Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo menilai kemajuan teknologi internet yang berkembang pesat saat ini tidak disertai literasi yang baik kepada masyarakat, sehingga terjadi keterkejutan budaya.

"Dampak yang timbul antara lain semakin maraknya berita bohong atau hoaks yang tersebar di dunia maya. Orang banyak 'posting' yang berita bohong, mereka tidak melakukan penyaringan dengan baik, asal 'posting', 'sharing', dan sebagainya," ujar Widodo dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Minggu.

Widodo menyampaikan hal tersebut dalam acara Forum Dialog Diseminasi Publik 2019, di Balai Desa Tersidi Lor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Sabtu (16/11).

Baca juga: Romo: Konten media sosial kurang utamakan kemajemukan

Dalam acara tersebut hadir pula Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari serta jurnalis Joe Hartoyo selaku pembicara.

Widodo mengatakan berita hoaks yang tersebar di dunia maya kini sudah merambah ke arah SARA, sosial, dan politik yang dapat menimbulkan perpecahan sesama anak bangsa.

Baca juga: BPIP: hoaks lemahkan nilai Pancasila

Untuk itu dia pun berpesan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan internet.

“Karena jika digunakan dengan serampangan, bisa menjebak penggunanya, ada konsekuensi hukum dan bisa kena penjara,” kata pria yang juga guru besar Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo ini.

Baca juga: Sidang Umum OANA, Korsel serukan OANA perangi "hoax" dan "fake news"

Dalam kesempatan ini, Widodo juga memberikan tips sederhana agar masyarakat bisa terhindar dari korban hoaks. Pertama, bila terdapat berita yang meragukan, maka segera cek ke pemberitaan media-media yang terpercaya.

Bila dirasa kurang yakin, maka dapat mendengarkan atau melihat informasi di media resmi pemerintah, seperti RRI atau TVRI.

Baca juga: Menkominfo: butuh hukuman perdata untuk platform media sosial

Kedua, bila masyarakat tergabung dalam sebuah grup WhatsApp, namun isinya terus menghujat dan penuh keraguan, maka dia menyarankan agar keluar dari grup tersebut.

“Internet dan media sosial seharusnya memudahkan hidup kita, bukan berpotensi menyusahkan kita,” tutur Widodo.

Kegiatan Forum Dialog Diseminasi Publik 2019 merupakan bagian dari program diskusi dan sosialisasi Integrasi Nilai Pancasila di Era Teknologi Informasi dari Kemkominfo.

Kegiatan ini digelar guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi dengan menggali nilai-nilai persatuan dan menerapkannya di tengah gempuran teknologi. Selain itu, mengingatkan masyarakat agar melakukan penyaringan dan bijak dalam penyebaran berita.

Pewarta: Fathur Rochman

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019