Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Udayana Denpasar Bali sedang mempersiapkan dan melengkapi fasilitas hingga SDM, jika ada penanganan untuk pasien terduga COVID-19.
"Sejauh ini, baru mau menyiapkan ruang isolasi tiga dan dari segi SDM kita juga masih kurang, alat kesehatan kita juga masih kurang, karena kita baru berdiri juga di tahun kedua RS ini. Untuk kekurangan itu nantinya akan dibantu dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali," kata Direktur RS Unud Dr Dewa Putu Gede Purwa Samatra di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan belum ada pasien yang pernah dirujuk, jadi sebelum ada outbreak semua dipusatkan di RSUP Sanglah terlebih dulu.
"Dipusatkan dulu semua di RSUP Sanglah biar enggak campur, kalau ada outbreak di saat tiga RS rujukan yaitu RSUP Sanglah, RSU Tabanan dan RSU Sanjiwani Gianyar enggak bisa nampung baru yang lain disiapkan," ucapnya.
Selain itu, untuk prosedur penanganannya seperti apa itu semua sudah ada sesuai dengan yang ditetapkan.
Kata dia, semua penanganannya sama hanya saja ada status Orang dalam Pemantauan dan Pasien dalam Pengawasan.
"Kalau dia pasien dalam pengawasan tentu akan ditangani oleh petugas medis dengan APD lengkap. Selama ini yang sudah diduga dan diawasi kan negatif juga hasilnya sehingga mungkin tidak perlu lagi diisolasi hanya ruang biasa untuk pemulihan," katanya.
Baca juga: Bali siapkan Rp15 miliar guna hadapi kemungkinan COVID-19 mewabah
Ia mengatakan kesiapsiagaan ini tentu sudah dilakukan dari sebelumnya. Seluruh RS yang terakreditasi harus memiliki ruang isolasi.
Menurut dia, ruang Isolasi juga bisa diperuntukkan pasien dengan penyakit TBC atau penyakit infeksi menular lainnya.
"Pasien TBC juga pernah beberapa hari dirawat di sini, tapi sekarang sudah sembuh dan kembali ke rumahnya. Tapi Covid-19 ini saja yang kami belum pernah, mudah-mudah saja tidak ada," jelas Dewa Putu Gede Purwa Samatra.
Terkait dengan pasien warga negara asing, kata dia belum pernah untuk RS PTN Unud menangani WNA yang terduga COVID-19.
"Karena ini daerah pariwisata jadi biasanya yang berobat itu sakit biasa, atau karena kecelakaan dan lainnya," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020