Ribuan siswa mengikuti Festival Nyurat Aksara Bali di areal Catus Pata Klungkung (13/2), yang tidak hanya diikuti oleh siswa Hindu, tetapi juga ada siswa dari Madrasah dengan jumlah seluruh peserta mencapai 2.020 siswa dari SD-SMP se-Klungkung.
Informasi dari Humas Pemkab Klungkung yang diterima, Jumat, menyebutkan festival yang diadakan sejak tahun 2019 itu dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang membaur bersama peserta yang membawa alat tulis dan menyebar pada alas tikar di empat penjuru mata angin.
"Seperti pada festival yang dulu, dengan tujuan tempat ini adalah tempat religius, napak dara, maka Nyurat Aksara Bali secara massal kali ini diikuti 2.020 orang dari berbagai sekolah di tiga kecamatan," kata Bupati.
Apalagi, anak-anak dari Madrasah juga ikut, sehingga menandakan toleransi di Klungkung sudah berjalan dengan baik, sejak anak-anak. Kegiatan ini juga diikuti disemua kecamatan dan sekolah-sekolah selama sebulan penuh.
"Yang terpenting kedepan adalah Adat Budaya Bali tetap lestari melalui Nyurat Aksara Bali dan menggunakan Bahasa Bali yang benar. Nanti anak-anak jangan hanya bisa menyalin, tapi harus bisa juga membaca dan ditularkan kesemua teman dan juga anak-anaknya kelak, karena aksara bali yang dituangkan dalam lontar itu mengandung petuah-petuah," katanya.
Secara terpisah, peserta Nyurat Aksara Bali, Tjokorda Istri Dwiary Putri Witrananda, yang merupakan siswi kelas 6 SDN 1 Semarapura Tengah, menyatakan sangat senang dapat berpartisipasi dalam Festival Nyurat Aksara Bali ini.
Begitu juga dengan Bayu Jenapati, siswa SDN 1 Takmung mengaku ia dan teman temannya selalu berlatih menulis di sekolah setiap Sabtu, hingga dirinya terbiasa menulis aksara Bali.
Peserta lainnya, Anastasya dan Diana, siswa MTs Hasanudin Semarapura mengaku bisa menulis dan membaca aksara Bali karena disekolahnya mendapat pelajaran Bahasa Bali.
Sebelumnya, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, disela-sela sosialisasi penanggulangan penyakit HIV/AIDS di UPT Puskesmas Banjarangkan I, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung (12/2), mengharapkan koordinasi yang baik antara Tim Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klungkung dengan puskesmas.
Dalam laporannya, Kepala UPT Puskesmas Banjarangkan I dr. I Wayan Agus Arisnawan menyampaikan Puskesmas Banjarangkan I mempunyai Klinik VCT yang merupakan layanan komprehensif yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang mencakup semua bentuk layanan HIV dan IMS.
"Tahun 2019 terdapat tujuh kasus yang terjangkit HIV/AIDS. Semoga kegiatan ini nantinya bisa memberikan informasi yang baik, sehingga kedepan seluruh masyarakat khususnya Kabupaten Klungkung bisa hidup sehat dan dapat terhindar dari penyakit berbahaya tersebut," katanya di hadapan penyakit itu," kata Wabup Kasta yang juga Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klungkung itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Informasi dari Humas Pemkab Klungkung yang diterima, Jumat, menyebutkan festival yang diadakan sejak tahun 2019 itu dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang membaur bersama peserta yang membawa alat tulis dan menyebar pada alas tikar di empat penjuru mata angin.
"Seperti pada festival yang dulu, dengan tujuan tempat ini adalah tempat religius, napak dara, maka Nyurat Aksara Bali secara massal kali ini diikuti 2.020 orang dari berbagai sekolah di tiga kecamatan," kata Bupati.
Apalagi, anak-anak dari Madrasah juga ikut, sehingga menandakan toleransi di Klungkung sudah berjalan dengan baik, sejak anak-anak. Kegiatan ini juga diikuti disemua kecamatan dan sekolah-sekolah selama sebulan penuh.
"Yang terpenting kedepan adalah Adat Budaya Bali tetap lestari melalui Nyurat Aksara Bali dan menggunakan Bahasa Bali yang benar. Nanti anak-anak jangan hanya bisa menyalin, tapi harus bisa juga membaca dan ditularkan kesemua teman dan juga anak-anaknya kelak, karena aksara bali yang dituangkan dalam lontar itu mengandung petuah-petuah," katanya.
Secara terpisah, peserta Nyurat Aksara Bali, Tjokorda Istri Dwiary Putri Witrananda, yang merupakan siswi kelas 6 SDN 1 Semarapura Tengah, menyatakan sangat senang dapat berpartisipasi dalam Festival Nyurat Aksara Bali ini.
Begitu juga dengan Bayu Jenapati, siswa SDN 1 Takmung mengaku ia dan teman temannya selalu berlatih menulis di sekolah setiap Sabtu, hingga dirinya terbiasa menulis aksara Bali.
Peserta lainnya, Anastasya dan Diana, siswa MTs Hasanudin Semarapura mengaku bisa menulis dan membaca aksara Bali karena disekolahnya mendapat pelajaran Bahasa Bali.
Sebelumnya, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, disela-sela sosialisasi penanggulangan penyakit HIV/AIDS di UPT Puskesmas Banjarangkan I, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung (12/2), mengharapkan koordinasi yang baik antara Tim Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klungkung dengan puskesmas.
Dalam laporannya, Kepala UPT Puskesmas Banjarangkan I dr. I Wayan Agus Arisnawan menyampaikan Puskesmas Banjarangkan I mempunyai Klinik VCT yang merupakan layanan komprehensif yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang mencakup semua bentuk layanan HIV dan IMS.
"Tahun 2019 terdapat tujuh kasus yang terjangkit HIV/AIDS. Semoga kegiatan ini nantinya bisa memberikan informasi yang baik, sehingga kedepan seluruh masyarakat khususnya Kabupaten Klungkung bisa hidup sehat dan dapat terhindar dari penyakit berbahaya tersebut," katanya di hadapan penyakit itu," kata Wabup Kasta yang juga Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klungkung itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020