Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P S Brodjonegoro menginginkan agar mahasiswa-mahasiswi Indonesia menjadi inovatif dan kreatif setelah mengamalkan nilai-nilai Pancasila sehingga mampu berdaya saing di pasar kerja dan menjadi penggerak pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.

"Jadilah inovator yang membanggakan Indonesia di masa akan datang. Anda harus jadi inovator terbaik baik di kelas nasional maupun kelas dunia," kata Bambang dalam Pembekalan Pancasila dan Wawasan Keindonesiaan dari Tokoh dan Pemimpin Nasional Indonesia, di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Di Bali, BKKBN sosialisasikan penguatan nilai Pancasila bagi keluarga

Bambang Brodjonegoro menginginkan agar anak-anak muda Indonesia melahirkan inovasi yang bisa menjawab masalah bangsa Indonesia serta yang membanggakan Indonesia di mata dunia.

Dia menuturkan mahasiswa-mahasiswi Indonesia harus adaptif kepada perkembangan teknologi dan tuntutan zaman. Dia tidak menginginkan generasi muda Indonesia hanya menjadi konsumen yang setia dari perubahan teknologi yang dinamis, tetapi berpartisipasi dalam perkembangan teknologi saat ini dan akan datang. Gadget sekarang jangan dijadikan sebagai kemewahan konsumtif tapi menjadi alat yang mendorong diri menjadi lebih produktif.

"Mahasiswa kreatif dan inovatiflah yang nantinya bisa sukses di dalam percaturan pasar kerja maupun nantinya sebagai ilmuwan," ujar Bambang.

Baca juga: BPIP: Pancasila harus ada dalam peraturan perundang-undangan

Dia mendorong mahasiswa dan mahasiswi Indonesia juga terjun tidak hanya dalam penelitian dasar tapi juga riset terapan untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dinikmati masyarakat secara umum.

Melalui kegiatan ekstrakurikuler, mahasiswa-mahasiswi Indonesia dapat membangun kedewasaan dan kematangan, memupuk sifat inovatif dan kreatif serta meningkatkan kemampuan kognitif termasuk berpikir sistemik dan meningkatkan kemampuan tingkat tinggi serta mulai membangun kewirausahaan.

Menurut Bambang, mahasiswa dan mahasiswi Indonesia juga harus menguasai literasi baru yakni literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia.

Dalam literasi manusia, perlu ditekankan peningkatan kompetensi akademik dan non akademik, pengasahan ilmu dan belajar sepanjang hayat untuk meningkatkan kapasitas diri.

Bambang menuturkan menjadi orang yang kreatif dan inovatif harus menjadi orang yang dapat memberikan solusi atas masalah termasuk dengan menghasilkan inovasi yang menjawab kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Mendikbud: budaya jadi penangkal ideologi yang bertentangan Pancasila
Baca juga: Pemerintah pisahkan pendidikan kewarganegaraan dan Pancasila
 

Pewarta: Martha Herlinawati S

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019