Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Bali-Denpasar mengampanyekan dan mengakrabkan "call name" atau nama panggilan institusinya yang kini menjadi BP Jamsostek kepada kalangan internal dan eksternal melalui kegiatan olahraga bersepeda bersama.
"Kampanye 'call name' BPJS Ketenagakerjaan menjadi BP Jamsostek ini juga telah kami lakukan melalui media massa hingga surat menyurat pada berbagai perusahaan, supaya masyarakat tidak lagi bingung mengucapkan institusi kami. Sebelumnya karena kepanjangan menyebutkan BPJS Ketenagakerjaan, masyarakat memotong menjadi BPJS saja dan asosiasinya malah BPJS Kesehatan," kata Kepala BP Jamsostek Cabang Bali-Denpasar, Mohamad Irfan, di Denpasar, Minggu.
Acara sosialisasi panggilan BP Jamsostek itu sekaligus dirangkaikan dengan peluncuran BPJamsostek Cycling Community (BCC) wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Papua (Banuspa) dengan bersepeda berkeliling Kota Denpasar dan rangkaian kegiatan HUT ke-42 BP Jamsostek.
"Kami tidak mau terimbas persoalan-persoalan dari BPJS Kesehatan, kemudian disepakati menyebut BP Jamsostek saja, karena itu, 'gowes' bersama ini selain dihadiri internal dari wilayah Banuspa, juga dihadiri Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali, perwakilan Kejaksaan, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali hingga Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah Jawa Barat serta Deputi Direktur Wilayah Jateng dan DIY, serta dari perwakilan BP Jamsostek Banyuwangi, Jawa Timur," ucapnya.
Irfan yang dipercaya sebagai Gubernur BCC Wilayah Banuspa mengatakan dengan tema kegiatan bertajuk "work, life, and balance" diharapkan ada keseimbangan hidup karyawan BP Jamsostek dalam bekerja dan berolahraga.
"Kami sudah sepakat mengimbangi dengan olahraga sepeda, karena relatif dapat dilakukan oleh semua, baik laki-laki dan perempuan. Sebenarnya sudah sejak setahun terakhir, setiap minggu kami gowes bersama dan ini adalah puncaknya untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Papua," ujarnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus menularkan "virus sehat" kepada rekan-rekan BP Jamsostek karena Irfan ingin semuanya dalam kondisi sehat dan bugar, yang akhirnya dapat mendukung pekerjaan sehari-hari.
Baca juga: BP Jamsostek Cabang Denpasar dituntut inovatif garap pasar milenial
Hal senada disampaikan Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah Jawa Barat M Yamin Pahlevi dan Deputi Direktur Wilayah Jateng dan DIY Suwilwan Rahmat.
"Dengan jiwa dan jasmani sehat, kami harapkan karyawan BP Jamsostek saat bekerja menjadi semangat, dengan semangat diharapkan menjadi orang-orang yang hebat," ujar Yamin.
Sedangkan Suwilwan atau yang akrab dipanggil Wili ini mengajak para "goweser" untuk menyebarkan "racun sehat" itu paling tidak menempuh 5-10 kilometer setiap minggunya.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkathab berharap kegiatan "gowes" bersama dapat dilaksanakan secara rutin karena dalam melaksanakan tugas sehari-hari, dibutuhkan jasmani dan rohani yang sehat.
Baca juga: BP Jamsostek Kanwil Bali-Nusra-Papua adakan "belajar bersama" siswa TK
"Seringkali dalam jasmani yang sehat tidak terdapat rohani yang sehat, itu dapat dilihat dari perilaku pemegang otoritas yang memanfaatkan posisi dan jabatan untuk kepentingan pribadi seperti dalam kasus PT Garuda, pejabatnya sampai menyelundupkan sepeda," ujarnya.
Umar sangat berharap kasus tersebut jangan sampai terjadi di tubuh BP Jamsostek yang saat ini ingin mentradisikan "gowes" bersama demi membentuk jasmani dan rohani yang sehat.
