Pemkab Gianyar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) merekrut lagi untuk kedua kalinya tenaga pengawas berbasis masyarakat pendamping Posyandu untuk tahun 2020.
"Ada sekitar 75 pelamar yang mencoba adu keberuntungan untuk direkrut menjadi tenaga pengawas berbasis masyarakat, pendamping kegiatan posyandu untuk tahun 2020," kata Kabid Keswadayaan dan Kelembagaan DPMD ( Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa), Ni Wayan Sriyani dalam siaran pers Diskominfo Gianyar, Sabtu.
Dari 75 pelamar tersebut, ada 31 orang pelamar baru dan sisanya adalah tenaga pendamping yang dulu mengikuti tes lagi. Persyaratan masih seperti dulu dimana para pelamar disyaratkan berlatar belakang pendidikan minimal lulusan SMK Kesehatan, D1, D2, D3 di bidang kesehatan dan S1 keperawatan dengan batasan umur minimal 18 tahun hingga 40 tahun.
Tes dipusatkan di Sekretariat Kantor TP.PKK Kab. Gianyar pada Jumat (27/12).
Bagi pelamar yang berasal dari tenaga pendamping tahun 2019 lalu, hanya mengikuti beberapa tes saja, tambah Ni Wayan Sriyani.
Pelamar diharuskan mengikuti tes wawancara mengenai wawasan tentang apa yang telah mereka kerjakan selama satu tahun menjadi tenaga pendamping posyandu di desa, pelaksanaan tujuh langkah posyandu, apa kendala yang mereka hadapi selama satu tahun bertugas, serta apa inovasi yang akan dilakukan di tahun 2020 jika terpilih kembali menjadi tenaga pendamping posyandu.
Sedangkan untuk pelamar baru, diwajibkan mengikuti tes computer, tes tulis dan tes wawancara, sepeti dinilai tentang komitmen, performance, wawasan tentang posyandu serta inovasi.Wayan Sriyani juga menambahkan, proses rekruitmen ini sama seperti tahun lalu, DPMD bersurat ke masing-masing desa agar mereka mengirim satu atau lebih tenaga untuk mengikuti tes sebagai tenaga pendamping posyandu.
"Kali ini ada 75 orang pelamar yang kemudian nantinya akan terpilih 70 orang untuk menjadi tenaga menjadi tenaga pengawas berbasis masyarakat, pendamping kegiatan posyandu untuk tahun 2020," tambah Sriyani.
Sementara itu Ketua PKK Gianyar Surya Adnyani Mahayastra dihubungi terpisah mengatakan, perekrutan tenaga pendamping posyandu ini untuk kedua kalinya setelah tahun lalu. Karena setelah di evaluas ternyata tenaga pendamping ini sangat membantu kegiatan posyandu di masyarakat sehingga dipandang perlu untuk dilanjutkan lagi.
Dengan adanya tenaga pendamping yang menguasai IT, semua proses kegiatan posyandu jadi lebih cepat terutama beberapa waktu lalu dalam upaya penanganan masalah stunting di desa, mereka sangat sigap terutama membantu dalam pendataan, edukasi masyarakat, maupun penyampaian informasi, jelas Surya Adnyani Mahyastra.
Ditambahkan ke depannya, komitmen di tahun 2020 untuk semua posyandu menjadi posyandu terintegrasi yang rencananya akan dicanangkan tahun 2020 nanti. Dimana dalam kegiatan posyandu disamping juga 7 langkah (pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pelayanan kesehatan, percematan penganeragaman pangan dan peningkatan ekonomi keluarga) posyandu diintergrasikan dengan kegiatan BKB, PAUD, Posyandu remaja dan lansia.
Adnyani Mahaystra juga mengatakan, semua posyandu harus memiliki dana sehat yang bersumber dari langkah ke tujuh posyandu dan juga dari partisipasi masyarakat. Ke depannya diharapkan dukungan dari desa adat untuk pengembangan lokal jenius yang ada di wilayah masing-masing, serta adanya dukungan dari pemerintah desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019