Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Pulau Dewata pada Agustus 2019 sebesar 1,52 persen, didominasi angkatan kerja yang menamatkan pendidikan Diploma.
"Dari total angkatan kerja 2.466.230 orang, sebanyak 2.428.679 orang (98,48 persen) tercatat sebagai penduduk bekerja dan sebanyak 37.551 orang (1,52 persen) sebagai penduduk yang menganggur," kata Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Selasa.
Jika dibandingkan dengan TPT pada Februari 2019 yang tercatat sebesar 1,19 persen, maka TPT pada Agustus 2019 meningkat sebesar 0,33 poin. Demikian juga dibandingkan TPT Agustus 2019 yang tercatat sebesar 1,37 persen, TPT Agustus 2019 meningkat 0,15 poin.
Dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 1,52 persen itu, menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, maka TPT pada pendidikan Diploma I/II/III merupakan TPT tertinggi dengan persentase sebesar 4,03 persen, selanjutnya TPT pada pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (2,89 persen), pendidikan Universitas (2,01 persen), SMA (1,95 persen) dan SMP ke bawah (0,54 persen).
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2019 juga tercatat meningkat 0,15 poin dibandingkan TPT Agustus 2018 yang tercatat sebesar 1,37 persen.
Dari sembilan kabupaten/kota di Bali, TPT terendah bulan Agustus 2019 tercatat di Kabupaten Badung sebesar 0,38 persen dan TPT tertinggi di Kabupaten Buleleng sebesar 3,02 persen. Sementara untuk tujuh kabupaten/kota lainnya yakni Karangasem (0,60 persen), Bangli (0,72 persen), Tabanan (1,28 persen), Jembrana (1,42 persen), Gianyar (1,42 persen), Klungkung (1,54 persen), dan Kota Denpasar (2,22 persen).
Sementara itu, jumlah penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan pada Agustus 2019 di Provinsi Bali didominasi oleh lapangan pekerjaan kategori G yakni perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil, serta sepeda motor yang tercatat sebanyak 19,43 persen (471.799).
Selanjutnya lapangan pekerjaan kategori A (pertanian, kehutanan, dan perikanan) pada Agustus 2019 menyerap tenaga kerja sebanyak 458.430 orang (18,88 persen). Sementara itu, jumlah penduduk yang bekerja di kategori C (industri pengolahan) tercatat sebanyak 364.397 orang (15 persen).
Penduduk yang bekerja pada lapangan pekerjaan kategori I (penyediaan akomodasi dan makan minum) menyerap tenaga kerja sebanyak 318.711 orang (13,12 persen) pada Agustus 2019.
"Jika dicermati penduduk yang bekerja di lapangan pekerjaan kategori A (pertanian, kehutanan dan perikanan) sebesar 18,88 persen ini menurun sedalam 8,54 persen dibandingkan Agustus 2018 tercatat sebanyak 501.235 orang. Penyebab penurunan ini salah satunya karena faktor kemarau yang berkepanjangan," kata Adi Nugroho.
Di sisi lain, jumlah pekerja formal pada Agustus 2019 tercatat sebanyak 1.219.297 orang (50,20 persen). Sementara pekerja informal tercatat sebanyak 1.209.382 orang (49,80 persen). Sementara pada Agustus 2018, pekerja formal tercatat sebanyak 1.254.577 orang (50,37 persen), sedangkan pekerja informal tercatat sebanyak 1.236.293 orang (49,63).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Dari total angkatan kerja 2.466.230 orang, sebanyak 2.428.679 orang (98,48 persen) tercatat sebagai penduduk bekerja dan sebanyak 37.551 orang (1,52 persen) sebagai penduduk yang menganggur," kata Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Selasa.
Jika dibandingkan dengan TPT pada Februari 2019 yang tercatat sebesar 1,19 persen, maka TPT pada Agustus 2019 meningkat sebesar 0,33 poin. Demikian juga dibandingkan TPT Agustus 2019 yang tercatat sebesar 1,37 persen, TPT Agustus 2019 meningkat 0,15 poin.
Dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 1,52 persen itu, menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, maka TPT pada pendidikan Diploma I/II/III merupakan TPT tertinggi dengan persentase sebesar 4,03 persen, selanjutnya TPT pada pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (2,89 persen), pendidikan Universitas (2,01 persen), SMA (1,95 persen) dan SMP ke bawah (0,54 persen).
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2019 juga tercatat meningkat 0,15 poin dibandingkan TPT Agustus 2018 yang tercatat sebesar 1,37 persen.
Dari sembilan kabupaten/kota di Bali, TPT terendah bulan Agustus 2019 tercatat di Kabupaten Badung sebesar 0,38 persen dan TPT tertinggi di Kabupaten Buleleng sebesar 3,02 persen. Sementara untuk tujuh kabupaten/kota lainnya yakni Karangasem (0,60 persen), Bangli (0,72 persen), Tabanan (1,28 persen), Jembrana (1,42 persen), Gianyar (1,42 persen), Klungkung (1,54 persen), dan Kota Denpasar (2,22 persen).
Sementara itu, jumlah penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan pada Agustus 2019 di Provinsi Bali didominasi oleh lapangan pekerjaan kategori G yakni perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil, serta sepeda motor yang tercatat sebanyak 19,43 persen (471.799).
Selanjutnya lapangan pekerjaan kategori A (pertanian, kehutanan, dan perikanan) pada Agustus 2019 menyerap tenaga kerja sebanyak 458.430 orang (18,88 persen). Sementara itu, jumlah penduduk yang bekerja di kategori C (industri pengolahan) tercatat sebanyak 364.397 orang (15 persen).
Penduduk yang bekerja pada lapangan pekerjaan kategori I (penyediaan akomodasi dan makan minum) menyerap tenaga kerja sebanyak 318.711 orang (13,12 persen) pada Agustus 2019.
"Jika dicermati penduduk yang bekerja di lapangan pekerjaan kategori A (pertanian, kehutanan dan perikanan) sebesar 18,88 persen ini menurun sedalam 8,54 persen dibandingkan Agustus 2018 tercatat sebanyak 501.235 orang. Penyebab penurunan ini salah satunya karena faktor kemarau yang berkepanjangan," kata Adi Nugroho.
Di sisi lain, jumlah pekerja formal pada Agustus 2019 tercatat sebanyak 1.219.297 orang (50,20 persen). Sementara pekerja informal tercatat sebanyak 1.209.382 orang (49,80 persen). Sementara pada Agustus 2018, pekerja formal tercatat sebanyak 1.254.577 orang (50,37 persen), sedangkan pekerja informal tercatat sebanyak 1.236.293 orang (49,63).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019