Gubernur Bali Wayan Koster berencana menjadikan kawasan bekas proyek reklamasi yang dilakukan PT Pelindo III di Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar. semacam hutan kota.
"Kawasan ini akan jadi hutan kota yang hijau. Dari 45 hektare yang ada, 49 persen akan dijadikan areal penanaman beraneka jenis tumbuhan dan sisanya sebagai fasilitas pendukung Pelabuhan Benoa. Total ada 22 hektare yang akan dijadikan kawasan hutan kota, wilayah ini akan ditanami tumbuhan yang cocok dikembangkan di daerah ini agar kembali hijau," katanya setelah penanaman mangrove serangkaian HUT ke-74 TNI di pesisir utara Pelabuhan Benoa, Denpasar, Senin.
Hal itu menurut Koster dilakukan sebagai upaya untuk memulihkan kondisi lingkungan hidup yang sempat rusak di kawasan tersebut, akibat proyek reklamasi.
"Karena itu saya menyambut baik adanya inisiatif penanaman mangrove dalam memperingati HUT ke-74 TNI tahun ini. Terlebih areal dumping 2 ini tengah diperbaiki setelah adanya proses reklamasi," ujarnya.
Selain itu, Gubernur Bali juga menyampaikan terima kasih kepada Pangdam X Udayana Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Benny Susianto yang telah memberikan berbagai dukungan terhadap pembangunan di daerah Bali.
"Kegiatan ini sekaligus juga komitmen dan dukungan Bapak Pangdam dan jajaran, kepada program Pemerintah Provinsi Bali sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yakni menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali menuju Bali yang bahagia sejahtera sekala (jasmani) dan niskala (rohani)," ucapnya.
Baca juga: Kodam Udayana tanam 5.000 mangrove
Mengenai penanaman kembali hutan mangrove dan pelestarian lingkungan kawasan pesisir pantai, pria lulusan ITB ini mengatakan telah tercantum pula dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Yakni bahwa pembangunan di Bali harus berdasarkan nilai-nilai lokal Sad Kerthi.
"Dalam hal ini berkaitan dengan Wana Kertih, yakni penanaman tumbuh-tumbuhan dalam hal ini bibit mangrove. Juga terkait dengan Segara kertih, yaitu pelestarian pantai dengan laut agar bisa memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Di sisi lain, Koster mengajak masyarakat serta berbagai pihak untuk turut serta menjaga situasi kondusif Bali utamanya terkait jelang masa pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.
"Sesuai arahan dari Panglima TNI untuk menjaga keamanan saat prosesi pelantikan Presiden 20 Oktober mendatang. Saya mengajak segenap komponen masyarakat, khususnya di Bali agar bisa menjadi percontohan dalam menjaga pilar dan kekokohan persatuan dan kesatuan bangsa agar semuanya berjalan kondusif, aman, nyaman dan damai. Karena seperti itulah Indonesia yang sebenarnya," katanya
Sementara itu, Pangdam IX Udayana Mayjen Benny Susianto mengatakan pelaksanaan penanaman mangrove secara serentak serangkaian HUT TNI ke-74 tahun ini adalah sebagai perwujudan tema besar TNI Profesional, TNI Kebanggan Rakyat.
"Pada momentum HUT ini, pimpinan TNI dan segenap jajaran memanfaatkannya untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat. Ini dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia sebagai rangkaian HUT TNI. Harapannya, TNI dapat berpartisipasi memberikan sumbangsih yang terbaik bagi lingkungan di Pulau Bali," katanya.
Baca juga: Pelindo III tanam 50.000 bibit mangrove di Pelabuhan Benoa
Pangdam juga menyebut, khusus untuk Bali yang menjadi aset nasional sebagai destinasi pariwisata dunia membuat apapun yang terjadi di sini akan selalu mendapat berbagai sorotan internsional.
"Tuntutan daerah wisata yang mampu bersaing di tingkat internasional, selain aspek stabilitas keamanan tentunya juga terjaganya lingkungan. Ancaman lingkungan juga jadi problem serius dari kacamata pariwisata. Hal ini harus dijaga bersama," ujarnya.
Prosesi penanaman mangrove dilakukan langsung oleh Gubernur Koster beserta Pangdam IX Udayana Mayjen Benny Susianto. Hadir pula Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar, Lantamal V, Koarmada II, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko dan Kepala Kesayahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa Agustinus Maun.