"Kami bergarap kegiatan gowes bareng ini terus dipertahankan sampai kapanpun demi menjaga kebugaran dan kebahagiaan bersama," ucap Umar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kampanye 'call name' BPJS Ketenagakerjaan menjadi BP Jamsostek ini juga telah kami lakukan melalui media massa hingga surat menyurat pada berbagai perusahaan, supaya masyarakat tidak lagi bingung mengucapkan institusi kami. Sebelumnya karena kepanjangan menyebutkan BPJS Ketenagakerjaan, masyarakat memotong menjadi BPJS saja dan asosiasinya malah BPJS Kesehatan," kata Kepala BP Jamsostek Cabang Bali-Denpasar, Mohamad Irfan, di Denpasar, Minggu.
Acara sosialisasi panggilan BP Jamsostek itu sekaligus dirangkaikan dengan peluncuran BPJamsostek Cycling Community (BCC) wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Papua (Banuspa) dengan bersepeda berkeliling Kota Denpasar dan rangkaian kegiatan HUT ke-42 BP Jamsostek.
"Kami tidak mau terimbas persoalan-persoalan dari BPJS Kesehatan, kemudian disepakati menyebut BP Jamsostek saja, karena itu, 'gowes' bersama ini selain dihadiri internal dari wilayah Banuspa, juga dihadiri Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali, perwakilan Kejaksaan, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali hingga Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah Jawa Barat serta Deputi Direktur Wilayah Jateng dan DIY, serta dari perwakilan BP Jamsostek Banyuwangi, Jawa Timur," ucapnya.
Irfan yang dipercaya sebagai Gubernur BCC Wilayah Banuspa mengatakan dengan tema kegiatan bertajuk "work, life, and balance" diharapkan ada keseimbangan hidup karyawan BP Jamsostek dalam bekerja dan berolahraga.
"Kami sudah sepakat mengimbangi dengan olahraga sepeda, karena relatif dapat dilakukan oleh semua, baik laki-laki dan perempuan. Sebenarnya sudah sejak setahun terakhir, setiap minggu kami gowes bersama dan ini adalah puncaknya untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Papua," ujarnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus menularkan "virus sehat" kepada rekan-rekan BP Jamsostek karena Irfan ingin semuanya dalam kondisi sehat dan bugar, yang akhirnya dapat mendukung pekerjaan sehari-hari.
Baca juga: BP Jamsostek Cabang Denpasar dituntut inovatif garap pasar milenial
Hal senada disampaikan Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah Jawa Barat M Yamin Pahlevi dan Deputi Direktur Wilayah Jateng dan DIY Suwilwan Rahmat.
"Dengan jiwa dan jasmani sehat, kami harapkan karyawan BP Jamsostek saat bekerja menjadi semangat, dengan semangat diharapkan menjadi orang-orang yang hebat," ujar Yamin.
Sedangkan Suwilwan atau yang akrab dipanggil Wili ini mengajak para "goweser" untuk menyebarkan "racun sehat" itu paling tidak menempuh 5-10 kilometer setiap minggunya.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkathab berharap kegiatan "gowes" bersama dapat dilaksanakan secara rutin karena dalam melaksanakan tugas sehari-hari, dibutuhkan jasmani dan rohani yang sehat.
Baca juga: BP Jamsostek Kanwil Bali-Nusra-Papua adakan "belajar bersama" siswa TK
"Seringkali dalam jasmani yang sehat tidak terdapat rohani yang sehat, itu dapat dilihat dari perilaku pemegang otoritas yang memanfaatkan posisi dan jabatan untuk kepentingan pribadi seperti dalam kasus PT Garuda, pejabatnya sampai menyelundupkan sepeda," ujarnya.
Umar sangat berharap kasus tersebut jangan sampai terjadi di tubuh BP Jamsostek yang saat ini ingin mentradisikan "gowes" bersama demi membentuk jasmani dan rohani yang sehat.
"Kami bergarap kegiatan gowes bareng ini terus dipertahankan sampai kapanpun demi menjaga kebugaran dan kebahagiaan bersama," ucap Umar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019