Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Bali, menyelenggarakan sosialisasi dan kesiapsiagaan terhadap wabah virus corona (COVID-19) dan Africa Swine Fever (ASF) yang menjadi isu mengkhawatirkan akhir-akhir ini.
Sekretaris Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Iswara saat sosialisasi tersebut di Denpasar, Senin, mengatakan sosialisasi terkait wabah itu penting karena sebagian dunia gempar dengan virus tersebut, termasuk di Bali.
"Oleh karena itu, kami mendukung adanya sosialisasi ini dalam upaya kampanye hidup sehat, sehingga tidak menjadi kekhawatiran berlebihan di masyarakat," ujarnya.
Rai Iswara mengatakan masalah kebersihan harus ditingkatkan, karena dunia dikejutkan dengan adanya Infeksi Covid 19 dan menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO) pada 31 Desember 2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia di Kota Wuhan, Provinsi Hubei China. Bahkan kasus ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian.
Berkembangnya kasus tersebut, menurut Rai Iswara sangat merembet keberbagai hal seperti pariwisata, permasalahan ekonomi, politik dan sebagainya. Oleh sebab itu Badan Kesehatan Dunia berpikir untuk menangani virus ini dengan sebaik-baiknya termasuk Pemkot Denpasar. Dalam mengatasi masalah, WHO juga mengeluarkan suatu SOP, sehingga masalah ini dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.
Walaupun virus ini terjadi di China, kata Rai Iswara juga berdampak untuk Kota Denpasar. Begitu berita ini menyebar ada kekhawatiran, keresahan dan was-was di masyarakat, begitu juga dengan paramedis.
"Meskipun di Kota Denpasar tidak ditemukan suspect virus ini, kita harus tetap waspada dan menjaga kesehatan lingkungan," kata Rai Iswara.
Setelah sosialisasi tersebut, para peserta yang terdiri dari kepala desa, lurah, camat dan PKK harus bisa menginformasikan agar memberikan rasa nyaman kepada seluruh masyarakat, sehingga tidak ada rasa ketakutan yang berlebihan.
Sekda Rai Iswara mengarahkan agar permasalahan ini menjadikan kesempatan untuk meningkatkan kebersihan kepada masyarakat. Karena faktor kesehatan adalah menjaga kebersihan dilingkungan masing-masing. Selain itu tenaga medis juga agar mengupayakan SOP agar lebih jelas dan tuntas.
Sementara itu terkait Kasus virus Africa Swine Fever (ASF) yang menyerang babi, Rai Iswara berharap masyarakat tidak perlu takut maupun khawatir karena virus ini tidak menular ke manusia. Bahkan daging babi aman dikomsumsi manusia jika di masak dengan baik dan matang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar Luh Putu Sri Armini mengatakan sosialisasi ini diberikan kepada para camat, kades, lurah, Tim Penggerak PKK dan seluruh OPD. Yang bertujuan untuk memberikan informasi yang benar terhadap Virus Baru Corona Diseases (COVID 19) dan Africa Swine Fever (ASF).
Dengan adanya sosialisasi ini masyarakat mendapat pemahaman dan tidak ada berita yang simpang siur. Pencegahan itu adalah dengan menjaga kebersihan dan menjngkatkan daya tahan tubuh. Salah satu langkah mudah adalah mencuci tangan dengan sabun dan menjaga kebersihan.
"’Langkah itu harus di edukasi ke masyarakat sehingga virus atau penyakit itu tidak terjadi. Karena kebersihan menjadi kunci pertama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Sekretaris Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Iswara saat sosialisasi tersebut di Denpasar, Senin, mengatakan sosialisasi terkait wabah itu penting karena sebagian dunia gempar dengan virus tersebut, termasuk di Bali.
"Oleh karena itu, kami mendukung adanya sosialisasi ini dalam upaya kampanye hidup sehat, sehingga tidak menjadi kekhawatiran berlebihan di masyarakat," ujarnya.
Rai Iswara mengatakan masalah kebersihan harus ditingkatkan, karena dunia dikejutkan dengan adanya Infeksi Covid 19 dan menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO) pada 31 Desember 2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia di Kota Wuhan, Provinsi Hubei China. Bahkan kasus ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian.
Berkembangnya kasus tersebut, menurut Rai Iswara sangat merembet keberbagai hal seperti pariwisata, permasalahan ekonomi, politik dan sebagainya. Oleh sebab itu Badan Kesehatan Dunia berpikir untuk menangani virus ini dengan sebaik-baiknya termasuk Pemkot Denpasar. Dalam mengatasi masalah, WHO juga mengeluarkan suatu SOP, sehingga masalah ini dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.
Walaupun virus ini terjadi di China, kata Rai Iswara juga berdampak untuk Kota Denpasar. Begitu berita ini menyebar ada kekhawatiran, keresahan dan was-was di masyarakat, begitu juga dengan paramedis.
"Meskipun di Kota Denpasar tidak ditemukan suspect virus ini, kita harus tetap waspada dan menjaga kesehatan lingkungan," kata Rai Iswara.
Setelah sosialisasi tersebut, para peserta yang terdiri dari kepala desa, lurah, camat dan PKK harus bisa menginformasikan agar memberikan rasa nyaman kepada seluruh masyarakat, sehingga tidak ada rasa ketakutan yang berlebihan.
Sekda Rai Iswara mengarahkan agar permasalahan ini menjadikan kesempatan untuk meningkatkan kebersihan kepada masyarakat. Karena faktor kesehatan adalah menjaga kebersihan dilingkungan masing-masing. Selain itu tenaga medis juga agar mengupayakan SOP agar lebih jelas dan tuntas.
Sementara itu terkait Kasus virus Africa Swine Fever (ASF) yang menyerang babi, Rai Iswara berharap masyarakat tidak perlu takut maupun khawatir karena virus ini tidak menular ke manusia. Bahkan daging babi aman dikomsumsi manusia jika di masak dengan baik dan matang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar Luh Putu Sri Armini mengatakan sosialisasi ini diberikan kepada para camat, kades, lurah, Tim Penggerak PKK dan seluruh OPD. Yang bertujuan untuk memberikan informasi yang benar terhadap Virus Baru Corona Diseases (COVID 19) dan Africa Swine Fever (ASF).
Dengan adanya sosialisasi ini masyarakat mendapat pemahaman dan tidak ada berita yang simpang siur. Pencegahan itu adalah dengan menjaga kebersihan dan menjngkatkan daya tahan tubuh. Salah satu langkah mudah adalah mencuci tangan dengan sabun dan menjaga kebersihan.
"’Langkah itu harus di edukasi ke masyarakat sehingga virus atau penyakit itu tidak terjadi. Karena kebersihan menjadi kunci pertama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020