Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali Ida Gede Komang Kresna Budi mengharapkan anggaran APBD Bali perlu ditingkatkan untuk sektor pertanian dan peternakan karena masih kecil dari total anggaran yang berkisar 1 persen.

"Saya harapkan anggaran untuk ditingkatkan karena guna mengelola kedua sektor tersebut hanya di bawah satu persen dari total APBD Bali," kata Kresna Budi di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk dua sektor tersebut (pertanian dan peternakan) kedepan bisa dinaikkan hingga tiga persen lebih.

Dengan besaran anggaran tersebut sehingga akan dapat digunakan memfasilitasi para petani dan nelayan dengan memberi alat kerja atau alat tangkap yang bertujuan bisa meningkatkan hasilnya.

Baca juga: Mentan dukung Bali kembangkan pertanian organik

Orang miskin, kata Kresna Budi, bukan sengaja pengemis, petani misalnya, di saat penghasilan rendah atau gagal panen pasti segala kewajiban tidak bisa dibayar, sedangkan jika penghasilan meningkat segala kebutuhan dan kewajiban pasti dibayar.

Dengan meningkatkan anggaran untuk sektor pertanian dan perikanan, sehingga mampu meningkatkan produktifitas. Ini akan berpengaruh naiknya produk domestik regional bruto (PDRB).

Baca juga: Mentan puji komitmen Gubernur Bali majukan pertanian

Menurut politikus asal Kabupaten Buleleng, melihat fenomena di lapangan kebutuhan ikan yang di konsumsi di Bali misalnya, sebagian besar didatangkan dari luar Bali, seperti Madura, dan Jawa. Ini menandakan nelayan di Bali produktivitasnya rendah akibat alat tangkap yang digunakan masih minim dan manual.

"Kebutuhan ikan di Bali berasal dari luar Bali, nelayan butuh bantuan seperti alat tangkap, karena di saat musim pancaroba nelayan akan tidak melaut dan mereka memilih menjadi buruh," ucapnya.
 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020