Gubernur Bali Wayan Koster mendukung rencana Pulau Penyu, Desa Serangan, Kota Denpasar, sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) bidang pariwisata karena bisa meningkatkan perekonomian khususnya masyarakat sekitar.
"Saya minta agar masyarakat di sekitar kawasan itu dilibatkan sehingga bisa merasakan dampak ekonominya," kata Koster saat menerima kunjungan jajaran Komisaris dan Direksi PT Bali Turtle Island Development (BTID) di Denpasar, Kamis.
Selain itu, dalam pelaksanaannya nanti, Koster pun meminta agar memperhatikan keharmonisan lingkungan sekitar, baik alam, budaya maupun manusianya.
Komisaris Utama BTID I Gede Ardika mengatakan pembangunan kepariwisataan di Pulau Penyu nantinya akan menyelaraskan antara modernisasi dan kearifan lokal Bali.
Sesuai dengan visi Pemerintah Provinsi Bali "Nangun Sat Kertih Loka Bali" pihaknya akan memperhatikan kelestarian pesisir pantai, termasuk akan mengembangkan pusat kesehatan holistik yang melibatkan pengobatan tradisional Bali.
"Pembangunannya berkonsentrasi pada dua hal, yakni peningkatan kualitas SDM dan penggunaan teknologi untuk menciptakan nilai lebih," kata mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ini.
Baca juga: 18 Penyu Hijau dilepasliarkan di Pantai Kuta
Ia berharap, dengan menjadi KEK, Pulau Penyu nantinya menjadi pusat regional teknologi 5G yang akan menjadikan Bali sebagai pulau cerdas. "Kalau sekarang ada smart city, ini kita bikin intelligent island," ujar Ardika.
Tampak hadir pada pertemuan tersebut Anggota DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya dan Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra.
Baca juga: Siswa TK belajar konservasi penyu di Serangan (video)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Saya minta agar masyarakat di sekitar kawasan itu dilibatkan sehingga bisa merasakan dampak ekonominya," kata Koster saat menerima kunjungan jajaran Komisaris dan Direksi PT Bali Turtle Island Development (BTID) di Denpasar, Kamis.
Selain itu, dalam pelaksanaannya nanti, Koster pun meminta agar memperhatikan keharmonisan lingkungan sekitar, baik alam, budaya maupun manusianya.
Komisaris Utama BTID I Gede Ardika mengatakan pembangunan kepariwisataan di Pulau Penyu nantinya akan menyelaraskan antara modernisasi dan kearifan lokal Bali.
Sesuai dengan visi Pemerintah Provinsi Bali "Nangun Sat Kertih Loka Bali" pihaknya akan memperhatikan kelestarian pesisir pantai, termasuk akan mengembangkan pusat kesehatan holistik yang melibatkan pengobatan tradisional Bali.
"Pembangunannya berkonsentrasi pada dua hal, yakni peningkatan kualitas SDM dan penggunaan teknologi untuk menciptakan nilai lebih," kata mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ini.
Baca juga: 18 Penyu Hijau dilepasliarkan di Pantai Kuta
Ia berharap, dengan menjadi KEK, Pulau Penyu nantinya menjadi pusat regional teknologi 5G yang akan menjadikan Bali sebagai pulau cerdas. "Kalau sekarang ada smart city, ini kita bikin intelligent island," ujar Ardika.
Tampak hadir pada pertemuan tersebut Anggota DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya dan Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra.
Baca juga: Siswa TK belajar konservasi penyu di Serangan (video)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019