Politisi senior Partai Golkar Akbar Tandjung mengisyaratkan mendukung Ketua DPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet maju sebagai calon ketua umum pada Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada Desember 2019.
"Saya dengar adinda Bambang Soesatyo ingin maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Saya pernah menjadi ketua umum Partai Golkar karena kepandaian dan kemampuan saya. Jadi, kalau ingin menjadi ketua umum Partai Golkar haruslah pandai-pandai. Saya dukung karena kita sepakat kader-kader kita harus menduduki berbagai posisi penting," kata Akbar Tanjung seperti dikutip dalam siaran pers, di Jakarta, Jumat malam.
Akbar Tandjung yang merupakan kader Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) juga menaruh harapan, agar ketua umum Partai Golkar mendatang adalah kader KAHMI.
Sebelumnya, Akbar Tandjung menghadiri acara halalbihalal KAHMI di rumah dinas Ketua DPR RI, di Kompleks Widya, Jakarta, Kamis (27/6) malam. Pada kegiatan tersebut, hadir sejumlah presidium dan tokoh KAHMI, antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva, Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Mohammad Nasih, Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, dan peneliti senior LIPI Prof Dr R Siti Zuhro.
Pada kegiatan halalbihalal KAHMI tersebut, Akbar mengungkapkan kebanggaannya karena banyak kader KAHMI yang kini menduduki posisi penting di lembaga-lembaga negara.
Pria kelahiran Sibolga, Sumatera Utara yang pernah menjadi Menteri Sekretaris Negara itu, juga menyebut nama Bamsoet yang kini menjadi Ketua DPR RI, atau Hamdan Zoelva yang memimpin MK periode 2013-2015.
Akbar yang menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Penasihat KAMI menambahkan, banyak kader KAHMI yang menjadi tokoh, merupakan bukti kaderisasi di HMI melalui latihan kader sudah berjalan baik, karena pengkaderan di HMI terbukti mampu mencetak tokoh, juga membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Bamsoet menyatakan bangga bisa menjadi penerus senior-seniornya di HMI yang pernah menduduki jabatan ketua DPR RI. Sebelum Bamsoet, kader HMI yang pernah menjadi ketua DPR RI adalah Akbar Tandjung, Marzuki Alie, dan Ade Komarudin.
"Saya alumnus keempat HMI yang menempati rumah jabatan ketua DPR di Kompleks Pejabat Negara Widya Chandra ini. Kader yang paling lama adalah Bang Akbar Tandjung, mulai dari menteri sampai ketua DPR RI. Kemudian Pak Marzuki Alie, lalu Kang Ade Komaruddin, dan sekarang saya," ujar Bamsoet.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Saya dengar adinda Bambang Soesatyo ingin maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Saya pernah menjadi ketua umum Partai Golkar karena kepandaian dan kemampuan saya. Jadi, kalau ingin menjadi ketua umum Partai Golkar haruslah pandai-pandai. Saya dukung karena kita sepakat kader-kader kita harus menduduki berbagai posisi penting," kata Akbar Tanjung seperti dikutip dalam siaran pers, di Jakarta, Jumat malam.
Akbar Tandjung yang merupakan kader Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) juga menaruh harapan, agar ketua umum Partai Golkar mendatang adalah kader KAHMI.
Sebelumnya, Akbar Tandjung menghadiri acara halalbihalal KAHMI di rumah dinas Ketua DPR RI, di Kompleks Widya, Jakarta, Kamis (27/6) malam. Pada kegiatan tersebut, hadir sejumlah presidium dan tokoh KAHMI, antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva, Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Mohammad Nasih, Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, dan peneliti senior LIPI Prof Dr R Siti Zuhro.
Pada kegiatan halalbihalal KAHMI tersebut, Akbar mengungkapkan kebanggaannya karena banyak kader KAHMI yang kini menduduki posisi penting di lembaga-lembaga negara.
Pria kelahiran Sibolga, Sumatera Utara yang pernah menjadi Menteri Sekretaris Negara itu, juga menyebut nama Bamsoet yang kini menjadi Ketua DPR RI, atau Hamdan Zoelva yang memimpin MK periode 2013-2015.
Akbar yang menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Penasihat KAMI menambahkan, banyak kader KAHMI yang menjadi tokoh, merupakan bukti kaderisasi di HMI melalui latihan kader sudah berjalan baik, karena pengkaderan di HMI terbukti mampu mencetak tokoh, juga membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Bamsoet menyatakan bangga bisa menjadi penerus senior-seniornya di HMI yang pernah menduduki jabatan ketua DPR RI. Sebelum Bamsoet, kader HMI yang pernah menjadi ketua DPR RI adalah Akbar Tandjung, Marzuki Alie, dan Ade Komarudin.
"Saya alumnus keempat HMI yang menempati rumah jabatan ketua DPR di Kompleks Pejabat Negara Widya Chandra ini. Kader yang paling lama adalah Bang Akbar Tandjung, mulai dari menteri sampai ketua DPR RI. Kemudian Pak Marzuki Alie, lalu Kang Ade Komaruddin, dan sekarang saya," ujar Bamsoet.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019