Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) mengerahkan semua sumber dayanya secara "all out"  untuk mendukung para pemangku kepentingan dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19, diantaranya melalui donasi perlindungan relawan medis dan non-medis BNPB yang berada di garda terdepan dalam penanggulangan COVID-19.

Secara seremonial di Gedung Graha BNPB pada Jumat (8/5), BPJAMSOSTEK telah menyerahkan donasi perlindungan dalam dua program, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) untuk para relawan yang terdaftar di BNPB. 

Sebanyak 8.000 relawan yang terdaftar di BNPB akan mendapatkan perlindungan dalam dua program BPJAMSOSTEK sejak April 2020.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Banuspa bantu 1.000 paket sembako kepada pekerja ter-PHK di Bali

Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto mengatakan seluruh insan BPJAMSOSTEK, yaitu 6.100 karyawan dan semua jajaran Direksi dan Dewas telah memberikan sebagian penghasilan mereka untuk donasi ini. 

"Kami memberikan donasi untuk perlindungan bagi para relawan sebanyak 8.000 orang nantinya. Saat ini baru 1.625 yang datanya sudah kami terima dan telah terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK," ujar Agus dalam siaran pers diterima ANTARA di Denpasar, Minggu.

Agus juga mengajak pihak lain untuk ikut berpartisipasi dalam donasi untuk perlindungan relawan ini melalui program GN Lingkaran, seperti Bank Danamon yang akan ikut turut melindungi 10.000 relawan BNPB.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Denpasar berikan 200 paket bahan pokok untuk pekerja ter-PHK

Tidak hanya itu, sejak COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi, BPJAMSOSTEK juga memberikan bantuan 128 ribu masker kepada masyarakat dan para pekerja yang terdampak. 

BPJAMSOSTEK juga telah menggeser anggaran operasionalnya senilai Rp300 miliar untuk memberikan dukungan dalam bentuk program vokasional untuk peserta ter-PHK, bantuan promotif dan preventif berupa 615 ribu masker, 123 ribu vitamin dan 6.400 APD (alat pelindung diri) kepada peserta BPJAMSOSTEK. 

Kemudian, ada juga makan siang gratis untuk pengemudi ojek online (ojol) juga telah terselenggara di wilayah DKI Jakarta, yang bekerja sama dengan 150 warteg yang tersebar di DKI Jakarta.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Denpasar "panggil" 100 perusahaan agar bayar iuran

Anggota Dewas BPJAMSOSTEK, Rekson Silaban, yang juga hadir mengatakan pihaknya pada peringatan Hari Buruh (Mayday) 1 Mei yang lalu juga telah memberikan bantuan paket sembako senilai Rp2,25 miliar dan APD. Dirinya menaruh harapan para pekerja yang terdampak dapat bertahan melewati kondisi ini.

Perluasan cakupan JKK juga dirilis oleh BPJAMSOSTEK, yaitu terkait dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) bagi pekerja kesehatan ataupun relawan yang bertugas di fasilitas kesehatan atau perawatan COVID-19. Kontribusi lainnya berupa pemberlakuan relaksasi iuran yang dilakukan untuk membantu pemberi kerja agar tidak melakukan PHK dan dapat membayarkan THR kepada peserta. 

Agus menjelaskan peserta atau perusahaan mendapatkan pemotongan iuran program JKK dan JKM sampai dengan 90 persen atau hanya membayar 10 persen saja. Sementara untuk Jaminan Pensiun (JP) diberikan penundaan pembayaran sebagian iuran yang dapat dicicil hingga enam bulan ke depan.

Baca juga: BP Jamsostek Denpasar bersama Disnaker-KPKNL tangani perusahaan bandel

BPJAMSOSTEK akan terus berusaha menyalurkan bantuan sesuai dengan kemampuan dan tupoksi yang dimiliki, sebagai komitmen untuk mendukung pemerintah, para pekerja dan pengusaha di tengah pandemi COVID-19. 

"Semoga apa yang kami lakukan dapat membantu para 'stakeholder' dan harapan saya situasi ini dapat cepat diatasi dan kita lalui bersama untuk membangun dan memperkuat perekonomian nasional kembali," ujar Agus.

Lilik Kurniawan, Deputi Bidang Pencegahan dari BNPB mengapresiasi langkah BPJAMSOSTEK dalam memberikan perlindungan kepada relawan. 

Baca juga: BPJS luncurkan Jatiluwih jadi Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

"Kepedulian BPJAMSOSTEK ini merupakan semangat dan tambahan imunitas bagi Gugus Tugas dan relawan. Dukungan ini membuat kita merasa menjadi satu keluarga besar Republik Indonesia dan bentuk bela negara yang nyata dari BPJAMSOSTEK," kata Lilik.

Selain itu, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Kanwil Bali, Nusa Tenggara dan Papua (Banuspa) memberikan bantuan 1.000 paket bahan pokok kepada para pekerja terdampak COVID-19 di Pulau Dewata yang dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Ini bentuk kepedulian BPJAMSOSTEK untuk meringankan sebagian beban yang dialami pekerja yang mungkin dirumahkan akibat pandemi COVID-19, yang mungkin juga sudah di-PHK," kata Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah Banuspa Deny Yusyulian saat menyerahkan 1.000 paket bahan pokok ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali di Denpasar, Jumat (8/5/2020).

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Bali-Nusra-Papua bidik UMKM

Bantuan 1.000 paket bahan pokok tersebut akan dibagikan kepada para pekerja yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Federasi Serikat Pekerja Pariwisata (FSPPAR), Federasi Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa, dan Asuransi (FSP NIBA), Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan dan Minuman (FSP RTMM), Federasi Serikat Pekerja Metal (FSPM) dan Federasi Serikat Pekerja (FSP).

"Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Bali dalam pelaksanaan aktivitas kami untuk memberikan perlindungan seluruh serikat pekerja di wilayah ini dan kami telah komitmen bersama serikat pekerja untuk bersama-sama memajukan perekonomian yang ada di Bali terkait pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini," ucap Deny.

Dengan bantuan yang diserahkan tersebut, pihaknya berharap dapat meringankan terutama sektor pariwisata yang betul-betul terpukul  akibat pandemi COVID-19.
 
Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah Banuspa Deny Yusyulian saat menyerahkan secara simbolis 1.000 paket bahan pokok ke Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra (Antaranews Bali/istimewa/2020)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020