Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menginginkan Gubernur Bali Wayan Koster dapat menjadi duta jaminan sosial ketenagakerjaan di Pulau Dewata.

"Kami berharap Bapak Gubernur Bali jadi ambassador kami, supaya masyarakat se-Provinsi Bali itu terlindungi melalui jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, jaminan pensiun dan jaminan kematian," kata Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif dalam acara Color Run, Run For Fun di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Sabtu.

Rangkaian acara Color Run, Run For Fun yang berisikan kegiatan lari bersama, donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, safety ridding, program vokasi, dan sejumlah acara hiburan maupun pembagian door prize merupakan bagian dari apresiasi badan yang sebutannya kini BP Jamsostek itu untuk mengapresiasi seluruh serikat pekerja maupun semua buruh yang ada di Bali.

Pihaknya berterima kasih karena semakin banyak pekerja di Bali yang kian menyadari pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan. "Kami ingin semua warga Bali menyadari pentingnya jaminan sosial. Ini bukan hanya untuk pekerja, tetapi berlaku dari usia 18-60 tahun yang punya nilai ekonomi, wajib dilindungi," ucapnya.

Yang teranyar, BP Jamsostek juga telah menyiapkan program vokasi yang dapat dimanfaatkan bagi pekerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan mempunyai kartu BPJS Ketenagakerjaan.

"Dengan program vokasi ini, kami ingin mewujudkan profil pekerja mandiri. Kan banyak tenaga kontrak dan outsourcing yang kena PHK, ini wujud perhatian pemerintah sehingga negara hadir supaya pekerja lebih mandiri," ujar Krishna.

Pihaknya mengimbau seluruh balai latihan kerja milik pemerintah, pusat latihan kerja swasta atau training center perusahaan untuk bergabung bersama BP Jamsostek dalam program vokasi itu. "Kita bikin ikatan kerja sama, lalu kita membuka diri kepada pekerja yang ter-PHK. Program pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan yang para pekerja sukai, seperti misalnya di Bali terkait kepariwisataan," katanya.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan kegiatan yang digagas BP Jamsostek wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Papua (Banuspa) itu merupakan momentum bagi para pekerja di Bali untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, etos kerja serta mendapat perlindungan yang memadai.

Selain itu, menjadi momentum yang tepat untuk membangun kebersamaan, jalinan gotong royong, persatuan dan kesatuan berbagai pihak di dalam membangun bangsa dan negara, khususnya di sektor ketenagakerjaan.

"Saya akan terus mendorong agar semuanya bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan karena itu sistem yang dibuat negara sehingga harus dipatuhi," ucapnya.

Pemerintah Provinsi Bali, lanjut dia, juga mengeluarkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan yang sudah diketok palu belum lama ini dan mulai 2020 akan dilaksanakan sebaik-baiknya.

"Kami menyadari tenaga kerja merupakan unsur penting dalam pelaksanaan pembangunan kita yang jumlahnya cukup besar. Kami di Bali mulai 2020 akan memprioritaskan ketenagakerjaan ditangani secara lebih profesional. Saya tahu masih banyak yang mengeluh, tetapi tahun ini saya masih fokus untuk urusan lain, belum banyak yang saya berikan berkaitan dengan penyelenggaraan ketenagakerjaan," ujarnya.

Yang jelas, orang nomor satu di Bali itu mengatakan sudah menangkap berbagai keluhan, aspirasi, maupun curhatan para pekerja di media sosial. "Nanti pada saat yang tepat, saya akan menjalankan dengan baik," kata Koster.

Pada prinsipnya, ucap Koster, ketenagakerjaan di Bali akan mendapat proteksi secara khusus agar bisa meningkatkan daya saing di dalam menghadapi dinamika global.

"Apalagi Bali kedatangan pihak-pihak dari berbagai negara yang tentu harus dijaga. Jangan sampai tenaga kerja kita tergusur, kalah daya saing. Ini menjadi hal yang sangat prinsip dalam memproteksi tenaga kerja kita," ucap gubernur kelahiran Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019