Bengkulu (Antara Bali) - Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang terpaksa diamputasi karena kaki depan yang terkena jerat sudah membusuk, tidak akan dilepasliarkan ke habitatnya.
"Untuk dilepasliarkan ke habitatnya tidak memungkinkan karena kaki depan, bagian tubuh yang sangat vital untuk mencari mangsa sudah diamputasi," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Amon Zamora di Bengkulu, Senin.
Tiga jari si raja hutan terpaksa diamputasi karena sudah membusuk akibat gesekan kawat sling jerat pemburu tersebut.
Petugas kesehatan sudah mengamputasi dua jari harimau sebelah kanan, namun tiga jari sebelah kiri juga terpaksa dipotong karena mulai membusuk.
Harimau tersebut masih dapat diselamatkan dari jerat pemburu di dalam Hutan Produksi (HP) Air Rami di Kabupaten Bengkulu Utara pada 20 Februari 2012.
"Saat ini kondisinya cukup stabil dan mulai sehat, tapi kami mencurigai dari kondisinya ada kemungkinan sedang bunting atau baru beranak," kata Amon seraya menyebutkan, penanganannya oleh tim kesehatan dibantu pihak Taman Safari Indonesia serta ahli stwa liar dari Australia.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Untuk dilepasliarkan ke habitatnya tidak memungkinkan karena kaki depan, bagian tubuh yang sangat vital untuk mencari mangsa sudah diamputasi," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Amon Zamora di Bengkulu, Senin.
Tiga jari si raja hutan terpaksa diamputasi karena sudah membusuk akibat gesekan kawat sling jerat pemburu tersebut.
Petugas kesehatan sudah mengamputasi dua jari harimau sebelah kanan, namun tiga jari sebelah kiri juga terpaksa dipotong karena mulai membusuk.
Harimau tersebut masih dapat diselamatkan dari jerat pemburu di dalam Hutan Produksi (HP) Air Rami di Kabupaten Bengkulu Utara pada 20 Februari 2012.
"Saat ini kondisinya cukup stabil dan mulai sehat, tapi kami mencurigai dari kondisinya ada kemungkinan sedang bunting atau baru beranak," kata Amon seraya menyebutkan, penanganannya oleh tim kesehatan dibantu pihak Taman Safari Indonesia serta ahli stwa liar dari Australia.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012