Denpasar (Antara Bali) - Impor berbagai jenis barang nonmigas oleh para pengusaha di Provinsi Bali selama periode Januari-September 2011 mencapai angka 101,7 juta dolar AS.
"Nilai impor nonmigas Bali tersebut tampaknya akan lebih tinggi dibandingkan dengan 2010 bernilai 128,4 juta dolar AS," kata peneliti ekonomi madya Bank Indonesia (BI) Denpasar, Sunarto, Jumat.
Kalau dihitung angka impor daerah ini selama September 2011 hanya bernilai 11,7 juta dolar, kata dia, lebih sedikit jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 12,3 juta dolar AS. Namun yang tertinggi angka pembeliannya selama Juli mencapai 16,7 juta dolar.
Menurut dia, pengusaha yang sebagian besar bergerak di sektor periwisata mengimpor berbagai jenis barang modal dengan harapan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Bali yang kini tumbuh di atas enam persen.
Dalam laporan statistik ekonomi keuangan Provinsi Bali disebutkan bahwa jenis komoditas impor, antara lain mesin mekanik, peralatan listrik, alat optik, perhiasan/permata, dan benda-benda dari besi dan baja, di samping barang konsumsi lainnya.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Nilai impor nonmigas Bali tersebut tampaknya akan lebih tinggi dibandingkan dengan 2010 bernilai 128,4 juta dolar AS," kata peneliti ekonomi madya Bank Indonesia (BI) Denpasar, Sunarto, Jumat.
Kalau dihitung angka impor daerah ini selama September 2011 hanya bernilai 11,7 juta dolar, kata dia, lebih sedikit jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 12,3 juta dolar AS. Namun yang tertinggi angka pembeliannya selama Juli mencapai 16,7 juta dolar.
Menurut dia, pengusaha yang sebagian besar bergerak di sektor periwisata mengimpor berbagai jenis barang modal dengan harapan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Bali yang kini tumbuh di atas enam persen.
Dalam laporan statistik ekonomi keuangan Provinsi Bali disebutkan bahwa jenis komoditas impor, antara lain mesin mekanik, peralatan listrik, alat optik, perhiasan/permata, dan benda-benda dari besi dan baja, di samping barang konsumsi lainnya.(IGT)
Editor : Masuki
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011