Ketua KPU RI Arief Budiman menyebutkan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 akan menjadi fondasi penting untuk pemilihan umum pada masa mendatang.
Arief Budiman di Jakarta, Kamis, mengatakan Pilkada 2020 merupakan penyelenggaraan pemilu serentak yang digelar di 270 daerah dan dalam kondisi yang tidak biasa sebab saat ini Indonesia berada dalam situasi pandemik COVID-19.
"Pilkada kali ini bukan hanya kepentingan hari ini saja, tetapi lebih jauh juga untuk kepentingan generasi yang akan datang, mereka akan melihat dan belajar apa yang kita lakukan hari ini," kata dia.
Jika pilkada kali ini berjalan baik dan sukses, maka menurut dia kita dapat mewariskan sebuah sistem penyelenggaraan yang tidak biasa ini untuk dipakai dan dimanfaatkan generasi berikutnya.
Pada pemilu yang akan datang, menurut Arief generasi selanjutnya tinggal menyempurnakannya saja dari sistem yang dibangun saat ini, mereka ke depannya tentu bisa langsung menjalankan pesta demokrasi dengan berbagai kondisi, termasuk jika situasi bencana non-alam serupa kembali berulang.
"Tapi kalau pilkada kali ini tidak baik, bahkan mungkin banyak problem, maka generasi yang akan datang kalau menghadapi situasi yang sama seperti ini dia harus belajar lagi, mencari referensi dan menyesuaikan banyak hal," kata dia.
Oleh karena itu, KPU mengajak seluruh pihak untuk ikut bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020.
Tanpa dukungan seluruh elemen menurut Arief menjadi hal yang mustahil bagi KPU untuk merealisasikan penyelenggaraan pemilu yang baik, sukses dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
KPU telah memulai kembali tahapan yang sempat tertunda sejak Maret lalu. KPU memulai tahapan pilkada mulai 15 Juni, dan pada Kamis 18 Juni KPU secara resmi meluncurkan penyelenggaraan Pilkada serentak 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Arief Budiman di Jakarta, Kamis, mengatakan Pilkada 2020 merupakan penyelenggaraan pemilu serentak yang digelar di 270 daerah dan dalam kondisi yang tidak biasa sebab saat ini Indonesia berada dalam situasi pandemik COVID-19.
"Pilkada kali ini bukan hanya kepentingan hari ini saja, tetapi lebih jauh juga untuk kepentingan generasi yang akan datang, mereka akan melihat dan belajar apa yang kita lakukan hari ini," kata dia.
Jika pilkada kali ini berjalan baik dan sukses, maka menurut dia kita dapat mewariskan sebuah sistem penyelenggaraan yang tidak biasa ini untuk dipakai dan dimanfaatkan generasi berikutnya.
Pada pemilu yang akan datang, menurut Arief generasi selanjutnya tinggal menyempurnakannya saja dari sistem yang dibangun saat ini, mereka ke depannya tentu bisa langsung menjalankan pesta demokrasi dengan berbagai kondisi, termasuk jika situasi bencana non-alam serupa kembali berulang.
"Tapi kalau pilkada kali ini tidak baik, bahkan mungkin banyak problem, maka generasi yang akan datang kalau menghadapi situasi yang sama seperti ini dia harus belajar lagi, mencari referensi dan menyesuaikan banyak hal," kata dia.
Oleh karena itu, KPU mengajak seluruh pihak untuk ikut bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020.
Tanpa dukungan seluruh elemen menurut Arief menjadi hal yang mustahil bagi KPU untuk merealisasikan penyelenggaraan pemilu yang baik, sukses dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
KPU telah memulai kembali tahapan yang sempat tertunda sejak Maret lalu. KPU memulai tahapan pilkada mulai 15 Juni, dan pada Kamis 18 Juni KPU secara resmi meluncurkan penyelenggaraan Pilkada serentak 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020