Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meluncurkan Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, sebagai desa wisata terpadu yang pertama dikembangkan oleh bank sentral kantor perwakilan Bali itu.
"Ini adalah wujud nyata kami semua, termasuk Gubernur BI yang dari desa ini, dan kami Dewan Gubernur mendukung semuanya. Kami ingin mendedikasikan ini kepada negeri. Ini adalah wujud nyata bahwa BI ingin berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional, bahwa BI ada di setiap makna kehidupan," kata Perry dalam Peluncuran dan Penyerahan Bantuan Program Sosial Bank Indonesia di depan Pura Dalem Agung Desa Tampaksiring, Gianyar, Minggu.
Program desa wisata yang terintegrasi di Tampaksiring tersebut, lanjut dia, sejalan dengan visi Indonesia Maju yang dicita-citakan Presiden Joko Widodo karena di sisi klaster pangan harganya bisa stabil, demikian juga produk UMKM bisa lebih maju dan dieskpor, yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Hari ini, kami ingin memberikan program sosial (CSR) Bank Indonesia untuk memajukan wisata. Sebetulnya Bali itu 'nggak usah dibantu sudah maju, 'kan sudah kaya-kaya, tetapi Bank Indonesia ingin berpartisipasi supaya Bali tambah kaya dari pariwisata," ucapnya.
Yang jelas, tambah Perry, kontribusi Bank Indonesia tidak hanya untuk menekan inflasi dan menjaga kestabilan nilai rupiah, tetapi juga mengembangkan UMKM dan pariwisata.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bank Indonesia juga mengajak kalangan perbankan dan pariwisata untuk lebih bersinergi dalam menyalurkan dana CSR. "Gotong royong selalu memberikan hasil yang lebih baik daripada jalan sendiri-sendiri," ucap Perry yang disela-sela acara juga turut berkeliling melihat produk-produk UMKM dan mencicipi kopi Kintamani yang disuguhkan salah satu UMKM.
Selain itu, Perry pun mendorong agar pelaku UMKM "go digital" sehingga mempercepat penerimaan UMKM-nya dan produksinya pun meningkat. Apalagi UMKM dari Bali yang dibina Bank Indonesia sudah terkenal keunggulannya dari total 898 UMKM binaan BI di seluruh Tanah Air.
Baca juga: BI Bali dorong sinergi berbagai pihak wujudkan desa wisata terintegrasi
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan Desa Tampaksiring merupakan salah satu dari sekian desa yang berada di Provinsi Bali yang memiliki banyak potensi wisata yang populer.
"Berbagai macam atraksi, baik alamnya yang indah, kebudayaan yang terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, hingga atraksi warisan sejarah, ada di desa Tampaksiring dan sekitarnya. Salah satu yang dapat kita lihat saat ini adalah keberadaan Pura Dalem Agung yang telah berdiri sejak Abad ke-17," ujarnya.
Selain itu, di Tampaksiring ini juga terdapat lahan pertanian yang merupakan klaster binaan Bank Indonesia yaitu Subak Pulagan. Subak yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia inipun telah menjadi daya tarik atraksi wisata.
Baca juga: Pemprov Bali beri "Desa Wisata Award" kepada desa berprestasi
Belum lagi ditambah keberadaan Istana Kepresidenan Tampaksiring juga memberikan nilai strategis bagi Desa Tampaksiring, karena Tampaksiring sering menjadi tempat singgah para kepala negara dunia dalam lawatannya ke Bali.
"Program pengembangan Desa Wisata Tampaksiring yang coba diterapkan ini kami pandang penting karena Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dapat mengintegrasikan program strategis peningkatan devisa pariwisata dengan program-program strategis lainnya yang saat ini menjadi prioritas Bank Indonesia," ucap Trisno.
