Denpasar (Antara Bali) - Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) kembali membuka kesempatan bagi para penulis muda Indonesia untuk menghadiri festival sastra itu di Ubud, Kabupaten Gianyar, yang berlangsung Oktober 2012.
Direktur sekaligus penggagas UWRF Janet De Neefe, Senin mengatakan, perhelatan kesusastraan tahunan terbesar di Indonesia ini merupakan kegiatan yang kesembilan kalinya dengan mengusung tema "Bumi Manusia", yang diinspirasi oleh salah satu karya penulis besar Indonesia, almarhum Pramoedya Ananta Toer. Sedangkan pada festival-festival sebelumnya selalu mengambil tema dari kebijakan lokal masyarakat Bali.
"Kami sengaja memilih tema ini untuk lebih menggaungkan lagi karya-karya para penulis besar Indonesia. Hal ini penting karena pada 2015, Indonesia akan menjadi Guest of Honour (Tamu Kehormatan) pada Frankfurt Book Fair, sebuah ajang perbukuan paling bergengsi di dunia," ujarnya.
Pada UWRF tahun lalu, sekitar 235 penulis dari 60 kota di Indonesia mengirimkan karya-karyanya pada proses aplikasi. Karya-karya tersebut kemudian diseleksi oleh Dewan Kurator, yang tahun lalu beranggotakan penulis senior Kurnia Effendi (Jakarta), Iyut Fitra (Payakumbuh), Dorothea Rosa Herliany (Magelang) serta Made Adnyana Ole (Bali). Dewan Kurator kemudian meloloskan 15 penulis untuk diundang dan disponsori menghadiri festival.
"Tahun ini prosesnya akan sama, hanya komposisi keanggotaan Dewan Kurator saja yang berubah. Panitia berupaya untuk setiap tahun selalu mengubah komposisi anggota Dewan Kurator untuk menghindari terjadinya hegemoni selera maupun favoritisme," ujar manajer pengembangan komunitas UWRF Kadek Purnami.
Lanjut Purnami, proses aplikasi terbuka untuk penulis dari semua genre kesusastraan, termasuk puisi, cerita pendek, novel, naskah drama bahkan esai. Penulis yang belum menerbitkan buku juga dapat mengikuti proses aplikasi dan seleksi tersebut.
"Bagi penyair yang belum menerbitkan buku dipersilahkan mengirim 30 puisi terbaiknya, sedangkan penulis cerita pendek wajib mengirimkan delapan cerita pendek, penulis naskah drama wajib mengirim 3 naskah dan esais wajib mengirim empat esai. Karya-karya tersebut bisa dikirimkan melalui e-mail ke kadek.purnami@ubudwritersfestival.com," ujarnya.
UWRF beserta HiVos, lembaga funding Belanda, akan mensponsori perjalanan serta partisipasi 15 penulis yang lolos proses aplikasi untuk menghadiri festival tahunan tersebut di Ubud. (PWD/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Direktur sekaligus penggagas UWRF Janet De Neefe, Senin mengatakan, perhelatan kesusastraan tahunan terbesar di Indonesia ini merupakan kegiatan yang kesembilan kalinya dengan mengusung tema "Bumi Manusia", yang diinspirasi oleh salah satu karya penulis besar Indonesia, almarhum Pramoedya Ananta Toer. Sedangkan pada festival-festival sebelumnya selalu mengambil tema dari kebijakan lokal masyarakat Bali.
"Kami sengaja memilih tema ini untuk lebih menggaungkan lagi karya-karya para penulis besar Indonesia. Hal ini penting karena pada 2015, Indonesia akan menjadi Guest of Honour (Tamu Kehormatan) pada Frankfurt Book Fair, sebuah ajang perbukuan paling bergengsi di dunia," ujarnya.
Pada UWRF tahun lalu, sekitar 235 penulis dari 60 kota di Indonesia mengirimkan karya-karyanya pada proses aplikasi. Karya-karya tersebut kemudian diseleksi oleh Dewan Kurator, yang tahun lalu beranggotakan penulis senior Kurnia Effendi (Jakarta), Iyut Fitra (Payakumbuh), Dorothea Rosa Herliany (Magelang) serta Made Adnyana Ole (Bali). Dewan Kurator kemudian meloloskan 15 penulis untuk diundang dan disponsori menghadiri festival.
"Tahun ini prosesnya akan sama, hanya komposisi keanggotaan Dewan Kurator saja yang berubah. Panitia berupaya untuk setiap tahun selalu mengubah komposisi anggota Dewan Kurator untuk menghindari terjadinya hegemoni selera maupun favoritisme," ujar manajer pengembangan komunitas UWRF Kadek Purnami.
Lanjut Purnami, proses aplikasi terbuka untuk penulis dari semua genre kesusastraan, termasuk puisi, cerita pendek, novel, naskah drama bahkan esai. Penulis yang belum menerbitkan buku juga dapat mengikuti proses aplikasi dan seleksi tersebut.
"Bagi penyair yang belum menerbitkan buku dipersilahkan mengirim 30 puisi terbaiknya, sedangkan penulis cerita pendek wajib mengirimkan delapan cerita pendek, penulis naskah drama wajib mengirim 3 naskah dan esais wajib mengirim empat esai. Karya-karya tersebut bisa dikirimkan melalui e-mail ke kadek.purnami@ubudwritersfestival.com," ujarnya.
UWRF beserta HiVos, lembaga funding Belanda, akan mensponsori perjalanan serta partisipasi 15 penulis yang lolos proses aplikasi untuk menghadiri festival tahunan tersebut di Ubud. (PWD/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012