Kementerian Pariwisata membuka pameran pariwisata Borneo Extravaganza 2019 bekerja sama dengan lima pemerintah provinsi se-Kalimantan untuk mempromosikan potensi pariwisata dalam mendukung Program Pesona Indonesia guna mencapai target 20 juta wisman pada 2019.
Kepala Bidang Pemasaran Area III Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono, di Kuta Bali, Sabtu malam, mengatakan pertumbuhan pariwisata Indonesia meraih peringkat ke-9 tercepat di dunia, dengan pertumbuhan wisman pada tahun 2014-2018 mencapai 67,6 persen.
"Maka dari itu bisa diproyeksikan kemungkinan pada 2019, target devisa mencapai 20 miliar dolar AS dapat tercapai. Dan akan bermunculan destinasi-destinasi baru di Pulau Kalimantan, yang bergerak ke pariwisata, bukan hanya fokus pada minyak dan batu bara," katanya.
Baca juga: Wilayah Perbatasan Potensial Untuk Pariwisata
Sapto Haryono mengatakan alasan memilih Bali menjadi tempat pameran, karena kalau mau memancing harus di kolam yang ikannya banyak.
Bali merupakan destinasi yang sudah banyak wismannya, pemerintah tidak perlu jauh-jauh promosi keluar negeri, cukup di Pulau Dewata sudah mendapat pengunjung dari berbagai belahan dunia.
Kalimantan yang terkenal dengan wisata petualangan ecotourism diharapkan mampu menarik wisman khususnya dari Eropa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara kumulatif, Januari-Juli 2019, jumlah kunjungan wisman mengalami kenaikan mencapai 9,31 juta kunjungan.
Baca juga: Borneo Extravaganza Dongkrak Turis
Jumlah ini naik 2,63 persen dibandingkan kunjungan wisman periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 9,07 juta kunjungan.
Sapto Haryono menjelaskan lebih lanjut pariwisata Indonesia memiliki keunggulan dalam keragaman budaya (culture), keindahan alam (nature) dan buatan (manmade).
Produk wisata budaya merupakan produk utama yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan nusantara untuk berkunjung ke Indonesia.
Potensi wisata bbudaya sebesar 65 persen dikembangkan dalam produk wisata, yakni heritage dan religi, wisata kuliner dan belanja, dan wisata kota dan desa.
Sedangkan potensi nature sebesar 35 persen dikembangkan dalam produk, wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan.
Baca juga: Palangka Raya Kerja Sama Pariwisata Dengan Denpasar
Potensi wisata buatan sebesar 5 persen dikembangkan untuk wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dan event, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpadu (integreted resort).
Rencananya Kemenpar juga akan mendorong pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Kalimantan Timur, guna menjadikan destinasi wisata di Kaltim lebih kuat dan dikenal lagi oleh masyarakat.
Hadir dalam acara pembukaan pameran tersebut Pejabat Kemenpar, para bupati, Ketua Asita Bali, kepala dinas pariwisata provinsi, kabupaten dan kota se-Kalimantan dan sejumlah biro perjalanan wisata ddari Bali dan Kalimantan.
Kegiatan pameran pariwisata Borneo Extrvaganza 2019 ini dinilai mampu menarik minat wisnus dan wisman untuk mengunjungi Kalimantan.
Sesuai dengan tema yang bertajuk "Experience" diharapkan dapat menjadi daya tarik wisman dan wisnus untuk merasakan sendiri pengalaman menjelajah dan menikmati keindahan pulau Kalimantan dari sisi alam, pantai, taman wisata budaya, wisata belanja serta wisata kuliner yang dikenal dengan nama Borneo.
Sementara itu, menurut Inke Maris, sebagai penyelenggara Borneo Extravaganza 2019, pameran pariwisata yang dimulai sejak 2004 tersebut berhasil mempersatukan seluruh Provinsi Kalimantan dalam melakukan promosi bersama.
Kegiatan ini telah memicu berbagai kegiatan wisata dan festival lainnya di Kalimantan dan mendorong berkembangnya industri pariwisata seperti hotel, obyek wisata, industri kerajinan, maupun akses penerbangan yang meningkat dari Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta.
Penyelenggaran Borneo Extravaganza selama dua hari (5-6 Oktober 2019) di MBG Kuta, Bali dengan format kegiatan adalah pameran dan festival budaya Kalimantan, dengan pementasan di panggung untuk pagelaran dan budaya dan seni juga atraksi kesenian Kalimantan.
Pameran dari masing-masing provinsi berupa cenderamata, kuliner, dan produk khasnya. Juga ada pameran dari Biro Travel Agency Kalimantan, tour operator dan lainnya yang memasarkan paket wisata Kalimantan.
Untuk menarik pengunjung baik wisman maupun wisnu pada hari pembukaan dihadirkan artis ibu kota Budi Doremi yang akan memeriahkan acara tersebut.