Baca juga: Kemenpar kembangkan desa wisata sebagai destinasi favorit
Beberapa program tersebut antara lain pengembangan klaster pengendalian inflasi komoditas padi di Subak Pulagan, pengembangan sistem pembayaran non-tunai melalui elektronifikasi di beberapa titik pariwisata dan transaksi masyarakat seperti di Pasar Tampaksiring maupun kegiatan religi di pura.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Ini adalah wujud nyata kami semua, termasuk Gubernur BI yang dari desa ini, dan kami Dewan Gubernur mendukung semuanya. Kami ingin mendedikasikan ini kepada negeri. Ini adalah wujud nyata bahwa BI ingin berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional, bahwa BI ada di setiap makna kehidupan," kata Perry dalam Peluncuran dan Penyerahan Bantuan Program Sosial Bank Indonesia di depan Pura Dalem Agung Desa Tampaksiring, Gianyar, Minggu.
Program desa wisata yang terintegrasi di Tampaksiring tersebut, lanjut dia, sejalan dengan visi Indonesia Maju yang dicita-citakan Presiden Joko Widodo karena di sisi klaster pangan harganya bisa stabil, demikian juga produk UMKM bisa lebih maju dan dieskpor, yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Hari ini, kami ingin memberikan program sosial (CSR) Bank Indonesia untuk memajukan wisata. Sebetulnya Bali itu 'nggak usah dibantu sudah maju, 'kan sudah kaya-kaya, tetapi Bank Indonesia ingin berpartisipasi supaya Bali tambah kaya dari pariwisata," ucapnya.
Yang jelas, tambah Perry, kontribusi Bank Indonesia tidak hanya untuk menekan inflasi dan menjaga kestabilan nilai rupiah, tetapi juga mengembangkan UMKM dan pariwisata.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bank Indonesia juga mengajak kalangan perbankan dan pariwisata untuk lebih bersinergi dalam menyalurkan dana CSR. "Gotong royong selalu memberikan hasil yang lebih baik daripada jalan sendiri-sendiri," ucap Perry yang disela-sela acara juga turut berkeliling melihat produk-produk UMKM dan mencicipi kopi Kintamani yang disuguhkan salah satu UMKM.
Selain itu, Perry pun mendorong agar pelaku UMKM "go digital" sehingga mempercepat penerimaan UMKM-nya dan produksinya pun meningkat. Apalagi UMKM dari Bali yang dibina Bank Indonesia sudah terkenal keunggulannya dari total 898 UMKM binaan BI di seluruh Tanah Air.
Baca juga: BI Bali dorong sinergi berbagai pihak wujudkan desa wisata terintegrasi
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan Desa Tampaksiring merupakan salah satu dari sekian desa yang berada di Provinsi Bali yang memiliki banyak potensi wisata yang populer.
"Berbagai macam atraksi, baik alamnya yang indah, kebudayaan yang terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, hingga atraksi warisan sejarah, ada di desa Tampaksiring dan sekitarnya. Salah satu yang dapat kita lihat saat ini adalah keberadaan Pura Dalem Agung yang telah berdiri sejak Abad ke-17," ujarnya.
Selain itu, di Tampaksiring ini juga terdapat lahan pertanian yang merupakan klaster binaan Bank Indonesia yaitu Subak Pulagan. Subak yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia inipun telah menjadi daya tarik atraksi wisata.
Baca juga: Pemprov Bali beri "Desa Wisata Award" kepada desa berprestasi
Belum lagi ditambah keberadaan Istana Kepresidenan Tampaksiring juga memberikan nilai strategis bagi Desa Tampaksiring, karena Tampaksiring sering menjadi tempat singgah para kepala negara dunia dalam lawatannya ke Bali.
"Program pengembangan Desa Wisata Tampaksiring yang coba diterapkan ini kami pandang penting karena Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dapat mengintegrasikan program strategis peningkatan devisa pariwisata dengan program-program strategis lainnya yang saat ini menjadi prioritas Bank Indonesia," ucap Trisno.
Baca juga: Kemenpar kembangkan desa wisata sebagai destinasi favorit
Beberapa program tersebut antara lain pengembangan klaster pengendalian inflasi komoditas padi di Subak Pulagan, pengembangan sistem pembayaran non-tunai melalui elektronifikasi di beberapa titik pariwisata dan transaksi masyarakat seperti di Pasar Tampaksiring maupun kegiatan religi di pura.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019