Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali meningkatkan frekuensi pelaksanaan pasar murah ke desa-desa di berbagai wilayah di Pulau Dewata menjelang Hari Raya Galungan.

"Kami setiap hari memonitor harga-harga kebutuhan pokok, biasanya dimana terjadi kenaikan, maka ke sana akan kami arahkan pelaksanaan pasar murahnya," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali I Putu Astawa, di Denpasar, Kamis.

Pihaknya dalam setahun menargetkan dapat menggelar pasar murah sekitar 120 kali, tetapi khusus menjelang pelaksanaan hari raya keagamaan seperti Galungan pada 24 Juli mendatang, frekuensinya akan ditingkatkan.

Pasar murah jelang Galungan bahkan sudah dilaksanakan sejak dua minggu lalu dan akan berlanjut hingga H-2 Galungan. Di samping Dinas Perdagangan Kabupaten/Kota juga menggelar kegiatan serupa.

"Sasaran utama pasar murah juga pada daerah-daerah yang daya beli masyarakatnya agak kurang seperti desa-desa di Gerokgak, Kabupaten Buleleng, di berbagai wilayah Karangasem, dan juga di sejumlah kabupaten lainnya di Bali," ucapnya.

Mantan Kepala Bappeda Provinsi Bali itu menambahkan, dalam pasar murah yang digelar di tingkat desa tersebut akan menyediakan sejumlah kebutuhan pokok seperti minyak goreng, gula pasir, mie instan, beras, dan bawang, serta elpiji.

"Harga kebutuhan pokok yang ditawarkan lebih murah sekitar 15 sampai 20 persen dibandingkan yang dijual di pasaran karena kami bekerja sama dengan para distributor. Dalam setiap pasar murah, volume gula pasir mencapai 500 kilogram sampai 1 ton, beras sebanyak 1,5 ton, elpiji 200-250 tabung dan sebagainya," ujarnya.

Terkait dengan pasar murah yang menawarkan buah-buahan untuk kebutuhan Galungan, lanjut Astawa, itu ditangani Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali.

"Untuk tempat pelaksanaan pasar murah, kami berkoordinasi dengan kepala desa dan merekalah yang mengarahkan dimana titik pasar murah diselenggarakan. Pasar murah yang diadakan Dinas Perdagangan juga berbeda dengan pasar murah yang digelar Bulog, yang biasanya lebih menyasar pasar umum," ucap Astawa.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019