Sebanyak 12 tim peneliti muda Kota Denpasar, Bali tingkat SMP dan SMA bersiap mengikuti kompetisi internasional dalam ajang "Thailand Inventor's Day (TID)" Tahun 2020.
Koordinator Kompetensi Tim Denpasar, Ni Putu Diva Iswarani, saat bertatap muka dengan Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Senin, mengatakan kegiatan yang akan diselenggarakan di Bangkok, "International Trade and Exhibition Center (BITEC)" mulai 30 Januari hingga 9 Februari 2020 itu, diikuti 12 tim dari Kota Denpasar.
Sebanyak 12 tim wakil dari Denpasar itu, antara lain dari SMAN 3 Denpasar empat tim, Forum Peneliti Remaja Kota Denpasar satu tim, SMP PGRI 3 Denpasar tiga tim, SMPN 3 Denpasar dua tim, dan SMPN 10 Denpasar dua tim.
"Setiap tim akan menampilkan penelitian mereka masing-masing dan sebelum kami berkompetensi, kami mohon arahan dan doa restu Bapak Wali Kota Denpasar," ujarnya.
Ia mengatakan dengan mengikuti kompetensi, para peneliti muda dari kalangan SMP maupun SMA dapat meningkatkan pengalaman dan kemampuan mereka dalam bidang penelitian, khususnya kompetisi inovasi produk dan alat.
Siswa, katanya, dapat mengikuti kompetisi penelitian tingkat internasional dan mengharumkan nama sekolah, termasuk juga Provinsi Bali, hingga bangsa Indonesia di tingkat internasional.
Bahkan, katanya, dapat menambah wawasan siswa mengenai inovasi-inovasi produk yang ada di luar negeri, khususnya di Thailand.
Baca juga: Siswa Denpasar lolos ikuti lomba penelitian internasional
Seorang peserta dari SMPN 3 Denpasar, Mico Majesty Daniel Mitra, mengaku dalam kompetensi itu kelompoknya akan menampilkan penelitiannya tentang masker wajah yang terbuat dari bayem dan ekstrak kulit jeruk.
Ia menjelaskan cara kerja dalam penelitian itu adalah menyiapkan bayam dan dicuci hingga bersih, setelah itu diblender. Kulit jeruk dikeringkan hingga tiga hari. Setelah itu, mencari cairan yang ada dengan lima perlakuan. P-0 dari aquades, P-1 menggunakan perbandingan masker di pasaran, P-2 diambil dari daun bayam dicampur dengan minyak zaitun, madu, dan minyak esensial sebagai pengawet.
Untuk P-3 digunakan ekstrak kulit jeruk dengan minyak zaitun, minyak esensial , dan madu setelah itu baru dikombinasikan. Dari penelitian yang mereka lakungan, hasilnya bermanfaat untuk kesehatan, karena mengandung vitamin C sehingga bisa mencerahkan dan memutihkan kulit.
Baca juga: Konferensi ICoSTH diharap perluas publikasi penelitian
Terkait dengan harapan penelitian itu, kelompoknya bisa mendapatkan medali emas sehingga penelitian selanjutnya akan membuat lebih bagus dan bisa memiliki nilai jual serta kandungan yang lebih bagus.
Peserta SMAN 3 Denpasar, I Nyoman Madyapadma, mengaku dalam kompetensi akan menampilkan Ultilizaton Label Limbah dan Cangkang Keong Emas (Pomacea canaliculata) sebagai komposit.
Ia mengatakan ide penelitian dari mengikuti ekstra memilah barang bekas. Dari barang bekas yang mereka pilah, kebanyakan botol plastik. Botolnya ditukar ke bank sampah maupun dimanfaatkan, namun labelnya tidak dipergunakan.
Baca juga: Undiksha-LIPI Kerja Sama Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Dari kejadian itu, timnya melakukan penelitian agar label plastik bisa berguna sehingga pihaknya menemukan label plastik dicampur keong mas akan bermanfaat sebagai komposit, yakni bahan bangunan seperti plafon.
Kompetensi yang diikuti peneliti muda Kota Denpasar itu mendapat apresiasi Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra.
Menurut dia, apa yang telah dilakukan anak-anak muda itu sudah masuk dalam kreativitas. Hal itu awal mereka meraih kesuksesan dibandingkan dengan teman yang lainnya.
Jika dalam kompetensi itu para siswa bisa menang, katanya, berarti ide orang Bali lebih bagus dibandingkan dengan peserta negara lain.
"Maka berbanggalah jadi warga Bali, dan selalu bersyukur karena mendapat dukungan dari guru maupun orang tua untuk menuangkan ide kreativitas kalian," ucap dia.
Ia juga berpesan semua peserta mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk maju ke ajang internasional tersebut.
