Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, bekerja sama dengan Kodim 1609/Buleleng dan PT. Pelindo III melakukan penanaman atau transplantasi terumbu karang yang dipimpin langsung oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di perairan Desa Patas Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, Rabu.
“Terumbu karang banyak yang rusak akibat terkena jangkar perahu, untuk itu semua pihak harus bertanggung jawab untuk menjaganya termasuk pemerintah Buleleng,” kata kata Bupati Suradnyana di sela kegiatan penenggelaman 1.200 bibit terumbu karang di laut dan pelepasan ribuan benih ikan bandeng itu.
Kegiatan penanaman terumbu karang itu diawali dengan penyerahan secara simbolis Plakat Terumbu Karang dan bibit benih ikan kepada Kelompok Nelayan Sari Indah di Balai Nelayan Sari Indah, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, oleh Bupati Agus Suradnyana dengan didampingi Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf. Verdy De Irawan dan General Manager PT. Pelindo III, Rio Dwi Santoso.
Bupati Suradnyana mengatakan dirinya selaku kepala daerah selalu mendukung serta mengapresiasi inisiatif pelestarian lingkungan dengan melakukan transplantasi terumbu karang di perairan Buleleng.
"Selain itu juga dilakukan pembinaan terjadap para nelayan agar melakukan penangkapan ikan dengan cara aman. Karena paling berbahaya dan merusak terumbu karang adalah menangkap ikan dengan cara dibom," katanya.
Baca juga: Pelindo III tanam 50.000 bibit mangrove di Pelabuhan Benoa
Menurut Bupati Suradnyana, Kabupaten Buleleng memiliki wilayah laut terpanjang di Pulau Bali, dalam artian memiliki terumbu karang tarbanyak dibandingkan kabupaten lainya, sehingga banyak terumbu karang yang harus dijaga di laut, karena itu peran masyarakat luas terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk pentingan pariwisata khususnya wisata bahari.
"Harus dijaga supaya indah, jangan setelah ditanam malah dibiarkan tidak dijaga dengan baik," ujar Bupati Agus Suradnyana.
Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf. Verdy De Irawan, M.Tr (Han) mengatakan warga yang berada di pesisir pantai serta para kelompok nelayan harus berperan aktif menjaga lingkungan dengan cara memberikan edukasi serta melakukan bersih-bersih sampah di pantai akan menjaga biota laut tetap lestari.
"Masyarakat harus menjaga laut dari bahaya sampah plastik karena saat berada di kedalaman laut banyak terdapat sampah plastik yang tidak bisa hancur, walau sudah bertahun-tahun lamanya. Jangan sampai terumbu karang rusak karena dampak buruknya akan kembali dan dirasakan masyarakat juga," katanya.
Baca juga: Gubernur : Pelindo III setuju penataan ulang Pelabuhan Benoa
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019