Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Bali bahwa TPT untuk Diploma I/II/III masih tercatat yang tertinggi di antara TPT pada tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 3,77 persen.
"Data tersebut menunjukkan di antara angkatan kerja berpendidikan Diploma I/II/III, tercatat sebesar 3,77 persen sebagai pengangguran. TPT tertinggi berikutnya berasal dari tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 2,42 persen," jelas Kepala BPS Bali, Adi Nugroho saat dikonfirmasi di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan melihat nilai TPT tertinggi pada lulusan Diploma I/II/III dan SMK, maka ada penawaran tenaga kerja tidak terserap, terutama dari tingkat pendidikan Diploma I/II/III dan SMK.
Baca juga: Ekspor masker dari Bali meningkat 116 persen
"Ya diduga mereka yang berpendidikan lebih rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, sehingga dapat dilihat bahwa TPT dari yang berpendidikan SMP ke bawah adalah yang paling kecil di antara TPT semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 0,37 persen. Apabila dibandingkan kondisi setahun yang lalu, penurunan TPT terjadi pada mereka yang berasal dari tingkat pendidikan SMP ke bawah dan SMA,"jelasnya.
Ia mengatakan untuk data ketenagakerjaan ini diperoleh dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang pelaksanaannya secara periodik dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus.
Dari pelaksanaan Sakernas Februari 2020, diperoleh data pembentuk angkatan kerja adalah penduduk berumur 15 tahun atau lebih yang bekerja dan yang menganggur. Sementara jumlah angkatan kerja Bali pada Februari 2020 tercatat sebanyak 2.591.033 orang, naik 51.455 orang dibanding Februari 2019.
Baca juga: BPS: Jumlah kedatangan wisman pada Maret 2020 turun tajam
"Pada Februari 2020, sebanyak 2.559.706 orang adalah penduduk yang bekerja dan 31.327 orang tercatat menganggur. Dibanding setahun yang lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah 50.390 orang, sedangkan jumlah penganggur bertambah 1.065 orang,"jelasnya.
Sementara itu, Pada Februari 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat sebesar 1,21 persen, meningkat 0,02 poin dibandingkan TPT Februari 2019 yang tercatat sebesar 1,19 persen. Peningkatan ini ditandai dengan bertambahnya 1.065 orang yang menganggur.
Ia menjelaskan dari seluruh penduduk Bali yang bekerja pada Februari 2020, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai buruh, karyawan, pegawai dengan persentase 46,76 persen.
Baca juga: Amerika jadi tujuan ekspor tertinggi di Bali
Status pekerjaan kedua tertinggi yaitu status berusaha dibantu oleh buruh tidak tetap atau buruh tidak dibayar sebesar 16,29 persen, berusaha sendiri 15,79 persen, dan pekerja keluarga 11,77 persen. Sedangkan pekerja dengan status pekerja bebas pertanian memiliki persentase yang paling kecil di Bali, yaitu sebesar 1,86 persen.
"Nah kalau untuk penyerapan tenaga kerja di Bali hingga Februari 2020 masih tercatat didominasi oleh pekerja berpendidikan SD ke bawah sebanyak 827.309 orang atau 32,32 persen. Sementara pekerja berpendidikan SMA tercatat sebanyak 587.987 orang atau 22,97 persen, SMP tercatat sebanyak 376.730 orang atau 14,72 persen, dan SMK tercatat sebanyak 339.423 orang atau 13,26 persen,"jelas Adi.
Selain itu, rincian untuk pekerja berpendidikan tinggi yaitu 304.853 orang dengan status lulusan Universitas atau 11,91 persen dan 123.404 orang lulusan Diploma I/II/III atau persentasenya 4,82 persen.
Baca juga: BPS : Menurun, tingkat hunian kamar hotel berbintang di Bali
"Terkait dengan merebaknya wabah Coronavirus Diseases (COVID-19), bahwa pengumpulan data Sakernas Februari 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 8-29 Februari 2020 yang lalu belum dipengaruhi oleh anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020