Desa Adat Pecatu yang terletak di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, menyerahkan bantuan bahan pokok terkait dengan adanya dampak ekonomi yang ditimbulkan pandemi COVID-19 kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) di wilayah desa adat tersebut senilai sekitar Rp1,3 miliar.
"Selama ini, kami terus berupaya membantu kebutuhan warga karena kami sadar semua warga terdampak pandemi COVID-19. Ini dikarenakan sebagian besar warga mata pencahariannya di sektor pariwisata," ujar Bendesa atau Kepala Desa Adat Pecatu, Made Sumerta, dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, bantuan bahan pokok dengan total nilai sekitar Rp1,3 miliar yang diserahkan kepada masyarakat tersebut dananya berasal dari kas yang dimiliki desa adat.
Baca juga: Pemkab Badung bagikan 463.583 masker kepada warga
Made Sumerta menjelaskan, bantuan sembako diserahkan kepada 19 tempekan (kelompok) se-Desa Adat Pecatu berupa paket 1 yang diberikan kepada masyarakat, pengarep, KK mandiri dan pensiunan sejumlah 2.283 paket dengan rincian masing-masing paket berisi 25 kilogram beras, dua liter minyak goreng dan dua krat telur ayam.
"Sedangkan paket 2, diberikan kepada janda/duda/yatim piatu sejumlah 553 paket bantuan bahan pokok dengan rincian paket bantuan berisi 10 kilogram beras, satu liter minyak goreng dan satu krat telur ayam," ujarnya.
Made Sumerta mengatakan, setelah penyerahan bantuan tersebut, pihaknya juga akan kembali mengevaluasi dan menyiapkan bantuan untuk tahap berikutnya dengan menyesuaikan kondisi yang ada.
Baca juga: Wabup Badung pantau Posko Pencegahan COVID-19 di Kuta Selatan
"Kami tentunya berharap agar COVID-19 ini dapat segera berakhir. Namun, jika nantinya wabah ini berkepanjangan, kami akan kembali menyalurkan bantuan untuk warga," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa mengatakan, pihaknya mengapresiasi terhadap kepedulian yang dimiliki Desa Adat Pecatu terhadap nasib warganya. Ia berharap, kegiatan serupa juga dapat ditiru di daerah lain.
Ia juga menekankan, pentingnya masyarakat untuk menjaga kedisiplinan terkait upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Pihaknya meminta, masyarakat tidak meremehkan imbauan pemerintah karena apabila masyarakat bandel, maka penyebaran virus akan sangat sulit dihentikan.
Baca juga: Badung maksimalkan LPD untuk antisipasi dampak sosial COVID-19
"Kalau masyarakat tidak taat, pendemi ini akan lama. Sampai kapan COVID-19 ini berlangsung itu tergantung sampai kapan kita bisa disiplin. Jadi, pakai selalu masker, tinggal di rumah kecuali kalau ada keperluan mendesak, juga jangan lupa selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," kata Wabup Suiasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Selama ini, kami terus berupaya membantu kebutuhan warga karena kami sadar semua warga terdampak pandemi COVID-19. Ini dikarenakan sebagian besar warga mata pencahariannya di sektor pariwisata," ujar Bendesa atau Kepala Desa Adat Pecatu, Made Sumerta, dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, bantuan bahan pokok dengan total nilai sekitar Rp1,3 miliar yang diserahkan kepada masyarakat tersebut dananya berasal dari kas yang dimiliki desa adat.
Baca juga: Pemkab Badung bagikan 463.583 masker kepada warga
Made Sumerta menjelaskan, bantuan sembako diserahkan kepada 19 tempekan (kelompok) se-Desa Adat Pecatu berupa paket 1 yang diberikan kepada masyarakat, pengarep, KK mandiri dan pensiunan sejumlah 2.283 paket dengan rincian masing-masing paket berisi 25 kilogram beras, dua liter minyak goreng dan dua krat telur ayam.
"Sedangkan paket 2, diberikan kepada janda/duda/yatim piatu sejumlah 553 paket bantuan bahan pokok dengan rincian paket bantuan berisi 10 kilogram beras, satu liter minyak goreng dan satu krat telur ayam," ujarnya.
Made Sumerta mengatakan, setelah penyerahan bantuan tersebut, pihaknya juga akan kembali mengevaluasi dan menyiapkan bantuan untuk tahap berikutnya dengan menyesuaikan kondisi yang ada.
Baca juga: Wabup Badung pantau Posko Pencegahan COVID-19 di Kuta Selatan
"Kami tentunya berharap agar COVID-19 ini dapat segera berakhir. Namun, jika nantinya wabah ini berkepanjangan, kami akan kembali menyalurkan bantuan untuk warga," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa mengatakan, pihaknya mengapresiasi terhadap kepedulian yang dimiliki Desa Adat Pecatu terhadap nasib warganya. Ia berharap, kegiatan serupa juga dapat ditiru di daerah lain.
Ia juga menekankan, pentingnya masyarakat untuk menjaga kedisiplinan terkait upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Pihaknya meminta, masyarakat tidak meremehkan imbauan pemerintah karena apabila masyarakat bandel, maka penyebaran virus akan sangat sulit dihentikan.
Baca juga: Badung maksimalkan LPD untuk antisipasi dampak sosial COVID-19
"Kalau masyarakat tidak taat, pendemi ini akan lama. Sampai kapan COVID-19 ini berlangsung itu tergantung sampai kapan kita bisa disiplin. Jadi, pakai selalu masker, tinggal di rumah kecuali kalau ada keperluan mendesak, juga jangan lupa selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," kata Wabup Suiasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020