Kepolisian Resor Kota Denpasar bersama jajaran Polsek setempat memburu pelaku perampokan uang Rp900 juta dan valas asing 5.600 dolar Amerika di "Money Changer" BMC PT Bali Maspin Tjinra, Jalan Pratama Nomor 36, Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, yang beraksi pada Selasa dini hari Pukul 00.30 Wita.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Ruddi Setiawan saat dikonfirmasi di Denpasar, membenarkan bahwa jajarannya sedang melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang saat ini masih buron.
"Benar Polresta Denpasar bersama polsek di wilayah setempat lakukan penyelidikan dan mencari pelaku ini," katanya.
Saat ditanya terkait pemeriksaan sejumlah saksi di TKP dan rekaman CCTV di lokasi kejadian, Ruddi menegaskan akan disampaikan kepada awak media setelah rampung penyelidikannya.
Menurut informasi di lapangan, ada tiga saksi karyawan Money Changer setempat sudah dimintai keterangan terkait bagaimana kronologi kejadian saat perampok melakukan aksinya dan diduga pelaku lebih dari lima orang menggunakan jaket hijau, celana panjang jean, memakai topeng, membawa pisau, membawa linggis.
Adapun barang-barang yang ditemukan di TKP yang diduga milik para pelaku berupa lakban hitam yang dipakai menyumpal mulut korban, tali tambang warna biru untuk mengikat korban dan satu buah magazen SS1 berisi peluru diduga milik pelaku.
Pelaku diduga masuk ke TKP melewati pintu belakang dan langsung mendobrak pintu yang juga melumpuhkan karyawan dengan cara memukul dan menodongkan pisau.
Sementara itu, Wayan Ratmini (45), pemilik SPA yang letaknya di selatan TKP mengatakan tidak memgetahui kejadian itu, karena saat kejadian sudah berada di rumah.
"Saya terkejut ketika datang untuk membuka SPA, ternyata sudah ada polisi dan garis polisi. Setelah ditanya ke anggota-polisi, ternyata diketahui bahwa telah terjadi perampokan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Ruddi Setiawan saat dikonfirmasi di Denpasar, membenarkan bahwa jajarannya sedang melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang saat ini masih buron.
"Benar Polresta Denpasar bersama polsek di wilayah setempat lakukan penyelidikan dan mencari pelaku ini," katanya.
Saat ditanya terkait pemeriksaan sejumlah saksi di TKP dan rekaman CCTV di lokasi kejadian, Ruddi menegaskan akan disampaikan kepada awak media setelah rampung penyelidikannya.
Menurut informasi di lapangan, ada tiga saksi karyawan Money Changer setempat sudah dimintai keterangan terkait bagaimana kronologi kejadian saat perampok melakukan aksinya dan diduga pelaku lebih dari lima orang menggunakan jaket hijau, celana panjang jean, memakai topeng, membawa pisau, membawa linggis.
Adapun barang-barang yang ditemukan di TKP yang diduga milik para pelaku berupa lakban hitam yang dipakai menyumpal mulut korban, tali tambang warna biru untuk mengikat korban dan satu buah magazen SS1 berisi peluru diduga milik pelaku.
Pelaku diduga masuk ke TKP melewati pintu belakang dan langsung mendobrak pintu yang juga melumpuhkan karyawan dengan cara memukul dan menodongkan pisau.
Sementara itu, Wayan Ratmini (45), pemilik SPA yang letaknya di selatan TKP mengatakan tidak memgetahui kejadian itu, karena saat kejadian sudah berada di rumah.
"Saya terkejut ketika datang untuk membuka SPA, ternyata sudah ada polisi dan garis polisi. Setelah ditanya ke anggota-polisi, ternyata diketahui bahwa telah terjadi perampokan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019