Perisai dari luar diri berupa penggunaan masker yang benar, rajin cuci tangan, menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer dan jauhi kerumunan," ucapnya.
Sedangkan dari dalam, bentengi diri dengan menjaga imun tubuh, dengan terus bergerak, tidak stress, minum vitamin serta beristirahat yang cukup.
Di hadapan sekitar 300 peserta virtual itu, Dewa Indra meminta agar para kepala sekolah maupun para guru untuk terus melakukan adaptasi serta inovasi dalam metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Tidak hanya sarana prasarana penunjang seperti sarana wifi, laptop, smartphone yang harus dipersiapkan tetapi juga para guru harus mampu menyajikan pembelajaran dengan cara yang menarik dan efiisen sehingga mudah dipahami para siswa dan tidak membuat siswa bosan.
Guru, lanjut dia, harus bisa menyajikan materi pembelajaran dalam konteks daring dengan sangat baik. Di samping dari sisi guru dan sarana prasarana, pihak sekolah juga diminta untuk memastikan kemampuan akses siswa untuk melakukan pembelajaran secara daring.
"Dalam pembelajaran daring permasalahannya adalah akses. Kita harus perhatikan juga kemampuan finansial siswa dalam mengakses daring tersebut. Jangan sampai siswa tidak memiliki kemampuan mengakses internet karena ekonomi yang kurang mendukung," katanya.
Oleh karena itu, harus dipikirkan dan dipetakan terkait kondisi siswa di masing masing sekolah, sehingga proses pembelajaran daring berjalan lancer.
Baca juga: GTPP COVID-19 Bali: Kamis, 92 pasien positif corona sembuh
Sekda Dewa Indra pun meminta agar pihak sekolah dapat mengamankan lingkungan sekolahnya dari penyebaran COVID-19 sehingga sekolah akan menjadi tempat yang aman baik bagi para tenaga pengajar dan juga para siswa.
Meskipun saat ini proses belajar mengajar belum dilaksanakan secara langsung di sekolah, pihak sekolah diminta sudah mempersiapkan pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
"Sekolah harus memastikan penggunaan masker bagi semua warga sekolah, menyiapkan tempat mencuci tangan yang memadai sesuai jumlah siswa, memastikan ketersediaan sabun, mengatur jarak bangku di dalam kelas, pengaturan aktivitas siswa, melakukan penyemprotan rutin di kelas maupun sarana sekolah lainnya," katanya.
Bahkan, jika diperlukan menuangkan protokol kesehatan tesebut dalam peraturan tata tertib sekolah dan membentuk petugas yang khusus memantau semua warga sekolah menerapakan protokol kesehatan dengan tertib dan disiplin.
"Senin ini (13 Juli) kegiatan pengenalan sekolah akan dilakukan secara daring. Siapkan secara matang dan seefektif mungkin. Di tahap ini kita bisa perkenalkan juga tata tertib sekolah termasuk pelaksanaan protocol kesehatan di samping tentunya perkenalan guru serta sarana prasarana sekolah," kata Dewa Indra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Sektor pendidikan harus bisa beradaptasi dan tetap produktif. Dunia pendidikan harus bisa merespons dengan cepat dan tidak boleh lemah. Pendidikan harus tetap bergerak, tetapi dengan cara baru, metode, sarana, pendekatan dan kecakapan yang baru yang mungkin sebelumnya tidak digunakan," kata Dewa Indra saat melakukan tatap muka virtual dengan para kepala sekolah, guru di SMA negeri/ swasta, SMK serta SLB dari sembilan kabupaten/kota se-Bali, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, pandemi COVID-19 telah memberikan tantangan bagi kita semua untuk bisa melakukan adaptasi serta berinovasi di berbagai lini kehidupan, termasuk di dalamnya sektor pendidikan.
"Mengingat kita tidak pernah tahu kapan pandemi ini akan berakhir dan kita tidak bisa hanya berdiam diri, tidak melakukan apa apa menunggu sampai pandemi berakhir. Untuk itu, di satu sisi, semua harus bergerak, tetap berjalan dan tetap produktif dan di sisi lain harus bisa aman tidak terpapar COVID-19," ujarnya.
