Bangli (Antara Bali) - Sawah seluas 65 hektare di Subak Jelekungkang dan Kuning, Kabupaten Bangli, Bali, mengalami kekeringan akibat bendungan di wilayah tersebut jebol.
"Kawasan Bangli Selatan, terutama kawasan Subak Jelekungkang dan Kuning mengalami paceklik air, bahkan sawah seluas 65 hektare mengalami kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bangli I Wayan Sukartana, Selasa.
Saat ini, kata dia, beberapa petani mencoba menanam, namun karena cuaca ekstrem saat ini tanaman itu menjadi mati.
"Kadang panas, kadang hujan lebat menyebabkan tanaman padi mati," jelasnya.
Ia mengatakan, bendungan di daerah itu merupakan penyuplai air terbesar ke sawah penduduk di kawasan Jelekungkan dan Kuning. Namun, bendungan itu hingga kini belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat sejak ambrol diterjang banjir tahun 2010.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kawasan Bangli Selatan, terutama kawasan Subak Jelekungkang dan Kuning mengalami paceklik air, bahkan sawah seluas 65 hektare mengalami kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bangli I Wayan Sukartana, Selasa.
Saat ini, kata dia, beberapa petani mencoba menanam, namun karena cuaca ekstrem saat ini tanaman itu menjadi mati.
"Kadang panas, kadang hujan lebat menyebabkan tanaman padi mati," jelasnya.
Ia mengatakan, bendungan di daerah itu merupakan penyuplai air terbesar ke sawah penduduk di kawasan Jelekungkan dan Kuning. Namun, bendungan itu hingga kini belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat sejak ambrol diterjang banjir tahun 2010.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011