Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kabupaten Badung, Bali melakukan pengambilan swab terhadap 32 tenaga medis yang bertugas dalam penanganan COVID-19 guna antisipasi penyebaran virus corona jenis baru itu.
"Swab tenggorokan dilaksanakan pada petugas yang ada di ruang isolasi dan yang pernah kontak dengan pasien yang konfirm COVID-19 sebanyak 32 orang tenaga kesehatan dan lima orang tenaga medis lainnya untuk pemeriksaan PCR dan diambil oleh petugas yang ditunjuk dengan menggunakan bilik pengambilan swab," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional RSD Mangusada, Kabupaten Badung dr I Putu Arya Widiyana Pasek, dikonfirmasi di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan itu sebagai langkah preventif walaupun selama menangani pasien, mereka telah dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sesuai protokol Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia.
"Iya, karena pernah kontak dengan pasien dalam perawatan tersebut, sekaligus sebagai langkah preventif. Karena sebelumnya ada pasien belum konfirmasi positif dan petugas medis sudah memberikan pelayanan sesuai standar, kemudian dilakukan pemeriksaan PCR terhadap pasien itu hasilnya konfirmasi positif, sehingga para tenaga medis yang sempat merawat pasien tersebut kita swab," katanya.
Baca juga: Sekda Bali: Jangan saling menyalahkan di saat pandemi COVID-19
Ia menambahkan hasil pemeriksaan swab biasanya diterima satu sampai dua hari kemudian karena pemeriksaan spesimen dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar.
Arya Widiana menjelaskan pengambilan swab dilakukan oleh tenaga medis RSD Mangusada yang ditunjuk langsung, yaitu dokter dari beberapa disiplin ilmu dan analis laboratorium.
"Saat ini ada merawat satu pasien PDP dan merupakan warga negara Indonesia," katanya.
Baca juga: Di Bali, Kasus positif COVID-19 yang meninggal bertambah
Terkait dengan ketersediaan APD di RSD Mangusada, ia mengatakan hingga saat ini atas bantuan dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan sumbangan para donatur, stoknya masih aman.
"Sebagai langkah antisipasi terhadap eskalasi peningkatan status, tentu perencanaan pengadaan APD selalu kita monitoring dan evaluasi secara ketat dan terus menjalin komunikasi dengan semua 'stakeholder' (pemangku kepentingan) yang terlibat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Swab tenggorokan dilaksanakan pada petugas yang ada di ruang isolasi dan yang pernah kontak dengan pasien yang konfirm COVID-19 sebanyak 32 orang tenaga kesehatan dan lima orang tenaga medis lainnya untuk pemeriksaan PCR dan diambil oleh petugas yang ditunjuk dengan menggunakan bilik pengambilan swab," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional RSD Mangusada, Kabupaten Badung dr I Putu Arya Widiyana Pasek, dikonfirmasi di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan itu sebagai langkah preventif walaupun selama menangani pasien, mereka telah dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sesuai protokol Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia.
"Iya, karena pernah kontak dengan pasien dalam perawatan tersebut, sekaligus sebagai langkah preventif. Karena sebelumnya ada pasien belum konfirmasi positif dan petugas medis sudah memberikan pelayanan sesuai standar, kemudian dilakukan pemeriksaan PCR terhadap pasien itu hasilnya konfirmasi positif, sehingga para tenaga medis yang sempat merawat pasien tersebut kita swab," katanya.
Baca juga: Sekda Bali: Jangan saling menyalahkan di saat pandemi COVID-19
Ia menambahkan hasil pemeriksaan swab biasanya diterima satu sampai dua hari kemudian karena pemeriksaan spesimen dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar.
Arya Widiana menjelaskan pengambilan swab dilakukan oleh tenaga medis RSD Mangusada yang ditunjuk langsung, yaitu dokter dari beberapa disiplin ilmu dan analis laboratorium.
"Saat ini ada merawat satu pasien PDP dan merupakan warga negara Indonesia," katanya.
Baca juga: Di Bali, Kasus positif COVID-19 yang meninggal bertambah
Terkait dengan ketersediaan APD di RSD Mangusada, ia mengatakan hingga saat ini atas bantuan dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan sumbangan para donatur, stoknya masih aman.
"Sebagai langkah antisipasi terhadap eskalasi peningkatan status, tentu perencanaan pengadaan APD selalu kita monitoring dan evaluasi secara ketat dan terus menjalin komunikasi dengan semua 'stakeholder' (pemangku kepentingan) yang terlibat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020