Staf khusus Presiden Joko Widodo bidang sosial, Angkie Yudistia, berencana membuat aplikasi yang memudahkan penyandang disabilitas untuk menyerap informasi.
"Karena aku berharap teman-teman (disabilitas) bisa akses informasi. Kita mau seperti apa itu pun masih proses mapping, kita masih proses riset juga, karena kita memerlukan aplikasi ini menjadi solusi buat teman-teman," ujar Angkie di Jakarta, Kamis.
Menurut Angkie, saat ini sejumlah aplikasi belum terlalu ramah disabilitas, yang artinya setiap program-program di aplikasi masih sangat general.
Meski demikian, aplikasi seperti e-commerce, retail, transportasi, sebenarnya telah sangat membantu teman disabilitas, namun dibutuhkan fitur di mana teman-teman disabilitas bisa menyerap lebih banyak informasi.
"Yang kami perlukan adalah aplikasi yang berpihak pada teman-teman disabilitas, supaya bisa mengakses pekerjaan, pendidikan, dan lainnya," kata pendiri Thisable Enterprise itu.
"Mudah-mudahan aku bisa ya 2020," lanjut dia.
Saat ini, kemajuan teknologi dirasa Angkie sangat membantu teman-teman disabilitas. Ponsel pintar dengan sistem operasi iOS memiliki fitur speech yang dapat membantu penyandang tunanetra dengan membacakan tulisan yang ada pada layar.
Sementara, sejumlah ponsel Android telah memiliki pengaturan text-to-speech yang juga dapat membantu teman tunanetra. Toko aplikasi AppStore dan PlayStore juga telah menghadirkan sejumlah aplikasi yang mampu membantu teman disabilitas.
Salah satu dari aplikasi tersebut adalah "Live Transcript," yang sehari-hari digunakan Angkie.
"Untuk teman-teman tunarungu, itu teman-teman bisa menggunakan live transcript, dari pembicaraan orang bisa jadi teks, jadi kita bisa lihat, dan sekarang teknologi inilah yang bisa membantu bagaimana kita beradaptasi dengan lingkungan sekitar," ujar Angkie.
"Walaupun kita tahu bahwa bahasa isyarat sangat diperlukan untuk teman-teman, tetapi ketika teman-teman disabilitas hendak menuju ke lingkungan inklusif, teknologi yang sangat membantu," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Karena aku berharap teman-teman (disabilitas) bisa akses informasi. Kita mau seperti apa itu pun masih proses mapping, kita masih proses riset juga, karena kita memerlukan aplikasi ini menjadi solusi buat teman-teman," ujar Angkie di Jakarta, Kamis.
Menurut Angkie, saat ini sejumlah aplikasi belum terlalu ramah disabilitas, yang artinya setiap program-program di aplikasi masih sangat general.
Meski demikian, aplikasi seperti e-commerce, retail, transportasi, sebenarnya telah sangat membantu teman disabilitas, namun dibutuhkan fitur di mana teman-teman disabilitas bisa menyerap lebih banyak informasi.
"Yang kami perlukan adalah aplikasi yang berpihak pada teman-teman disabilitas, supaya bisa mengakses pekerjaan, pendidikan, dan lainnya," kata pendiri Thisable Enterprise itu.
"Mudah-mudahan aku bisa ya 2020," lanjut dia.
Saat ini, kemajuan teknologi dirasa Angkie sangat membantu teman-teman disabilitas. Ponsel pintar dengan sistem operasi iOS memiliki fitur speech yang dapat membantu penyandang tunanetra dengan membacakan tulisan yang ada pada layar.
Sementara, sejumlah ponsel Android telah memiliki pengaturan text-to-speech yang juga dapat membantu teman tunanetra. Toko aplikasi AppStore dan PlayStore juga telah menghadirkan sejumlah aplikasi yang mampu membantu teman disabilitas.
Salah satu dari aplikasi tersebut adalah "Live Transcript," yang sehari-hari digunakan Angkie.
"Untuk teman-teman tunarungu, itu teman-teman bisa menggunakan live transcript, dari pembicaraan orang bisa jadi teks, jadi kita bisa lihat, dan sekarang teknologi inilah yang bisa membantu bagaimana kita beradaptasi dengan lingkungan sekitar," ujar Angkie.
"Walaupun kita tahu bahwa bahasa isyarat sangat diperlukan untuk teman-teman, tetapi ketika teman-teman disabilitas hendak menuju ke lingkungan inklusif, teknologi yang sangat membantu," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019