Baca juga: Pemkab Badung tanam 1.000 bibit mangrove
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kawasan ini akan jadi hutan kota yang hijau. Dari 45 hektare yang ada, 49 persen akan dijadikan areal penanaman beraneka jenis tumbuhan dan sisanya sebagai fasilitas pendukung Pelabuhan Benoa. Total ada 22 hektare yang akan dijadikan kawasan hutan kota, wilayah ini akan ditanami tumbuhan yang cocok dikembangkan di daerah ini agar kembali hijau," katanya setelah penanaman mangrove serangkaian HUT ke-74 TNI di pesisir utara Pelabuhan Benoa, Denpasar, Senin.
Hal itu menurut Koster dilakukan sebagai upaya untuk memulihkan kondisi lingkungan hidup yang sempat rusak di kawasan tersebut, akibat proyek reklamasi.
"Karena itu saya menyambut baik adanya inisiatif penanaman mangrove dalam memperingati HUT ke-74 TNI tahun ini. Terlebih areal dumping 2 ini tengah diperbaiki setelah adanya proses reklamasi," ujarnya.
Selain itu, Gubernur Bali juga menyampaikan terima kasih kepada Pangdam X Udayana Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Benny Susianto yang telah memberikan berbagai dukungan terhadap pembangunan di daerah Bali.
"Kegiatan ini sekaligus juga komitmen dan dukungan Bapak Pangdam dan jajaran, kepada program Pemerintah Provinsi Bali sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yakni menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali menuju Bali yang bahagia sejahtera sekala (jasmani) dan niskala (rohani)," ucapnya.
Baca juga: Kodam Udayana tanam 5.000 mangrove
Mengenai penanaman kembali hutan mangrove dan pelestarian lingkungan kawasan pesisir pantai, pria lulusan ITB ini mengatakan telah tercantum pula dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Yakni bahwa pembangunan di Bali harus berdasarkan nilai-nilai lokal Sad Kerthi.
"Dalam hal ini berkaitan dengan Wana Kertih, yakni penanaman tumbuh-tumbuhan dalam hal ini bibit mangrove. Juga terkait dengan Segara kertih, yaitu pelestarian pantai dengan laut agar bisa memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Di sisi lain, Koster mengajak masyarakat serta berbagai pihak untuk turut serta menjaga situasi kondusif Bali utamanya terkait jelang masa pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.
"Sesuai arahan dari Panglima TNI untuk menjaga keamanan saat prosesi pelantikan Presiden 20 Oktober mendatang. Saya mengajak segenap komponen masyarakat, khususnya di Bali agar bisa menjadi percontohan dalam menjaga pilar dan kekokohan persatuan dan kesatuan bangsa agar semuanya berjalan kondusif, aman, nyaman dan damai. Karena seperti itulah Indonesia yang sebenarnya," katanya
Sementara itu, Pangdam IX Udayana Mayjen Benny Susianto mengatakan pelaksanaan penanaman mangrove secara serentak serangkaian HUT TNI ke-74 tahun ini adalah sebagai perwujudan tema besar TNI Profesional, TNI Kebanggan Rakyat.
"Pada momentum HUT ini, pimpinan TNI dan segenap jajaran memanfaatkannya untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat. Ini dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia sebagai rangkaian HUT TNI. Harapannya, TNI dapat berpartisipasi memberikan sumbangsih yang terbaik bagi lingkungan di Pulau Bali," katanya.
Baca juga: Pelindo III tanam 50.000 bibit mangrove di Pelabuhan Benoa
Pangdam juga menyebut, khusus untuk Bali yang menjadi aset nasional sebagai destinasi pariwisata dunia membuat apapun yang terjadi di sini akan selalu mendapat berbagai sorotan internsional.
"Tuntutan daerah wisata yang mampu bersaing di tingkat internasional, selain aspek stabilitas keamanan tentunya juga terjaganya lingkungan. Ancaman lingkungan juga jadi problem serius dari kacamata pariwisata. Hal ini harus dijaga bersama," ujarnya.
Prosesi penanaman mangrove dilakukan langsung oleh Gubernur Koster beserta Pangdam IX Udayana Mayjen Benny Susianto. Hadir pula Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar, Lantamal V, Koarmada II, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko dan Kepala Kesayahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa Agustinus Maun.
Baca juga: Pemkab Badung tanam 1.000 bibit mangrove
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019