Wakil Bupati Badung Bali sekaligus Wakil Ketua I Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat I Ketut Suiasa mengatakan pemutusan rantai dan pencegahan penyebaran virus corona tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah saja, namun diperlukan kerja sama dan gotong royong dari semua pihak, seperti TNI/Polri, ormas, masyarakat, termasuk juga melibatkan Bendesa atau kepala desa adat.
"Untuk itu, kami juga telah memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat di tingkat desa melalui Bendesa se-Kecamatan Mengwi Badung, tentang kebijakan-kebijakan kami dalam penanganan COVID-19," ujar Wabup Suiasa di Mangupura, Minggu.
Ia mengatakan, pihaknya berharap keterlibatan Bendesa Adat dapat mendukung kegiatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Badung, baik terhadap upaya yang telah diambil oleh pemerintah dalam pemutusan rantai COVID-19 di Badung maupun mengkampanyekan protokol kesehatan dan kebijakan mitigasi strategis Kabupaten Badung dalam percepatan penanganan COVID-19 kepada masyarakat
"Paling tidak Bendesa memberikan sosialisasi kepada warganya agar mematuhi protokol kesehatan. Contohnya, mengingatkan untuk selalu menggunakan masker saat keluar rumah, tidak keluar rumah kecuali ada hal mendesak, tidak berkerumun atau menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir serta meningkatkan daya tahan tubuh, dengan makanan bergizi dan rajin olahraga," katanya.
Baca juga: Desa Adat Pecatu Badung serahkan bantuan bahan pokok Rp1,3 miliar
Wabup Suiasa menambahkan Pemkab Badung telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan strategis terkait pandemi COVID-19, diantaranya menggratiskan biaya PDAM, pemberian sembako untuk masyarakat paling terdampak (keluarga kurang mampu/keluarga penerima manfaat)
Insentif untuk masyarakat Badung yang di PHK/dirumahkan, menyiapkan rumah singgah untuk pekerja migran Indonesia/ABK dan tenaga kesehatan, pembiayaan BPJS, pengadaan masker untuk masyarakat Badung serta pengadaan alat pelindung diri dan insentif kepada tenaga medis.
Pihaknya juga telah menyiapkan anggaran untuk penanganan COVID-19 sebesar Rp274,9 miliar yang terdiri dari penanganan masalah kesehatan sebesar Rp131,8 miliar, penanganan dampak ekonomi Rp16,9 miliar dan penyediaan social safety net/jaring pengaman sosial sebesar Rp126 miliar yang bersumber dari belanja tak terduga dalam APBD TA 2020.
Baca juga: ITDC beri bantuan pada masyarakat tiga desa adat di Badung
Dengan berbagai kebijakan yang sudah diambil oleh Pemkab Badung, Wabup Suiasa berharap pandemi COVID-19 dapat segera berlalu serta kehidupan dan perekonomian masyarakat bisa kembali normal.
"Mari bersama-sama lawan COVID-19, dengan gotong royong, gerak cepat, tanggap darurat dan tepat sasaran sehingga program-program pembangunan di Badung bisa dilanjutkan sesuai harapan bersama," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Untuk itu, kami juga telah memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat di tingkat desa melalui Bendesa se-Kecamatan Mengwi Badung, tentang kebijakan-kebijakan kami dalam penanganan COVID-19," ujar Wabup Suiasa di Mangupura, Minggu.
Ia mengatakan, pihaknya berharap keterlibatan Bendesa Adat dapat mendukung kegiatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Badung, baik terhadap upaya yang telah diambil oleh pemerintah dalam pemutusan rantai COVID-19 di Badung maupun mengkampanyekan protokol kesehatan dan kebijakan mitigasi strategis Kabupaten Badung dalam percepatan penanganan COVID-19 kepada masyarakat
"Paling tidak Bendesa memberikan sosialisasi kepada warganya agar mematuhi protokol kesehatan. Contohnya, mengingatkan untuk selalu menggunakan masker saat keluar rumah, tidak keluar rumah kecuali ada hal mendesak, tidak berkerumun atau menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir serta meningkatkan daya tahan tubuh, dengan makanan bergizi dan rajin olahraga," katanya.
Baca juga: Desa Adat Pecatu Badung serahkan bantuan bahan pokok Rp1,3 miliar
Wabup Suiasa menambahkan Pemkab Badung telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan strategis terkait pandemi COVID-19, diantaranya menggratiskan biaya PDAM, pemberian sembako untuk masyarakat paling terdampak (keluarga kurang mampu/keluarga penerima manfaat)
Insentif untuk masyarakat Badung yang di PHK/dirumahkan, menyiapkan rumah singgah untuk pekerja migran Indonesia/ABK dan tenaga kesehatan, pembiayaan BPJS, pengadaan masker untuk masyarakat Badung serta pengadaan alat pelindung diri dan insentif kepada tenaga medis.
Pihaknya juga telah menyiapkan anggaran untuk penanganan COVID-19 sebesar Rp274,9 miliar yang terdiri dari penanganan masalah kesehatan sebesar Rp131,8 miliar, penanganan dampak ekonomi Rp16,9 miliar dan penyediaan social safety net/jaring pengaman sosial sebesar Rp126 miliar yang bersumber dari belanja tak terduga dalam APBD TA 2020.
Baca juga: ITDC beri bantuan pada masyarakat tiga desa adat di Badung
Dengan berbagai kebijakan yang sudah diambil oleh Pemkab Badung, Wabup Suiasa berharap pandemi COVID-19 dapat segera berlalu serta kehidupan dan perekonomian masyarakat bisa kembali normal.
"Mari bersama-sama lawan COVID-19, dengan gotong royong, gerak cepat, tanggap darurat dan tepat sasaran sehingga program-program pembangunan di Badung bisa dilanjutkan sesuai harapan bersama," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020