Meskipun proses pendidikan hingga saat ini belum bisa berlangsung secara normal melalui tatap muka dan masih harus menggunakan metode daring (online), pendidikan harus tetap produktif dan harus tetap berjalan sesuai tahapan yang ada. Proses belajar mengajar tetap berlangsung meskipun dalam format ataupun metode yang berbeda.
Dewa Indra yang juga sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali menyampaikan bahwa COVID-19 bukanlah hal yang harus ditakuti ataupun sesuatu yang membuat kita paranoid lalu berdiam diri dan tidak berani melakukan aktivitas apapun.
Baca juga: 1.493 desa adat di Bali miliki pararem cegah COVID-19
"COVID-19 harus kita hadapi dan kita lakukan aktivitas kita dengan penerapan protokol kesehatan dengan baik dan disiplin. Agar aman dari penyebaran COVID-19, kita harus perkuat dan bentengi diri kita, baik dari luar maupun dari dalam. Perisai dari luar diri berupa penggunaan masker yang benar, rajin cuci tangan, menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer dan jauhi kerumunan," ucapnya.
Sedangkan dari dalam, bentengi diri dengan menjaga imun tubuh, dengan terus bergerak, tidak stress, minum vitamin serta beristirahat yang cukup.
Di hadapan sekitar 300 peserta virtual itu, Dewa Indra meminta agar para kepala sekolah maupun para guru untuk terus melakukan adaptasi serta inovasi dalam metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Tidak hanya sarana prasarana penunjang seperti sarana wifi, laptop, smartphone yang harus dipersiapkan tetapi juga para guru harus mampu menyajikan pembelajaran dengan cara yang menarik dan efiisen sehingga mudah dipahami para siswa dan tidak membuat siswa bosan.
Guru, lanjut dia, harus bisa menyajikan materi pembelajaran dalam konteks daring dengan sangat baik. Di samping dari sisi guru dan sarana prasarana, pihak sekolah juga diminta untuk memastikan kemampuan akses siswa untuk melakukan pembelajaran secara daring.
"Dalam pembelajaran daring permasalahannya adalah akses. Kita harus perhatikan juga kemampuan finansial siswa dalam mengakses daring tersebut. Jangan sampai siswa tidak memiliki kemampuan mengakses internet karena ekonomi yang kurang mendukung," katanya.
Oleh karena itu, harus dipikirkan dan dipetakan terkait kondisi siswa di masing masing sekolah, sehingga proses pembelajaran daring berjalan lancer.
Baca juga: GTPP COVID-19 Bali: Kamis, 92 pasien positif corona sembuh
Sekda Dewa Indra pun meminta agar pihak sekolah dapat mengamankan lingkungan sekolahnya dari penyebaran COVID-19 sehingga sekolah akan menjadi tempat yang aman baik bagi para tenaga pengajar dan juga para siswa.
Meskipun saat ini proses belajar mengajar belum dilaksanakan secara langsung di sekolah, pihak sekolah diminta sudah mempersiapkan pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
"Sekolah harus memastikan penggunaan masker bagi semua warga sekolah, menyiapkan tempat mencuci tangan yang memadai sesuai jumlah siswa, memastikan ketersediaan sabun, mengatur jarak bangku di dalam kelas, pengaturan aktivitas siswa, melakukan penyemprotan rutin di kelas maupun sarana sekolah lainnya," katanya.
Bahkan, jika diperlukan menuangkan protokol kesehatan tesebut dalam peraturan tata tertib sekolah dan membentuk petugas yang khusus memantau semua warga sekolah menerapakan protokol kesehatan dengan tertib dan disiplin.
"Senin ini (13 Juli) kegiatan pengenalan sekolah akan dilakukan secara daring. Siapkan secara matang dan seefektif mungkin. Di tahap ini kita bisa perkenalkan juga tata tertib sekolah termasuk pelaksanaan protocol kesehatan di samping tentunya perkenalan guru serta sarana prasarana sekolah," kata Dewa Indra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020