Denpasar (Antara Bali) - Keramik buatan China bukan merupakan ancaman atau saingan bagi matadagangan sejenis produksi Bali, terbukti realisasi ekspornya sudah mencapai harga 1,4 juta dolar AS selama Januari-Agustus 2011.
Hasil perdagangan luar negeri tersebut mengalami kenaikan hingga 63,5 persen jika dibandingkan periode sama 2010 hanya 862 ribu dolar, kata Kasi Ekspor Disperindag Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Selasa.
Pasaran keramik produksi Bali masih mendapat posisi pada konsumen mancanegara, mengingat kondisi ekonomi global yang belum kondusif saja, realisasi perolehan devisa dari keramik ada peningkatan yang positif.
Perabotan rumah tangga sejenis mangkok, piring, tempat bunga berbahan baku keramik produksi Pulau Dewata masih mendapat posisi pada konsumen luar negeri, terutama ke Jepang, Australia, dan negara Eropa lainnya.
Keramik Bali berupa perabotan rumah tangga banyak dipesan pengusaha hotel luar negeri, terutama ke Jepang, walau jumlahnya kecil-kecilan, kata Made Kristin, pengusaha aneka kerajinan termasuk eksportir Bali.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Hasil perdagangan luar negeri tersebut mengalami kenaikan hingga 63,5 persen jika dibandingkan periode sama 2010 hanya 862 ribu dolar, kata Kasi Ekspor Disperindag Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Selasa.
Pasaran keramik produksi Bali masih mendapat posisi pada konsumen mancanegara, mengingat kondisi ekonomi global yang belum kondusif saja, realisasi perolehan devisa dari keramik ada peningkatan yang positif.
Perabotan rumah tangga sejenis mangkok, piring, tempat bunga berbahan baku keramik produksi Pulau Dewata masih mendapat posisi pada konsumen luar negeri, terutama ke Jepang, Australia, dan negara Eropa lainnya.
Keramik Bali berupa perabotan rumah tangga banyak dipesan pengusaha hotel luar negeri, terutama ke Jepang, walau jumlahnya kecil-kecilan, kata Made Kristin, pengusaha aneka kerajinan termasuk eksportir Bali.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011