Sejumlah delegasi dari 13 kabupaten asal Papua Barat yang tergabung dalam Partai Kebangkitan Bangsa, mengikuti pembukaan Muktamar V PKB, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Ketua DPC PKB Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Harun Bless, di Nusa Dua, Selasa malam, mengungkapkan kedatangan rombongan Papua Barat dalam Muktamar yang dibuka Presiden Joko Widodo, tidak ada kaitannya dengan kericuhan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
"Kedatangan kita sama sekali tidak ada kaitannya dengan permasalahan kemarin, karena acara Muktamar PKB ini adalah hajat paling tinggi dalam organisasi, untuk itu setiap lima tahun Muktamar harus dilakukan," kata Ketua DPC PKB Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Harun Bless.
Harun bersama dengan delegasinya juga menyerukan "Damai Papua" yang bertujuan untuk menunjukkan kebersamaan dan identitas yang dimiliki Papua dengan mengenakan mahkota berlambangkan Burung Cenderawasih.
"Bilang Papua Damai itu artinya menunjukkan kebersamaan kita, dari Sabang sampai Merauke dan juga multibudaya, kita tidak bisa datang dengan badaniah tapi juga menunjukkan identitas kita, dengan beragam budaya di Indonesia ini," jelasnya.
Harun yang bersama dengan delegasinya juga mengenakan mahkota berlambangkan Burung Cenderawasih sesuai dengan amanat dari Ketua DPW, yang mewajibkan untuk menggunakan mahkota sebagai ciri khas.
"Menggunakan mahkota ini tentu tidak bisa digunakan sembarang orang, jadi hanya digunakan oleh ketokohan atau pemimpin kecuali ada kegiatan pementasan," ujarnya.
Baca juga: 3.000 peserta akan hadiri Muktamar PKB di Bali
Selain itu, Harun juga memberikan dukungannya terhadap kepemimpinan lima tahun mendatang dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin.
"Karena PKB juga kan partai koalisi jadi kita juga secara otomatis sudah terjelma di dalam satu kepentingan bersama jadi kehadiran kita untuk memberikan dukungan kepada perjalanan organisasi dan juga dukungan serta komitmen kita terhadap pemerintahan Jokowi Jilid 2 ini," tegasnya.
Baca juga: Presiden hadiri Muktamar PKB di Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Ketua DPC PKB Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Harun Bless, di Nusa Dua, Selasa malam, mengungkapkan kedatangan rombongan Papua Barat dalam Muktamar yang dibuka Presiden Joko Widodo, tidak ada kaitannya dengan kericuhan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
"Kedatangan kita sama sekali tidak ada kaitannya dengan permasalahan kemarin, karena acara Muktamar PKB ini adalah hajat paling tinggi dalam organisasi, untuk itu setiap lima tahun Muktamar harus dilakukan," kata Ketua DPC PKB Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Harun Bless.
Harun bersama dengan delegasinya juga menyerukan "Damai Papua" yang bertujuan untuk menunjukkan kebersamaan dan identitas yang dimiliki Papua dengan mengenakan mahkota berlambangkan Burung Cenderawasih.
"Bilang Papua Damai itu artinya menunjukkan kebersamaan kita, dari Sabang sampai Merauke dan juga multibudaya, kita tidak bisa datang dengan badaniah tapi juga menunjukkan identitas kita, dengan beragam budaya di Indonesia ini," jelasnya.
Harun yang bersama dengan delegasinya juga mengenakan mahkota berlambangkan Burung Cenderawasih sesuai dengan amanat dari Ketua DPW, yang mewajibkan untuk menggunakan mahkota sebagai ciri khas.
"Menggunakan mahkota ini tentu tidak bisa digunakan sembarang orang, jadi hanya digunakan oleh ketokohan atau pemimpin kecuali ada kegiatan pementasan," ujarnya.
Baca juga: 3.000 peserta akan hadiri Muktamar PKB di Bali
Selain itu, Harun juga memberikan dukungannya terhadap kepemimpinan lima tahun mendatang dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin.
"Karena PKB juga kan partai koalisi jadi kita juga secara otomatis sudah terjelma di dalam satu kepentingan bersama jadi kehadiran kita untuk memberikan dukungan kepada perjalanan organisasi dan juga dukungan serta komitmen kita terhadap pemerintahan Jokowi Jilid 2 ini," tegasnya.
Baca juga: Presiden hadiri Muktamar PKB di Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019