Pemerintah Kabupaten Klungkung, mengadakan "Festival Nusa Penida (FNP) 2019" di Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali pada 5-8 Oktober 2019 diawali dengan aksi Beach Clean Up Coral Tranplantation (5/10), namun pembukaan festival secara resmi dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster pada Minggu (6/10).
Siaran Pers Pemkab Klungkung yang diterima di Klungkung, Minggu, menyebutkan, kegiatan FNP 2019 selama empat hari itu diawali pada Sabtu (5/10) dengan sejumlah kegiatan, yakni Beach Clean up Coral Tranplantation, Island Tour, Zumba, Bondres Denok dan Dogler, Gala Dinner, Live Music Drafity, dan pertunjukan band lokal.
Kegiatan awal itu dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Ny. Ayu Suwirta serta Camat Nusa penida I Komang Widyasa Putra dengan aksi "Beach Clean Up Coral Tranplantation" di pesisir pelabuhan setempat, Sabtu (5/10).
Pada hari kedua atau Minggu (6/10) juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yakni Pameran, Pekelem dengan 1.000 Penari Rejang Renteng, Pembukaan Festival, Island Tour, Musik Pop Bali, dan lainnya.
Pada hari ketiga atau Senin (7/10) yakni Lomba Gebug Bantal, Lomba Tarik Tambang, Lomba Megala-gala, Bondres Gedebong Goyang, Hiburan Musik, Muara Senja, dan lainnya, sedangkan hari terakhir atau Selasa (8/10) ada Lomba Perahu Layar, Karnaval, Acara Penutupan, Hiburan Musik, Malibu Stone, dan lainnya.
Dalam aksi bersih pantai yang juga dilanjutkan dengan penanaman atau transplantasi terumbu karang itu, Bupati Suwirta menambahkan transplantasi ini pada dasarnya adalah untuk pelestarian ekosistem terumbu karang yang ada di lautan Nusa Penida.
"Lakukan langkah preventif pemeliharaan terhadap terumbu karang. Karena ini satu-satunya kekayaan di Nusa Penida yang menjadi daya tarik wisata, Kalau terumbu karang kita hancur, maka tidak ada yang kita banggakan," ujarnya.
Baca juga: Menteri BUMN targetkan Oktober untuk akses internet di Nusa Penida
Pembukaan NPF resmi
Secara resmi, Nusa Penida Festival (NPF) V Tahun 2019 dibuka oleh Gubernur Bali I Wayan Koster pada Minggu (6/10) dengan pemukulan kentongan oleh Gubernur Koster didampingi Ny. Putri Koster, Perwakilan Kementerian Pariwisata Prof I Gde Pitana MSc, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Ny. Ayu suwirta, Wabup Made Kasta, Ny. Sri Kasta, Sekda Provinsi Bali dan Sekda Klungkung Gede Putu Winastra.
Acara pembukaan diawali dengan prosesi upacara Pakelem yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Jelantik. Upacara juga diiringi Tarian Rejang Renteng yang tarikan oleh 1.000 penari yang merupakan ibu ibu PKK. Upacara pakelem adalah prosesi menghanyutkan sesajen ke laut yang bertujuan untuk persembahan kepada bathara Baruna yang berstana dilaut serta memohon amerta terutama kesuksesan pelaksanaan NPF V tahun 2019.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Bali, karena baru pertama kali perhelatan Nusa Penida Festival dihadiri oleh Gubernur Bali, Wakil Gubernur bersama seluruh jajaran OPD Pemprov Bali.
"Berkat Gubernur Koster, pelabuhan segitiga emas bisa diakomodasi pemerintah pusat. Dengan terwujudnya pelabuhan ini, potensi Nusa Penida akan semakin dapat meningkatkan PAD Klungkung dan mendukung pariwisata di Bali," katanya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata yang diwakiki Prof I Gde Pitana MSc mengapresiasi pelaksanaan festival yang bisa dilaksanakan secara berturut turut. Dengan pelaksanaan festival yang konsisten akan semakin memperkuat eksistensi pariwisata yang akan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan Nusa Penida dengan Pura Dalem Ped merupakan pusat spiritual yang kuat. Jika potensi Nusa Penida dikelola dengan baik maka akan semakin menguatkan Nusa Penida menjadi magnet wisatawan. Pelabuhan segitiga emas menjadi kebutuhan mendesak, sehinga hal ini menjadi prioritas sehingga bisa masuk anggaran tahun 2020.