Melalui strategi kegiatan ini diharapkan wisatawan bisa mendapatkan gambaran yang benar mengenai pariwisata di Kalimantan sekaligus menarik minat mereka untuk berkunjung ke Kalimantan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Kepala Bidang Pemasaran Area III Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono, di Kuta Bali, Sabtu malam, mengatakan pertumbuhan pariwisata Indonesia meraih peringkat ke-9 tercepat di dunia, dengan pertumbuhan wisman pada tahun 2014-2018 mencapai 67,6 persen.
"Maka dari itu bisa diproyeksikan kemungkinan pada 2019, target devisa mencapai 20 miliar dolar AS dapat tercapai. Dan akan bermunculan destinasi-destinasi baru di Pulau Kalimantan, yang bergerak ke pariwisata, bukan hanya fokus pada minyak dan batu bara," katanya.
Baca juga: Wilayah Perbatasan Potensial Untuk Pariwisata
Sapto Haryono mengatakan alasan memilih Bali menjadi tempat pameran, karena kalau mau memancing harus di kolam yang ikannya banyak.
Bali merupakan destinasi yang sudah banyak wismannya, pemerintah tidak perlu jauh-jauh promosi keluar negeri, cukup di Pulau Dewata sudah mendapat pengunjung dari berbagai belahan dunia.
Kalimantan yang terkenal dengan wisata petualangan ecotourism diharapkan mampu menarik wisman khususnya dari Eropa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara kumulatif, Januari-Juli 2019, jumlah kunjungan wisman mengalami kenaikan mencapai 9,31 juta kunjungan.
Baca juga: Borneo Extravaganza Dongkrak Turis
Jumlah ini naik 2,63 persen dibandingkan kunjungan wisman periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 9,07 juta kunjungan.
Sapto Haryono menjelaskan lebih lanjut pariwisata Indonesia memiliki keunggulan dalam keragaman budaya (culture), keindahan alam (nature) dan buatan (manmade).
Produk wisata budaya merupakan produk utama yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan nusantara untuk berkunjung ke Indonesia.
Potensi wisata bbudaya sebesar 65 persen dikembangkan dalam produk wisata, yakni heritage dan religi, wisata kuliner dan belanja, dan wisata kota dan desa.
Sedangkan potensi nature sebesar 35 persen dikembangkan dalam produk, wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan.
Baca juga: Palangka Raya Kerja Sama Pariwisata Dengan Denpasar
Potensi wisata buatan sebesar 5 persen dikembangkan untuk wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dan event, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpadu (integreted resort).
Rencananya Kemenpar juga akan mendorong pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Kalimantan Timur, guna menjadikan destinasi wisata di Kaltim lebih kuat dan dikenal lagi oleh masyarakat.
Hadir dalam acara pembukaan pameran tersebut Pejabat Kemenpar, para bupati, Ketua Asita Bali, kepala dinas pariwisata provinsi, kabupaten dan kota se-Kalimantan dan sejumlah biro perjalanan wisata ddari Bali dan Kalimantan.
Kegiatan pameran pariwisata Borneo Extrvaganza 2019 ini dinilai mampu menarik minat wisnus dan wisman untuk mengunjungi Kalimantan.
Sesuai dengan tema yang bertajuk "Experience" diharapkan dapat menjadi daya tarik wisman dan wisnus untuk merasakan sendiri pengalaman menjelajah dan menikmati keindahan pulau Kalimantan dari sisi alam, pantai, taman wisata budaya, wisata belanja serta wisata kuliner yang dikenal dengan nama Borneo.
Sementara itu, menurut Inke Maris, sebagai penyelenggara Borneo Extravaganza 2019, pameran pariwisata yang dimulai sejak 2004 tersebut berhasil mempersatukan seluruh Provinsi Kalimantan dalam melakukan promosi bersama.
Kegiatan ini telah memicu berbagai kegiatan wisata dan festival lainnya di Kalimantan dan mendorong berkembangnya industri pariwisata seperti hotel, obyek wisata, industri kerajinan, maupun akses penerbangan yang meningkat dari Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta.
Penyelenggaran Borneo Extravaganza selama dua hari (5-6 Oktober 2019) di MBG Kuta, Bali dengan format kegiatan adalah pameran dan festival budaya Kalimantan, dengan pementasan di panggung untuk pagelaran dan budaya dan seni juga atraksi kesenian Kalimantan.
Pameran dari masing-masing provinsi berupa cenderamata, kuliner, dan produk khasnya. Juga ada pameran dari Biro Travel Agency Kalimantan, tour operator dan lainnya yang memasarkan paket wisata Kalimantan.
Untuk menarik pengunjung baik wisman maupun wisnu pada hari pembukaan dihadirkan artis ibu kota Budi Doremi yang akan memeriahkan acara tersebut.
Melalui strategi kegiatan ini diharapkan wisatawan bisa mendapatkan gambaran yang benar mengenai pariwisata di Kalimantan sekaligus menarik minat mereka untuk berkunjung ke Kalimantan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019