Personel SPKKL Bali Bakamla (Indonesian Coast Guard/IDNCG) menyelamatkan dua nelayan yang sempat hilang akibat mengalami mesin perahu kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Perairan Selat Lombok, Karangasem, Bali, Kamis.

"Mulanya, pada Kamis (18/7) pukul 06.40 Wita, SPKKL Bali menerima laporan dari keluarga korban yang bernama I Nengah Wini bahwa sejak Rabu hingga Kamis belum tiba di rumah," kata Kasubbag Humas Bakamla RI, Mayor Marinir Mardiono, dalam keterangan kepada Antara, Kamis.

Menurut keterangan, korban berangkat dari Lombok pada Rabu (17/7) pukul 19.00 Wita, dan dalam perjalanan korban Made Wartika (35) sempat menghubungi keluarga pada pukul 21.00 Wita dengan menginformasikan bahwa mereka sudah sampai di alur lintas kapal tanker, tetapi hingga Kamis pagi belum sampai ke rumah.

Menindaklanjuti laporan tersebut, personel SPKKL Bali Lettu Bakamla Kadek Lis Martiaveni berkoordinasi dengan pos Basarnas Karangasem. Korpos Basarnas Karangasem juga mendapatkan laporan yang sama bahwa terjadi nelayan yang hilang kontak di perairan Selat Lombok.

Tim Potensi SAR yang tergabung dari personel SPKKL Bali, Basarnas, Polair dan BPBD melaksanakan kegiatan pencarian di wilayah perairan Selat Lombok dengan start awal dari perairan pantai Bugbug menggunakan Ruuber Boat Basarnas.

Setelah melakukan pencarian di sekitar Selat Lombok, pada pukul 13.30 Wita kedua korban ditemukan dalam kondisi selamat mendarat di bibir pantai Lovina, Dusun Bunut Panggang, Desa Kaliasem, Kabupaten Buleleng.

Baca juga: FH Unud dukung Bakamla

Menurut keterangan korban bahwa mesin kapal kehabisan BBM saat dalam perjalanan menuju Bali, korban berusaha menuju tepi menggunakan bidak/layar, namun di tengah laut ada yang memberikan bantuan BBM kepada korban hingga dapat selamat mendarat sampai di tepi perairan Lovina.

Selanjutnya, perahu dan korban diserahkan kepada pihak keluarga. Kegiatan penyelamatan ini berjalan dengan lancar dan selamat berkat kerjasama antara SPKKL Bali dengan Basarnas Karangasem, Polair Karangasem, BPBD Kab. Karangasem dan keluarga korban.

Baca juga: Bakamla lokakarya kebijakan keamanan internasional di Bali
 

Pengamanan Penyeberangan Gilimanuk
Sementara itu, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar, Lantamal V, Koarmada II, melalui Pos TNI AL (Posal) Gilimanuk melaksanakan
pengamanan dan pengawasan jalur penyeberangan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, sekaligus membantu pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) 2019 di Madrasah Aliyah (MA) milik Yayasan MA Al-Mubaroq Gilimanuk.
 

Pgs Kadispen Lantamal V Kapten Laut (E) Kusnan dalam keterangan pers di Denpasar, Jumat, menjelaskan anggota Posal Gilimanuk dibawah pimpinan Danposal Gilimanuk Kapten Laut (P) I Wayan Eko Santoso, melaksanakan kegiatan pelatihan kedisiplinan dan PBB di sekolah itu.

Kepala Sekolah MA AL-Mubaroq,  Supriyanto, S.Pd.,  menuturkan, penggunaan model kedisiplinan ala tentara ini bertujuan untuk membangun karakter para siswa. Dengan begitu, siswa dapat memiliki kedisiplinan yang tinggi.

"Tujuan kerja sama ini tidak lain untuk melatih mental dan kedisplinan pada siswa, selain untuk mempererat silaturahmi kami, khusunya di MA Al-Mubarok, dengan jajaran TNI," katanya.

Namun, kata dia, sekolah tersebut hanya ingin menyampaikan pemahaman tentang kebangsaan kepada para siswa baru, sebab prinsip-prinsip di TNI, seperti kedisiplinan dan semangat juang, itu bisa digunakan para siswa dalam mencapai cita-citanya, melalui karakter yang terbangun.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019