Denpasar (Antaranews Bali) - Puluhan siswa taman kanak-kanak (TK) dan kelompok bermain dari Sekolah Jembatan Budaya mengisi jeda kegiatan sekolah dengan belajar konservasi di "Turtle Conservation and Education Center" (TCEC) yakni pusat konservasi penyu di Desa Serangan, Denpasar.

"Kegiatan kunjungan Sekolah Jembatan Budaya ini untuk mengisi jeda semester dengan memberi edukasi bagi anak-anak usia dini tentang cara merawat penyu," kata koordinator guru Sekolah Jembatan Budaya, Risa Larasati di Pantai Serangan, Selasa.

Dia menjelaskan, pihaknya mengajak 61 siswa dari lima kelas yang terdiri dari dua kelas TK dan tiga kelas anak kelompok bermain dengan didampingi 15 guru untuk pengenalan luar sekolah selama tiga hari, 12-14 Maret 2018.

Menurut Larasati, kegiatan bagi anak-anak usia dini tersebut sangat bermanfaat untuk menambah wawasan mereka tentang lingkungan sekitar, khususnya mengenal konservasi penyu yang saat ini sudah hampir punah.

Sementara itu petugas TCEC Komang Dodi Budiastra menyambut baik upaya sekolah di sekitar kawasan tersebut sehingga waktu jeda semester siswa dapat bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan tentang penyu termasuk dapat meningkatkan kunjungan siswa ke pusat konservasi penyu itu pekan ini.

Tentang kegiatan siswa di lokasi tersebut, Dodi Budiastra mengatakan pihaknya memberikan informasi tentang penyu, fungsi penyu di laut, jenis-jenis penyu yang masih hidup, acaman yang bisa membuat penyu punah, dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk pelestarian lingkungan.

"Kegiatan kali ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan kepada anak-anak tentang "outing education" atau pendidikan di luar mengenai biota laut seperti penyu," katanya

Petugas TCEC lainnya, Wayan Yoga mengatakan penyu yang ada di penangkaran itu saat ini berjumlah 50 ekor yaitu hasil penyelamatan berjumlah 11 ekor dan penyu hasil penetasan berjumlah 39 ekor.

Selain itu, Yoga menambahkan pusat konservasi penyu yang diresmikan tahun 2006 itu juga sebagai tempat relokasi penetasan telur penyu, sehingga ketika sudah menetas tukik yang berusia satu bulan selanjutnya akan dilepaskan ke laut.(WDY)

Video oleh Krishna Arisudana

Pewarta: Krishna Arisudana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018