Jakarta (Antara ali) - Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) mendukung rencana Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk merevisi komponen hidup layak (KHL) buruh dalam Permenaker 17/2005.
"Revisi tersebut harus terbuka ke publik dan menyertakan perwakilan buruh dalam pembahasannya," kata Sekretaris Jenderal OPSI Timboel Siregar di Jakarta, Selasa.
Ia mengharapkan pemerintah dan pengusaha jujur melihat kondisi yang buruh yang terus tergerus upah riilnya dan kesejahteraanya karena kenaikan harga-harga.
Timboel Siregar juga meminta agar revisi nantinya juga harus memasukan kebutuhan sosial dan rohani seperti rekreasi, komunikasi dan lalin-lain.
Ia menambahkan, upah pekerja di Indonesia masih rendah dibandingkan negara di kawasan ASEAN lainnya. Menurut dia, rata-rata upah minimum saat ini sekitar Rp1 juta perbulan atau Rp5.681 per jam.(*/R-M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Revisi tersebut harus terbuka ke publik dan menyertakan perwakilan buruh dalam pembahasannya," kata Sekretaris Jenderal OPSI Timboel Siregar di Jakarta, Selasa.
Ia mengharapkan pemerintah dan pengusaha jujur melihat kondisi yang buruh yang terus tergerus upah riilnya dan kesejahteraanya karena kenaikan harga-harga.
Timboel Siregar juga meminta agar revisi nantinya juga harus memasukan kebutuhan sosial dan rohani seperti rekreasi, komunikasi dan lalin-lain.
Ia menambahkan, upah pekerja di Indonesia masih rendah dibandingkan negara di kawasan ASEAN lainnya. Menurut dia, rata-rata upah minimum saat ini sekitar Rp1 juta perbulan atau Rp5.681 per jam.(*/R-M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012