Rumah Sakit Pratama (RSP) di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, ditetapkan menjadi pusat penanganan pasien terinfeksi Virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Buleleng.

Keterangan resmi Humas Pemkab Buleleng yang diterima, Rabu, menyebutkan penetapan itu disampaikan Bupati Buleleng Agus Suradnyana bertemu kepala desa, tokoh masyarakat dan perwakilan masyarakat Desa Giri Emas di Ruang Rapat RSP Giri Emas (17/3).

"Dengan ditetapkannya RSP Giri Emas sebagai pusat penanganan COVID-19, masyarakat di sekitar rumah sakit tak perlu khawatir. Yang masuk hanyalah yang menggunakan pelindung. Petugas administrasi sementara waktu akan dipindahkan sehingga semua terjaga," katanya.

Menurut Bupati, pola penyebaran COVID-19 ini tidak bisa melalui udara. Penularan hanya melalui sentuhan dengan pasien yang terjangkit, sehingga masyarakat sekitar Desa Giri Emas tidak perlu khawatir dan panik.

Pemerintah pun mengucapkan rasa terimakasih kepada masyarakat Desa Giri Emas. "Saya rasa ini langkah radikal satu-satunya di Bali, bahkan saya rasa di Indonesia untuk menentukan salah satu RSP sebagai pusat penanganan atau isolasi," katanya.

Baca juga: Pemerintah siapkan 32 RS rujukan tangani COVID-19

Bupati Agus Suradnyana juga mengumpulkan tenaga medis dan non medis di RSP Giri Emas dan mengimbau kepada seluruh tenaga yang ada untuk tidak khawatir. Ditekankan kembali bahwa penyebaran tidak melalui udara.

"Alat-alat medis termasuk pelindung diri juga telah ditambah. Upaya preventif juga harus dilakukan oleh seluruh tenaga yang ada, termasuk menjaga kesehatan masing-masing. Jaga kesehatan, asupan gizi yang cukup. Penyebaran COVID-19 ini hanya melalui sentuhan bukan melalui udara seperti halnya TBC," ucapnya.    

Sementara itu, Perbekel Desa Giri Emas, Wayan Sunarsa, mengungkapkan setelah mendapat penjelasan dari Bupati Agus Suradnyana, maka masyarakat sudah bisa menerima RSP Giri Emas dijadikan tempat isolasi atau pusat penanganan COVID-19.

"Kekhawatiran tentang penularan yang muncul di masyarakat diakibatkan ketidaktahuan dari masyarakat. Sebelumnya, saya sudah melakukan sosialisasi bersama dengan pak camat dan petugas puskesmas. Dengan penjelasan ini, masyarakat tambah menerima. Tinggal meningkatkan disiplin untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," katanya.

 

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020