Direktur Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Aris Heru Utomo mengatakan penyebaran hoaks dapat melemahkan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ketiga, Persatuan dan Kesatuan Indonesia.

"Pilkada menjadi contoh bagaimana hoaks cukup berhasil mengirimkan gelombang kebencian yang mengancam keutuhan bangsa," kata Aris saat Sosialisasi nilai-nilai Pancasila yang mengambil tema "Hoaks dan Pancasila di Kalangan Komunitas IT" di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Senin malam.

Untuk itu, Aris mengajak kalangan Komunitas IT untuk tidak melakukan penyebaran hoaks, karena hal tersebut sebuah kebohongan yang dibuat untuk kejahatan.

Untuk itu, Direktur Sosialisasi BPIP ini mengajak peserta sosialisasi yang sebagian besar para pelajar dan mahasiswa ini untuk menjauhi hoaks saat bermedia sosial.

Baca juga: Mendikbud: budaya jadi penangkal ideologi yang bertentangan Pancasila

Aris mengajak para komunitas IT yang hadir untuk mencegah penyebaran hoaks ini dengan mengenali berbagai berita bohong yang diciptakan dan disebarkan untuk memunculkan persepsi serta kesimpulan yang salah.

"Hoaks diciptakan, disebarkan untuk memunculkan persepsi dan kesimpulan yang salah, sehingga menghasilkan sikap, perilaku dan tindakan yang salah," katanya.

Untuk melawan hoaks, kata Aris, media sosial terbukti ampuh memviralkan atau memomulerkan isu-isu kebangsaan; melawan berita bohong yang sudah tersebar.

Baca juga: Menristek inginkan mahasiswa jadi inovatif-kreatif setelah amalkan nilai Pancasila

Dia mengajak kalangan IT ini untuk membagikan konten yang positi, inspiratif, kreatif dan produktif di dalam dunia maya.

Sosialisasi nilai-nilai Pancasila ini dibuka oleh Plt. Kepala BPIP Hariyono dan sebagai narasumber, selain Aris, juga menghadirkan pakar IT M Yamin.

Baca juga: BPIP waspadai penetrasi ideologi non-Pancasila ke ASN


 

Pewarta: Joko Susilo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019