Kepala Bidang Humas Polda Bali, Hengky Widjaja mengatakan bahwa petugas kepolisian sedang mendalami secara laboratoris terkait temuan paket senjata api asal China di Kantor Bea Cukai Ngurah Rai cabang Kantor Pos Besar, Renon, Denpasar, namun pemesan mengaku tertarik warna senjata untuk hiasan di kamar.

"Senjata api ini dikirim via paket dalam bentuk terurai, nah kemarin dari Bea Cukai sudah menyerahkan ke Polda Bali, dan sekarang masih menunggu hasil lab, ngecek handphone milik penerima, mengecek medsosnya dan memeriksa saksi lingkungan tempat tinggalnya," kata Hengky saat dikonfirmasi melalui telepon, di Denpasar, Selasa.

"Penerima paket belum bisa dinyatakan sebagai tersangka karena masih menunggu hasil labfor," lanjut Hengky.

Ia mengatakan bahwa barang tersebut sudah diperiksa menggunakan mesin X – Ray. Saat dengan diperiksa, tampilan dari paket tersebut mencurigakan sehingga dilanjutkan dengan pemeriksaan secara manual oleh petugas Bea Cukai.

Dari hasil pemeriksaan ditemukan kartu alamat nomor RQ858571105CN tertempel di dalam kemasan amplop warna cokelat tersebut, dengan penerima atas nama Agung Gde Soerya.

Baca juga: Petugas Bea Cukai Ngurah Rai temukan senjata api dari China

Penerima paket tersebut beralamat Jalan Nangka Utara, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara. "Motifnya penerima ini memesan senpi itu karena tertarik dengan warna emas dari senjata api ini untuk pajangan di kamar," jelas Hengky.

Sedangkan untuk pengirimnya dengan No 1208 Baise Road Wish Storehouse Xuhui District Shanghai China 200237, yang berisi 1 set diduga senpi atau airsoft gun dalam keadaan terurai dan 5 butir diduga amunisi.

Atas perbuatannya penerima paket tersebut dikenakan Tindak Pidana Pasal 1 ayat (1) UU RI No 12/Darurat/1951. “Selanjutnya barang bukti sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium forensik,”ucap Hengky Widjaja.

Baca juga: Bea Cukai Ngurah Rai gagalkan penyelundupan ribuan "baby lobster"

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019