Tiga dari empat pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Bali, sudah dipulangkan, karena kondisi dianggap baik .
"Tiga orang PDP tersebut adalah PDP 01, PDP 02, dan PDP 04," kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana selaku Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng dalam keterangan tertulis, Kamis.
Ia menjelaskan pemulangan itu dilakukan pada Selasa (24/3) lalu, karena hasil pemeriksaan laboratoriumnya sudah negatif, serta gejala klinisnya sudah baik berdasarkan jaminan dari dokter spesialis paru yang menangani.
"Satu orang PDP sisanya masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan dari laboratorium di Jakarta. Yang tiga itu sudah negatif, tapi diimbau untuk tidak bersosialisasi di luar rumah dulu selama 10-14 hari," katanya.
Baca juga: Tenaga medis di Buleleng diberi tunjangan jaspel terkait COVID-19
Pada Selasa (24/3) dini hari, ia mengatakan ada masuk lagi satu orang dalam pemantauan (ODP) yang berubah status menjadi PDP. Satu orang PDP baru tersebut dirawat dan masuk ke RSUD Buleleng pada pukul 01.00 WITA dini hari.
"PDP baru yang baru ini sebelumnya merupakan ODP yang kontak erat dengan PDP yang masih dirawat. Gejala yang dialami adalah panas dan hasil rontgen menunjukkan adanya pneumonia di paru-paru yang bersangkutan. PDP yang baru merupakan istri PDP 03 yang masih dirawat," ujar Agus Suradnyana.
Menurut Agus Suradnyana, pemerintah terus mendukung para dokter yang menangani untuk melihat persoalan ini dalam perspektif yang lebih aman. Ini perlu, mengingat sudah ada pasien yang diduga mengidap COVID-19 di Buleleng.
"Sampai saat ini, sejumlah 200 alat pelindung diri (APD) baru sudah diterima dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Saya juga sudah lobi kalau memang diperlukan tambahan APD. Pak gubernur sudah menyatakan siap," ucapnya.
Baca juga: Di Buleleng, 78 pekerja kapal pesiar periksakan diri cegah COVID-19
Hingga 24 Maret 2020, PDP di Buleleng berjumlah dua orang. Untuk ODP saat ini berjumlah 20 orang yang sebelumnya berjumlah 62 orang. Itu berarti berkurang 42 orang yang terdiri dari 41 orang telah berakhir masa pemantauan dan satu orang berubah status menjadi PDP.
"Jadi, jumlah ODP yang baru yaitu 20 orang yang terdiri dari 17 orang kontak erat dengan PDP 03 dan tiga orang yang memiliki riwayat ke luar negeri. Seluruh ODP ini dalam keadaan sehat," katanya.
Sementara pemantauan berdasarkan Health Alert Card (HAC) Notification sebanyak 376 orang yang terdiri dari 284 orang pekerja kapal pesiar, 29 Tenaga Kerja Indonesia (TKI), 57 orang Warga Negara Asing (WNA) dan enam baru pulang dari luar negeri, semuanya dalam keadaan sehat.
Baca juga: Pasar sarana ritual di Buleleng terlihat ramai jelang Nyepi
Selain itu, Upacara Adat Tawur Gentuh dalam serangkaian Hari Nyepi di Buleleng (24/3) juga dilakukan dengan jumlah warga yang terbatas sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID 19. Upacara Tawur Gentuh di Catus Pata Agung itu dipuput oleh Ida Pedanda Mas (Griya Liligundi), Ida Rsi Bujangga (Griya Taman Sari Amerta Pemaron), dan Sri Bhagawan Rama Sogata (Griya Satia Dalem Cili Ularan Sukasada).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Tiga orang PDP tersebut adalah PDP 01, PDP 02, dan PDP 04," kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana selaku Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng dalam keterangan tertulis, Kamis.
Ia menjelaskan pemulangan itu dilakukan pada Selasa (24/3) lalu, karena hasil pemeriksaan laboratoriumnya sudah negatif, serta gejala klinisnya sudah baik berdasarkan jaminan dari dokter spesialis paru yang menangani.
"Satu orang PDP sisanya masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan dari laboratorium di Jakarta. Yang tiga itu sudah negatif, tapi diimbau untuk tidak bersosialisasi di luar rumah dulu selama 10-14 hari," katanya.
Baca juga: Tenaga medis di Buleleng diberi tunjangan jaspel terkait COVID-19
Pada Selasa (24/3) dini hari, ia mengatakan ada masuk lagi satu orang dalam pemantauan (ODP) yang berubah status menjadi PDP. Satu orang PDP baru tersebut dirawat dan masuk ke RSUD Buleleng pada pukul 01.00 WITA dini hari.
"PDP baru yang baru ini sebelumnya merupakan ODP yang kontak erat dengan PDP yang masih dirawat. Gejala yang dialami adalah panas dan hasil rontgen menunjukkan adanya pneumonia di paru-paru yang bersangkutan. PDP yang baru merupakan istri PDP 03 yang masih dirawat," ujar Agus Suradnyana.
Menurut Agus Suradnyana, pemerintah terus mendukung para dokter yang menangani untuk melihat persoalan ini dalam perspektif yang lebih aman. Ini perlu, mengingat sudah ada pasien yang diduga mengidap COVID-19 di Buleleng.
"Sampai saat ini, sejumlah 200 alat pelindung diri (APD) baru sudah diterima dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Saya juga sudah lobi kalau memang diperlukan tambahan APD. Pak gubernur sudah menyatakan siap," ucapnya.
Baca juga: Di Buleleng, 78 pekerja kapal pesiar periksakan diri cegah COVID-19
Hingga 24 Maret 2020, PDP di Buleleng berjumlah dua orang. Untuk ODP saat ini berjumlah 20 orang yang sebelumnya berjumlah 62 orang. Itu berarti berkurang 42 orang yang terdiri dari 41 orang telah berakhir masa pemantauan dan satu orang berubah status menjadi PDP.
"Jadi, jumlah ODP yang baru yaitu 20 orang yang terdiri dari 17 orang kontak erat dengan PDP 03 dan tiga orang yang memiliki riwayat ke luar negeri. Seluruh ODP ini dalam keadaan sehat," katanya.
Sementara pemantauan berdasarkan Health Alert Card (HAC) Notification sebanyak 376 orang yang terdiri dari 284 orang pekerja kapal pesiar, 29 Tenaga Kerja Indonesia (TKI), 57 orang Warga Negara Asing (WNA) dan enam baru pulang dari luar negeri, semuanya dalam keadaan sehat.
Baca juga: Pasar sarana ritual di Buleleng terlihat ramai jelang Nyepi
Selain itu, Upacara Adat Tawur Gentuh dalam serangkaian Hari Nyepi di Buleleng (24/3) juga dilakukan dengan jumlah warga yang terbatas sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID 19. Upacara Tawur Gentuh di Catus Pata Agung itu dipuput oleh Ida Pedanda Mas (Griya Liligundi), Ida Rsi Bujangga (Griya Taman Sari Amerta Pemaron), dan Sri Bhagawan Rama Sogata (Griya Satia Dalem Cili Ularan Sukasada).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020