Pemerintah Kota Denpasar secara berkelanjutan terus merangsang partisipasi steakholder untuk ikut andil dalam mendukung Green Economy. Kali ini, bekerjasama dengan Mahasiswa IKIP PGRI Bali Denpasar melakukan bakti sosial (baksos) yang bertemakan “Melalui Bakti Sosial IKIP PGRI Bali Tahun 2019 kita menjadikan Denpasar Sebagai Green Economy dan Ramah Anak” di kelurahan Sesetan dan Serangan Kecamatan Denpasar Selatan, Jumat (21/6).
Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Rektor IKIP PGRI Bali Denpasar, Dr. I Made Suarta, Camat Denpasar Selatan Wayan Buda, lurah serta intstansi terkait lainnya.
Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam kesempatan tersebut mengapresiasi pelaksanaan Baksos yang menyasar Kelurahan Sesetan dan Serangan. Kegiatan ini merupakan bentuk inovasi di tingkat pemerintahan Desa/Kelurahan yang patut dicontoh oleh Desa dan Kelurahan lainnya di Kota Denpasar.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, dengan adanya kegiatan tersebut kami berharap dapat menjadi percontohan penerapan peduli lingkungan sebagai upaya menciptakan green economy dan bisa ditiru Desa maupun Kelurahan lainnya," ujar Rai Mantra.
Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan bahwa konsep dari baksos ini sangat menarik karena sangat erat kaitannya dengan kebudayaan dengan memadukan antara seni dan pendidikan. Sehingga dapat menjadi inspirasi yang sangat baik untuk para mahasiswa dan memudahkan dalam memahami masalah kebudayaan dan masalah intelektual pendidikan.
"Tentunya dari kegiatan ini kami berharap Universitas maupun Insitut lainnya di Kota Denpasar dapat menjadi pelopor dalam memaksimalkan penerapan Perwali Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Sampah Plastik sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan," katanya.
Rektor IKIP PGRI Bali Denpasar Dr. I Made Suarta mengatakan melalui baksos ini dapat mengantarkan peserta dalam suatu proses terbangunnya spirit green economy yang berkarakter, peduli lingkungan dengan latar budaya adiluhung, shanti lan jagatdhita yang menjadikan lahirnya insan yang cerdas dan sejahtera.
Ketua Panitia Baksos IKIP PGRI Bali Denpasar, I Made Darmada mengatakan bahwa pelaksanaan Baksos ini merupakan kewajiban yang tidak bisa dipisahkan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 21 sampai dengan 23 Juni 2019 ini diikuti oleh 416 orang mahasiswa, Menwa, BEM, DPM sejumlah 40 orang, serta dosen pendamping dan panitia sebanyak 77 orang.
Adapun beberapa program yang diselenggarakan, yakni program keagamaan berupa persembahyangan bersama, program konservasi alam berupa penanaman tanaman, program penataan lingkungan ramah anak melalui mural dan pertanaman, program pembinaan/pelatihan berupa pembuatan upakara yadnya dan tata rias kepura, program bedah Sanitasi Terpadu Berbasisis Masyarakat (STMB) melalui pembuatan toilet, klinik pendidikan berupa pelatihan karya tulis ilmiah, program zero plastik dengan aksi pengelolaan sampah plastik menjadi barang seni dalam upaya cinta bumi persada ini dan program kerja bakti.
"Kegiatan ini kami kemas sesuai dengan kebutuhan masyarakat, utamanya terkait dengan upaya menggajak masyarakat untuk peduli lingkungan sekitar," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Rektor IKIP PGRI Bali Denpasar, Dr. I Made Suarta, Camat Denpasar Selatan Wayan Buda, lurah serta intstansi terkait lainnya.
Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam kesempatan tersebut mengapresiasi pelaksanaan Baksos yang menyasar Kelurahan Sesetan dan Serangan. Kegiatan ini merupakan bentuk inovasi di tingkat pemerintahan Desa/Kelurahan yang patut dicontoh oleh Desa dan Kelurahan lainnya di Kota Denpasar.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, dengan adanya kegiatan tersebut kami berharap dapat menjadi percontohan penerapan peduli lingkungan sebagai upaya menciptakan green economy dan bisa ditiru Desa maupun Kelurahan lainnya," ujar Rai Mantra.
Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan bahwa konsep dari baksos ini sangat menarik karena sangat erat kaitannya dengan kebudayaan dengan memadukan antara seni dan pendidikan. Sehingga dapat menjadi inspirasi yang sangat baik untuk para mahasiswa dan memudahkan dalam memahami masalah kebudayaan dan masalah intelektual pendidikan.
"Tentunya dari kegiatan ini kami berharap Universitas maupun Insitut lainnya di Kota Denpasar dapat menjadi pelopor dalam memaksimalkan penerapan Perwali Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Sampah Plastik sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan," katanya.
Rektor IKIP PGRI Bali Denpasar Dr. I Made Suarta mengatakan melalui baksos ini dapat mengantarkan peserta dalam suatu proses terbangunnya spirit green economy yang berkarakter, peduli lingkungan dengan latar budaya adiluhung, shanti lan jagatdhita yang menjadikan lahirnya insan yang cerdas dan sejahtera.
Ketua Panitia Baksos IKIP PGRI Bali Denpasar, I Made Darmada mengatakan bahwa pelaksanaan Baksos ini merupakan kewajiban yang tidak bisa dipisahkan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 21 sampai dengan 23 Juni 2019 ini diikuti oleh 416 orang mahasiswa, Menwa, BEM, DPM sejumlah 40 orang, serta dosen pendamping dan panitia sebanyak 77 orang.
Adapun beberapa program yang diselenggarakan, yakni program keagamaan berupa persembahyangan bersama, program konservasi alam berupa penanaman tanaman, program penataan lingkungan ramah anak melalui mural dan pertanaman, program pembinaan/pelatihan berupa pembuatan upakara yadnya dan tata rias kepura, program bedah Sanitasi Terpadu Berbasisis Masyarakat (STMB) melalui pembuatan toilet, klinik pendidikan berupa pelatihan karya tulis ilmiah, program zero plastik dengan aksi pengelolaan sampah plastik menjadi barang seni dalam upaya cinta bumi persada ini dan program kerja bakti.
"Kegiatan ini kami kemas sesuai dengan kebutuhan masyarakat, utamanya terkait dengan upaya menggajak masyarakat untuk peduli lingkungan sekitar," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019