Gianyar, 7/11 (Antara Bali) - Sebanyak 71 lembaga koperasi di Kabupaten Gianyar, Bali, terancam gulung tikar karena sudah tidak ada aktivitasnya lagi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar, I Wayan Sudamia, Senin, mengatakan, bahwa hingga Oktober 2011, sebanyak 1.021 lembaga koperasi yang masih beraktivitas.
Menurut dia, koperasi yang bangkrut itu kebanyakan jenis koperasi banjar (Kopjar). Di Kabupaten Gianyar jumlah Kopjar mencapai 558 unit.
Selain Kopjar yang terancam bangkrut adalah koperasi simpan pinjam (SP) umum dan koperasi unit desa (KUD), seperti yang terjadi di Blahbatuh, Ubud, Tampaksiring.
"Koperasi yang bangkrut tersebut sebelumnya telah diupayakan untuk dibina namun tidak juga ada tanda-tanda untuk dihidupkan kembali," kata Sudamia.
Setengah dari Kopjar yang mengalami kebangkrutan itu lebih banyak disebabkan oleh modal yang dipinjamkan kepada lembaga perkreditan desa (LPD) yang kemudian dibagikan secara merata kepada anggota banjar.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar, I Wayan Sudamia, Senin, mengatakan, bahwa hingga Oktober 2011, sebanyak 1.021 lembaga koperasi yang masih beraktivitas.
Menurut dia, koperasi yang bangkrut itu kebanyakan jenis koperasi banjar (Kopjar). Di Kabupaten Gianyar jumlah Kopjar mencapai 558 unit.
Selain Kopjar yang terancam bangkrut adalah koperasi simpan pinjam (SP) umum dan koperasi unit desa (KUD), seperti yang terjadi di Blahbatuh, Ubud, Tampaksiring.
"Koperasi yang bangkrut tersebut sebelumnya telah diupayakan untuk dibina namun tidak juga ada tanda-tanda untuk dihidupkan kembali," kata Sudamia.
Setengah dari Kopjar yang mengalami kebangkrutan itu lebih banyak disebabkan oleh modal yang dipinjamkan kepada lembaga perkreditan desa (LPD) yang kemudian dibagikan secara merata kepada anggota banjar.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011