Yayasan Peduli Kanker Anak (YPKA) Bali mengajak masyarakat lebih peduli terhadap anak-anak yang menderita penyakit kanker, melalui kegiatan cukur rambut sampai gundul bertajuk "Hair for Life".
"Tantangan berani gundul dipilih agar semua masyarakat turut berempati terhadap anak-anak penderita kanker," ujar Founder YPKA Bali, Dwi Wahyu Kurniawan, di kawasan Kuta, Badung, Bali, Sabtu (23/11) malam.
Ia mengatakan efek obat yang harus diminum penderita kanker, anak-anak penderita penyakititu mengalami kerontokan rambut.
Melalui "Hair for Life", pihaknya mengajak masyarakat untuk bisa merasakan bagaimana rasanya ketika rambut sebagai mahkotanya juga gundul.
"Agar bisa mereka sama-sama merasakan apa yang dirasakan anak-anak penderita kanker saat mahkotanya hilang. Kami harap dengan begitu anak-penderita kanker juga tidak merasa sendiri," katanya.
Tidak hanya diikuti oleh para pria, sejumlah perempuan juga tampak mengikuti aksi gerakan kepedulian bagi anak penderita kanker tersebut.
Selain itu, sejumlah wisatawan mancanegara yang berada di lokasi kegiatan, juga secara sukarela mau ikut dalam aksi cukur rambut tersebut.
Kegiatan yang diselenggarakan YPKA bekerja sama dengan Discovery Shopping Mall, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Hyabers Mom Community, serta Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia itu, juga melakukan penggalangan dana untuk kegiatan Rumah Singgah.
Dwi Wahyu menjelaskan YPKA Bali salah satu yayasan yang mendampingi anak-anak usia dini dengan penyakit kanker.
Pihaknya menyediakan akomodasi, fasilitas pendidikan, dan transportasi bagi anak penderita kanker yang sedang dalam pengobatan dan perawatan di rumah sakit.
"Setiap pengobatan dan perawatan anak penderita kanker sangat menguras tenaga dan pikiran serta membutuhkan waktu yang panjang dengan biaya yang tinggi," katanya.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Denpasar, Ida Ayu Selly Dharmawijaya, mengatakan kegiatan tersebut juga suatu bentuk sosialisasi pencegahan penyakit kanker terhadap masyarakat luas.
"Kegiatan 'Hair for Life' ini juga akan memberikan motivasi kepada para anak pejuang-pejuang penyakit kanker," katanya.
Ia mengatakan saat ini anak penderita kanker terus meningkat.
Oleh karena itu, pihaknya telah memiliki sejumlah program pencegahan penyakit kanker secara dini yang telah dilakukan di sejumlah sekolah.
"Dalam sosialisasi itu, kami selalu menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat serta memberikan pengetahuan bahaya kanker beserta cara pencegahannya kepada generasi muda," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Tantangan berani gundul dipilih agar semua masyarakat turut berempati terhadap anak-anak penderita kanker," ujar Founder YPKA Bali, Dwi Wahyu Kurniawan, di kawasan Kuta, Badung, Bali, Sabtu (23/11) malam.
Ia mengatakan efek obat yang harus diminum penderita kanker, anak-anak penderita penyakititu mengalami kerontokan rambut.
Melalui "Hair for Life", pihaknya mengajak masyarakat untuk bisa merasakan bagaimana rasanya ketika rambut sebagai mahkotanya juga gundul.
"Agar bisa mereka sama-sama merasakan apa yang dirasakan anak-anak penderita kanker saat mahkotanya hilang. Kami harap dengan begitu anak-penderita kanker juga tidak merasa sendiri," katanya.
Tidak hanya diikuti oleh para pria, sejumlah perempuan juga tampak mengikuti aksi gerakan kepedulian bagi anak penderita kanker tersebut.
Selain itu, sejumlah wisatawan mancanegara yang berada di lokasi kegiatan, juga secara sukarela mau ikut dalam aksi cukur rambut tersebut.
Kegiatan yang diselenggarakan YPKA bekerja sama dengan Discovery Shopping Mall, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Hyabers Mom Community, serta Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia itu, juga melakukan penggalangan dana untuk kegiatan Rumah Singgah.
Dwi Wahyu menjelaskan YPKA Bali salah satu yayasan yang mendampingi anak-anak usia dini dengan penyakit kanker.
Pihaknya menyediakan akomodasi, fasilitas pendidikan, dan transportasi bagi anak penderita kanker yang sedang dalam pengobatan dan perawatan di rumah sakit.
"Setiap pengobatan dan perawatan anak penderita kanker sangat menguras tenaga dan pikiran serta membutuhkan waktu yang panjang dengan biaya yang tinggi," katanya.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Denpasar, Ida Ayu Selly Dharmawijaya, mengatakan kegiatan tersebut juga suatu bentuk sosialisasi pencegahan penyakit kanker terhadap masyarakat luas.
"Kegiatan 'Hair for Life' ini juga akan memberikan motivasi kepada para anak pejuang-pejuang penyakit kanker," katanya.
Ia mengatakan saat ini anak penderita kanker terus meningkat.
Oleh karena itu, pihaknya telah memiliki sejumlah program pencegahan penyakit kanker secara dini yang telah dilakukan di sejumlah sekolah.
"Dalam sosialisasi itu, kami selalu menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat serta memberikan pengetahuan bahaya kanker beserta cara pencegahannya kepada generasi muda," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019