"Yang terpenting diharapkan jaga kesehatan dan tetap berdoa, fokus dan konsentrasi. Jika itu sudah dilakukan niscaya akan mendapat hasil yang diharapkan," kata Rai Mantra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Koordinator Kompetensi Tim Denpasar, Ni Putu Diva Iswarani, saat bertatap muka dengan Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Senin, mengatakan kegiatan yang akan diselenggarakan di Bangkok, "International Trade and Exhibition Center (BITEC)" mulai 30 Januari hingga 9 Februari 2020 itu, diikuti 12 tim dari Kota Denpasar.
Sebanyak 12 tim wakil dari Denpasar itu, antara lain dari SMAN 3 Denpasar empat tim, Forum Peneliti Remaja Kota Denpasar satu tim, SMP PGRI 3 Denpasar tiga tim, SMPN 3 Denpasar dua tim, dan SMPN 10 Denpasar dua tim.
"Setiap tim akan menampilkan penelitian mereka masing-masing dan sebelum kami berkompetensi, kami mohon arahan dan doa restu Bapak Wali Kota Denpasar," ujarnya.
Ia mengatakan dengan mengikuti kompetensi, para peneliti muda dari kalangan SMP maupun SMA dapat meningkatkan pengalaman dan kemampuan mereka dalam bidang penelitian, khususnya kompetisi inovasi produk dan alat.
Siswa, katanya, dapat mengikuti kompetisi penelitian tingkat internasional dan mengharumkan nama sekolah, termasuk juga Provinsi Bali, hingga bangsa Indonesia di tingkat internasional.
Bahkan, katanya, dapat menambah wawasan siswa mengenai inovasi-inovasi produk yang ada di luar negeri, khususnya di Thailand.
Baca juga: Siswa Denpasar lolos ikuti lomba penelitian internasional
Seorang peserta dari SMPN 3 Denpasar, Mico Majesty Daniel Mitra, mengaku dalam kompetensi itu kelompoknya akan menampilkan penelitiannya tentang masker wajah yang terbuat dari bayem dan ekstrak kulit jeruk.
Ia menjelaskan cara kerja dalam penelitian itu adalah menyiapkan bayam dan dicuci hingga bersih, setelah itu diblender. Kulit jeruk dikeringkan hingga tiga hari. Setelah itu, mencari cairan yang ada dengan lima perlakuan. P-0 dari aquades, P-1 menggunakan perbandingan masker di pasaran, P-2 diambil dari daun bayam dicampur dengan minyak zaitun, madu, dan minyak esensial sebagai pengawet.
Untuk P-3 digunakan ekstrak kulit jeruk dengan minyak zaitun, minyak esensial , dan madu setelah itu baru dikombinasikan. Dari penelitian yang mereka lakungan, hasilnya bermanfaat untuk kesehatan, karena mengandung vitamin C sehingga bisa mencerahkan dan memutihkan kulit.
Baca juga: Konferensi ICoSTH diharap perluas publikasi penelitian
Terkait dengan harapan penelitian itu, kelompoknya bisa mendapatkan medali emas sehingga penelitian selanjutnya akan membuat lebih bagus dan bisa memiliki nilai jual serta kandungan yang lebih bagus.
Peserta SMAN 3 Denpasar, I Nyoman Madyapadma, mengaku dalam kompetensi akan menampilkan Ultilizaton Label Limbah dan Cangkang Keong Emas (Pomacea canaliculata) sebagai komposit.
Ia mengatakan ide penelitian dari mengikuti ekstra memilah barang bekas. Dari barang bekas yang mereka pilah, kebanyakan botol plastik. Botolnya ditukar ke bank sampah maupun dimanfaatkan, namun labelnya tidak dipergunakan.
Baca juga: Undiksha-LIPI Kerja Sama Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Dari kejadian itu, timnya melakukan penelitian agar label plastik bisa berguna sehingga pihaknya menemukan label plastik dicampur keong mas akan bermanfaat sebagai komposit, yakni bahan bangunan seperti plafon.
Kompetensi yang diikuti peneliti muda Kota Denpasar itu mendapat apresiasi Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra.
Menurut dia, apa yang telah dilakukan anak-anak muda itu sudah masuk dalam kreativitas. Hal itu awal mereka meraih kesuksesan dibandingkan dengan teman yang lainnya.
Jika dalam kompetensi itu para siswa bisa menang, katanya, berarti ide orang Bali lebih bagus dibandingkan dengan peserta negara lain.
"Maka berbanggalah jadi warga Bali, dan selalu bersyukur karena mendapat dukungan dari guru maupun orang tua untuk menuangkan ide kreativitas kalian," ucap dia.
Ia juga berpesan semua peserta mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk maju ke ajang internasional tersebut.
"Yang terpenting diharapkan jaga kesehatan dan tetap berdoa, fokus dan konsentrasi. Jika itu sudah dilakukan niscaya akan mendapat hasil yang diharapkan," kata Rai Mantra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020