"Jika ini sudah selesai maka semua maka akan dapat mendukung pusat pertumbuhan ekonomi yang baru. Untuk pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Gunaksa akan dilakukan normalisasi sungai dengan anggaran dari pusat sebesar Rp50miliar. Saya yakin Nusa Penida adalah masa depan Bali sehingga harus dijaga dengan baik kebersihan, keamanan serta kenyamanannya," ujar Gubernur asal Buleleng itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Siaran Pers Pemkab Klungkung yang diterima di Klungkung, Minggu, menyebutkan, kegiatan FNP 2019 selama empat hari itu diawali pada Sabtu (5/10) dengan sejumlah kegiatan, yakni Beach Clean up Coral Tranplantation, Island Tour, Zumba, Bondres Denok dan Dogler, Gala Dinner, Live Music Drafity, dan pertunjukan band lokal.
Kegiatan awal itu dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Ny. Ayu Suwirta serta Camat Nusa penida I Komang Widyasa Putra dengan aksi "Beach Clean Up Coral Tranplantation" di pesisir pelabuhan setempat, Sabtu (5/10).
Pada hari kedua atau Minggu (6/10) juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yakni Pameran, Pekelem dengan 1.000 Penari Rejang Renteng, Pembukaan Festival, Island Tour, Musik Pop Bali, dan lainnya.
Pada hari ketiga atau Senin (7/10) yakni Lomba Gebug Bantal, Lomba Tarik Tambang, Lomba Megala-gala, Bondres Gedebong Goyang, Hiburan Musik, Muara Senja, dan lainnya, sedangkan hari terakhir atau Selasa (8/10) ada Lomba Perahu Layar, Karnaval, Acara Penutupan, Hiburan Musik, Malibu Stone, dan lainnya.
Dalam aksi bersih pantai yang juga dilanjutkan dengan penanaman atau transplantasi terumbu karang itu, Bupati Suwirta menambahkan transplantasi ini pada dasarnya adalah untuk pelestarian ekosistem terumbu karang yang ada di lautan Nusa Penida.
"Lakukan langkah preventif pemeliharaan terhadap terumbu karang. Karena ini satu-satunya kekayaan di Nusa Penida yang menjadi daya tarik wisata, Kalau terumbu karang kita hancur, maka tidak ada yang kita banggakan," ujarnya.
Baca juga: Menteri BUMN targetkan Oktober untuk akses internet di Nusa Penida
Pembukaan NPF resmi
Secara resmi, Nusa Penida Festival (NPF) V Tahun 2019 dibuka oleh Gubernur Bali I Wayan Koster pada Minggu (6/10) dengan pemukulan kentongan oleh Gubernur Koster didampingi Ny. Putri Koster, Perwakilan Kementerian Pariwisata Prof I Gde Pitana MSc, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Ny. Ayu suwirta, Wabup Made Kasta, Ny. Sri Kasta, Sekda Provinsi Bali dan Sekda Klungkung Gede Putu Winastra.
Acara pembukaan diawali dengan prosesi upacara Pakelem yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Jelantik. Upacara juga diiringi Tarian Rejang Renteng yang tarikan oleh 1.000 penari yang merupakan ibu ibu PKK. Upacara pakelem adalah prosesi menghanyutkan sesajen ke laut yang bertujuan untuk persembahan kepada bathara Baruna yang berstana dilaut serta memohon amerta terutama kesuksesan pelaksanaan NPF V tahun 2019.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Bali, karena baru pertama kali perhelatan Nusa Penida Festival dihadiri oleh Gubernur Bali, Wakil Gubernur bersama seluruh jajaran OPD Pemprov Bali.
"Berkat Gubernur Koster, pelabuhan segitiga emas bisa diakomodasi pemerintah pusat. Dengan terwujudnya pelabuhan ini, potensi Nusa Penida akan semakin dapat meningkatkan PAD Klungkung dan mendukung pariwisata di Bali," katanya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata yang diwakiki Prof I Gde Pitana MSc mengapresiasi pelaksanaan festival yang bisa dilaksanakan secara berturut turut. Dengan pelaksanaan festival yang konsisten akan semakin memperkuat eksistensi pariwisata yang akan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan Nusa Penida dengan Pura Dalem Ped merupakan pusat spiritual yang kuat. Jika potensi Nusa Penida dikelola dengan baik maka akan semakin menguatkan Nusa Penida menjadi magnet wisatawan. Pelabuhan segitiga emas menjadi kebutuhan mendesak, sehinga hal ini menjadi prioritas sehingga bisa masuk anggaran tahun 2020.
"Jika ini sudah selesai maka semua maka akan dapat mendukung pusat pertumbuhan ekonomi yang baru. Untuk pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Gunaksa akan dilakukan normalisasi sungai dengan anggaran dari pusat sebesar Rp50miliar. Saya yakin Nusa Penida adalah masa depan Bali sehingga harus dijaga dengan baik kebersihan, keamanan serta kenyamanannya," ujar Gubernur asal Buleleng itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019