Kuta (Antara Bali) - PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) Tbk menargetkan produksi plastik ramah lingkungan (polietilen) sebanyak 5.000 ton per bulan selama kurun waktu tiga tahun ke depan.
"Saat ini kapasitas produksi plastik ramah lingkungan yang dinamai 'Green' itu baru 1.000 ton per bulan," kata Vice President Corporate Relation PT CAP, Suhat Miyarso di sela-sela Rapat Koordinasi Kegiatan Laporan Peningkatan Kerja Sama Industri Kimia Dasar Dalam Meningkatkan Daya Saing di Kuta, Bali, Kamis.
Menurut dia, minimnya produksi plastik yang mudah terurai dalam waktu maksimal dua tahun itu karena sampai saat ini belum terlalu banyak peminatnya.
Sejak diperkenalkan pada 2008, tambah Miyarso, penggunanya masih terbatas kalangan ritel-ritel skala nasional, seperti Giant dan Indomart.
Selain itu, ada juga beberapa hotel di kota-kota besar di Indonesia yang telah menggunakannya, namun jumlahnya belum terlalu banyak.
"Oleh karena itu kami terus melakukan sosialisasi tentang produk plastik yang ramah lingkungan di seluruh wilayah Tanah Air, termasuk di Pulau Dewata dengan mengundang pihak Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aperindo)," ujarnya.
Menurut Miyarso, dipilihnya Bali sebagai salah satu tempat sosialisasi produk tersebut karena di daerah tujuan wisata internasional itu jumlah sampah plastiknya cukup tinggi di Tanah Air.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Saat ini kapasitas produksi plastik ramah lingkungan yang dinamai 'Green' itu baru 1.000 ton per bulan," kata Vice President Corporate Relation PT CAP, Suhat Miyarso di sela-sela Rapat Koordinasi Kegiatan Laporan Peningkatan Kerja Sama Industri Kimia Dasar Dalam Meningkatkan Daya Saing di Kuta, Bali, Kamis.
Menurut dia, minimnya produksi plastik yang mudah terurai dalam waktu maksimal dua tahun itu karena sampai saat ini belum terlalu banyak peminatnya.
Sejak diperkenalkan pada 2008, tambah Miyarso, penggunanya masih terbatas kalangan ritel-ritel skala nasional, seperti Giant dan Indomart.
Selain itu, ada juga beberapa hotel di kota-kota besar di Indonesia yang telah menggunakannya, namun jumlahnya belum terlalu banyak.
"Oleh karena itu kami terus melakukan sosialisasi tentang produk plastik yang ramah lingkungan di seluruh wilayah Tanah Air, termasuk di Pulau Dewata dengan mengundang pihak Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aperindo)," ujarnya.
Menurut Miyarso, dipilihnya Bali sebagai salah satu tempat sosialisasi produk tersebut karena di daerah tujuan wisata internasional itu jumlah sampah plastiknya cukup tinggi di Tanah Air.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011