Kontingen Denpasar menjadi juara umum dengan memborong tujuh medali emas cabang olahraga kempo dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XIV/2019 di Kabupaten Tabanan, Bali.
"Pertandingan kempo yang berlangsung di Gedung I Ketut Maria, Tabanan, telah berakhir, Jumat (13/9), dengan Denpasar sebagai juara umum," kata Ketua Harian Pengprov Perkemi Bali Fredrik Billy saat ditemui disela penyelenggaraan Porprov 2019 Bali di Tabanan, Sabtu.
Sebagai juara umum, katanya, kontingen Denpasar meraih tujuh emas, tiga perak, dan dua perunggu. Tiga emas dipersembahkan oleh pasangan I Putu Andry Ariawan dan Tri Yanto (nomor Embu Pasangan Putra II/III DAN).
Emas lainnya dipersembahkan oleh pasangan I Gusti Ayu Diliana Saraswati dan Ni Kadek Ayu Juniantari (kelas Embu Pasangan Putri Kyu Kenshi), dan pasangan Agung Ratih Saraswati/Griselda Nadya Billy (kelas Embu Pasangan Putri II/III DAN).
Selain Denpasar, tuan rumah Tabanan juga meraih medali emas dari pasangan I Gusti Ayu Made Indah Priyadnyani dan Yulius Dapa Loka yang turun pada kelas Embu Pasangan Campuran Kyu Kenshi.
Sementara dari kategori randori, wakil Buleleng Putu Murtiana Dewi yang turun di kelas 60 kg putri berhasil mengandaskan perlawanan kenshi asal Karangasem, Windhi Piniasari.
"Dari pertandingan yang telah terlaksana, secara keseluruhan berjalan dengan baik. Semua kabupaten bisa meraih medali, kecuali Bangli. Kami berharap Bangli melakukan pembinaan yang lebih baik lagi," kata Fredrik Billy.
Baca juga: Porprov 2019, petinju Denpasar sabet enam medali emas
Baca juga: Kontingen Denpasar raih tiga medali emas Lomba Lari Porprov 2019
Ketua Harian Pengprov Perkemi Bali itu menambahkan dari hasil pertandingan ini, pihaknya sudah memantau para kenshi yang akan dipersiapkan di pra-PON 2019 pada November mendatang.
Meskipun sudah memiliki Tim Definitif Pra-PON Bali, namun pihaknya juga melihat perkembangan para kenshi di Porprov yang tidak masuk dalam tim kempo pra-PON Bali dan yang belum.
"Jadi, setelah ini, minggu depan, kami sudah pilih atlet dan akan melakukan revisi komposisi tim," katanya.
Binaraga
sementara untuk cabang olahraga binaraga, Kabupaten Gianyar menyabet tiga emas, sehingga daerah itu mampu mempertahankan juara umum binaraga yang sebelumnya pernah diraih Porprov Bali XIII/2017. Porprov merupakan ajang pekan olahraga yang berlangsung dua tahun sekali.
Dalam pertandingan yang berakhir di Monumen Garuda Wisnu Serasi, Kabupaten Tabanan, Rabu (11/9) malam, medali emas untuk Gianyar dipersembahkan oleh Zaenal Arifin pada kelas 60 kg, Muhammad Zaenudin pada kelas 65 kg, dan Herwin Adianto pada kelas +75 kg.
"Dengan menyabet medali emas ini membuktikan bahwa atlet kami sudah berusaha dan bekerja keras," kata Ketua Pengkab PABBSI Gianyar, I Wayan Bun Setiadi, yang mengapresiasi kinerja juri yang dinilainya mampu memberikan penilaian yang fair.
Kendati kontingen atlet binaraga Gianyar mampu memperoleh emas, namun jika dibandingkan dengan Porprov dua tahun silam justru menurun, karena Gianyar mampu meraih empat emas pada Porprov Bali 2017.
Dalam Porprov 2019, tiga kelas yang dihilangkan yaitu kelas 55 kg, 80 kg, dan 85 kg. Emas yang hilang tersebut berasal dari kelas 85 kg.
