Pelukis Ida Bagus Putu Purwa mengadakan pameran bertajuk "AWAK" di Artspace, Artotel Sanur, Kota Denpasar, Bali mulai 23 Mei hingga 30 Juni 2019.
Pelukis Ida Bagus Putu Purwa di Sanur, Jumat, mengatakan pihaknya memamerkan sebanyak 21 karya seni lukis dengan konsep karyanya diwujudkan melalui pencarian kebebasan yang berkesinambungan.
"Lukisan saya ini lebih banyak pada pencarian kebebasan yang berkesinambungan, karena itu kolaborasi lukisan bertitik pada tubuh (awak) manusia itu sendiri," katanya.
Lukisan karya alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini mengangkat tentang tubuh manusia dalam pencarian sejati dan kerinduannya akan kebebasan, menyadari bahwa kebebasan atau hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang telah diberikan kepada mereka sejak lahir.
Meskipun subjek dalam lukisannya kadang-kadang mengambil bentuk atau postur tubuh yang berbeda, mereka sesungguhnya adalah ekspresi dari diri-sendiri. Karenanya, mereka bukan subjek yang benar-benar berbeda, tetapi hanya tubuh sebagai perwujudan dari subjek utama yang sama, yakni seniman itu sendiri.
Karya-karyanya adalah cerminan ekspresi dari pencarian kebebasan dan cerminan dari gerakan-gerakan serta penderitaan dari dorongan diri sang artis untuk menemukan mimpinya. Pameran seni lukis tersebut dikuratori oleh Windi Salomo.
Sementara itu, General Manager Artotel Sanur Goya A. Mahmud mengatakan sesuatu kebanggaan pihaknya untuk bekerja sama dengan seniman lokal dari Sanur, Bali.
"Kami berharap pameran tunggal ini dapat dinikmati oleh para pencinta seni kontemporer Indonesia, khususnya yang berada di Pulau Dewata serta para tamu hotel kami," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Pelukis Ida Bagus Putu Purwa di Sanur, Jumat, mengatakan pihaknya memamerkan sebanyak 21 karya seni lukis dengan konsep karyanya diwujudkan melalui pencarian kebebasan yang berkesinambungan.
"Lukisan saya ini lebih banyak pada pencarian kebebasan yang berkesinambungan, karena itu kolaborasi lukisan bertitik pada tubuh (awak) manusia itu sendiri," katanya.
Lukisan karya alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini mengangkat tentang tubuh manusia dalam pencarian sejati dan kerinduannya akan kebebasan, menyadari bahwa kebebasan atau hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang telah diberikan kepada mereka sejak lahir.
Meskipun subjek dalam lukisannya kadang-kadang mengambil bentuk atau postur tubuh yang berbeda, mereka sesungguhnya adalah ekspresi dari diri-sendiri. Karenanya, mereka bukan subjek yang benar-benar berbeda, tetapi hanya tubuh sebagai perwujudan dari subjek utama yang sama, yakni seniman itu sendiri.
Karya-karyanya adalah cerminan ekspresi dari pencarian kebebasan dan cerminan dari gerakan-gerakan serta penderitaan dari dorongan diri sang artis untuk menemukan mimpinya. Pameran seni lukis tersebut dikuratori oleh Windi Salomo.
Sementara itu, General Manager Artotel Sanur Goya A. Mahmud mengatakan sesuatu kebanggaan pihaknya untuk bekerja sama dengan seniman lokal dari Sanur, Bali.
"Kami berharap pameran tunggal ini dapat dinikmati oleh para pencinta seni kontemporer Indonesia, khususnya yang berada di Pulau Dewata serta para tamu hotel kami," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019