Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengajak segenap elemen masyarakat di Kabupaten Klungkung, Bali untuk memaknai gotong-royong dalam arti luas, diantaranya gotong royong memerangi kemiskinan.

“Gotong-royong bukan hanya menyapu, mencabut rumput, atau kegiatan di banjar. Gotong-royong juga dapat digunakan memerangi kemiskinan," katanya, saat pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke XVI di Banjar Petapan, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Jumat.

Dalam Bulan Bakti Gotong Royong yang dikaitkan dengan Padat Karya Tunai merupakan kegiatan yang dapat mengingatkan pentingnya arti gotong royong bagi kehidupan bermasyarakat.

Dalam pencanangan ini, ia didampingi Ny. Ayu Suwirta dan Camat Banjarangkan Ida Bagus Ketut Mas Ananda, memukul kentongan dan memotong pita sebagai tanda dimulainya kegiatan, serta menyerahkan secara simbolis alat gotong royong kepada perwakilan masyarakat Desa Aan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Klungkung I Wayan Suteja mengatakan, bulan BBGRM adalah kegiatan gotong royong masyarakat dalam satu bulan penuh, yang merupakan akumulasi kegiatan gotong royong selama sebelas bulan.

Menurutnya, BBGRM diselenggarakan di setiap desa dan kelurahan di seluruh wilayah Kabupaten Klungkung, dengan menggunakan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat.

"Kegiatan ini didukung departemen dan lembaga pemerintah non departemen. Penyelenggaraan BBGRM di desa/kelurahan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan lembaga kemasyarakatan, yang dirangkaikan dengan pelaksanaan Padat Karya Tunai," katanya.

Ia mengungkapkan, bidang-bidang kegiatan yang dilakukan antara lain, bidang kemasyarakatan, bidang ekonomi, bidang sosial, budaya dan agama, dan bidang lingkungan.

Pada saat melakukan melakukan monitoring dan evaluasi, katanya,  dilakukan secara berjenjang dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kecamatan.

"Demikian juga pelaporan juga dilakukan secara berjenjang dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi dan pusat. Segala pendanaan yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan kegiatan BBGRM yang dilaksanakan oleh pemerintah dibebankan kepada APBD, APBDesa, serta swadaya masyarakat," katanya.

Jenis kegiatan yang dipusatkan di Desa Aan ini, katanya,  berupa kegiatan pembangunan/rehabilitasi/peningkatan/pengerasan jalan lingkungan pemukiman dengan nilai fisik Rp 50.084.000 dengan menggunakan dana Desa.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019