"Untuk tiga kontingen yang meraih emas ini akan diikutkan dalam kejuaraan internasional di Gorontalo pada bulan Oktober mendatang. Kami dukung penuh mereka di kejuaraan nanti," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Pertandingan kempo yang berlangsung di Gedung I Ketut Maria, Tabanan, telah berakhir, Jumat (13/9), dengan Denpasar sebagai juara umum," kata Ketua Harian Pengprov Perkemi Bali Fredrik Billy saat ditemui disela penyelenggaraan Porprov 2019 Bali di Tabanan, Sabtu.
Sebagai juara umum, katanya, kontingen Denpasar meraih tujuh emas, tiga perak, dan dua perunggu. Tiga emas dipersembahkan oleh pasangan I Putu Andry Ariawan dan Tri Yanto (nomor Embu Pasangan Putra II/III DAN).
Emas lainnya dipersembahkan oleh pasangan I Gusti Ayu Diliana Saraswati dan Ni Kadek Ayu Juniantari (kelas Embu Pasangan Putri Kyu Kenshi), dan pasangan Agung Ratih Saraswati/Griselda Nadya Billy (kelas Embu Pasangan Putri II/III DAN).
Selain Denpasar, tuan rumah Tabanan juga meraih medali emas dari pasangan I Gusti Ayu Made Indah Priyadnyani dan Yulius Dapa Loka yang turun pada kelas Embu Pasangan Campuran Kyu Kenshi.
Sementara dari kategori randori, wakil Buleleng Putu Murtiana Dewi yang turun di kelas 60 kg putri berhasil mengandaskan perlawanan kenshi asal Karangasem, Windhi Piniasari.
"Dari pertandingan yang telah terlaksana, secara keseluruhan berjalan dengan baik. Semua kabupaten bisa meraih medali, kecuali Bangli. Kami berharap Bangli melakukan pembinaan yang lebih baik lagi," kata Fredrik Billy.
Baca juga: Porprov 2019, petinju Denpasar sabet enam medali emas
Baca juga: Kontingen Denpasar raih tiga medali emas Lomba Lari Porprov 2019
Ketua Harian Pengprov Perkemi Bali itu menambahkan dari hasil pertandingan ini, pihaknya sudah memantau para kenshi yang akan dipersiapkan di pra-PON 2019 pada November mendatang.
Meskipun sudah memiliki Tim Definitif Pra-PON Bali, namun pihaknya juga melihat perkembangan para kenshi di Porprov yang tidak masuk dalam tim kempo pra-PON Bali dan yang belum.
"Jadi, setelah ini, minggu depan, kami sudah pilih atlet dan akan melakukan revisi komposisi tim," katanya.
Binaraga
sementara untuk cabang olahraga binaraga, Kabupaten Gianyar menyabet tiga emas, sehingga daerah itu mampu mempertahankan juara umum binaraga yang sebelumnya pernah diraih Porprov Bali XIII/2017. Porprov merupakan ajang pekan olahraga yang berlangsung dua tahun sekali.
Dalam pertandingan yang berakhir di Monumen Garuda Wisnu Serasi, Kabupaten Tabanan, Rabu (11/9) malam, medali emas untuk Gianyar dipersembahkan oleh Zaenal Arifin pada kelas 60 kg, Muhammad Zaenudin pada kelas 65 kg, dan Herwin Adianto pada kelas +75 kg.
"Dengan menyabet medali emas ini membuktikan bahwa atlet kami sudah berusaha dan bekerja keras," kata Ketua Pengkab PABBSI Gianyar, I Wayan Bun Setiadi, yang mengapresiasi kinerja juri yang dinilainya mampu memberikan penilaian yang fair.
Kendati kontingen atlet binaraga Gianyar mampu memperoleh emas, namun jika dibandingkan dengan Porprov dua tahun silam justru menurun, karena Gianyar mampu meraih empat emas pada Porprov Bali 2017.
Dalam Porprov 2019, tiga kelas yang dihilangkan yaitu kelas 55 kg, 80 kg, dan 85 kg. Emas yang hilang tersebut berasal dari kelas 85 kg.
"Untuk tiga kontingen yang meraih emas ini akan diikutkan dalam kejuaraan internasional di Gorontalo pada bulan Oktober mendatang. Kami dukung penuh mereka di kejuaraan nanti," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019