Ibu-ibu PKK dari Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Bali, berlatih membuat panganan berbahan dasar organik sebagai persiapan mengembangkan pusat oleh-oleh di desa itu, dengan mendatangkan instruktur pelatihan dari Kabupaten Malang, Jawa Timur.
 

"Kami harap produktivitas ibu-ibu ini bisa lebih baik. Jadi ketika ada waktu luang, bisa mengolah makanan sehat ini. Entah itu dikonsumsi sendiri, atau jadi tambahan penghasilan,” kata Perbekel Baktiseraga Gusti Putu Armada di sela pelatihan di Kantor Desa Baktiseraga, Senin.

Ia mengatakan, pelatihan itu sengaja menyasar ibu-ibu PKK sebagai langkah pemberdayaan keluarga, utamanya kaum hawa.
Selain itu, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Baktiseraga sudah siap menyerap produk yang dihasilkan dari ibu-ibu PKK itu.

"BUMDes akan menyiapkan pasar, entah itu sebagai produk camilan atau produk oleh-oleh khas Buleleng. Bahkan BUMDes siap memberikan dukungan peralatan dan modal kerja.
Mimpi besar kami itu menjadikan BUMDes ini pusat oleh-oleh di Buleleng. Kami tahu peluang itu ada,” katanya.
 

Armada mengatakan, instruktur pelatihan itu memang sengaja didatangkan dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Intan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Produk olahan pangan yang dilatih antara lain proses membuat ayam crispy, kripik daun beluntas, kripik jamur, keripik pisang, keripik ubi ungu, hingga manisan buah. Produk olahan yang paling diminati peserta adalah mie dari bahan organik.
 

"Mie ini dibuat dengan memanfaatkan buah naga, wortel, maupun kelor. Prosesnya pun tak menggunakan bahan pengawet maupun sodium glutamat alias MSG,” katanya.

Baca juga: Putri Koster intruksikan kegiatan PKK sentuh kebutuhan masyarakat


Sementara itu instruktur dari P4S Intan Kabupaten Malang, Endang Tri Puji Astuti, mengatakan Desa Baktiseraga memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produk pangan olahan. Sebab di desa itu terdapat banyak bahan yang dengan harga murah, bahkan gratis karena ditanam sendiri oleh ibu-ibu.
 

"Kami latih membuat olahan penganan yang gampang, bahan tersedia, dan murah. Kami ajari bagaimana mengolah yang benar dan sehat. Ternyata pesertanya antusias sekali, apalagi buat mie berbahan dasar sayur ini. Saya rasa desa ini punya potensi besar di bidang produk olahan pangan, sebab pasarnya sudah ada," kata Endang.

Baca juga: PKK lakukan program "Harmonisasi dan Sinkronisasi" untuk masyarakat

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019