Pemerintah Kota Denpasar, Bali berhasil menyabet penghargaan terbaik tingkat nasional "Program Revitalisasi Pasar Rakyat". Penghargaan tersebut diserahkan Presiden Joko Widodo di Indonesia Convention Exibiton (ICE) BSD Tanggerang Selatan, Banten, Selasa.
Tiga pasar rakyat yang mendapat penghargaan tingkat nasional, yakni Pasar Agung Peninjoan sebagai pasar dengan Pengelola Terbaik Nasional, Pasar Nyanggelan Panjer, dan Pasar Poh Gading menerima penghargaan terbaik pasar Standar Nasional Indonesia (SNI) tipe IV mutu I se-Indonesia.
Program revitalisasi pasar rakyat yang dilakukan Pemkot Denpasar ini sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat pedagang sehingga nantinya dapat menumbuhkan perekonomian rakyat. Hingga saat ini hampir keseluruhan pasar rakyat di Kota Denpasar telah tersentuh program revitalisasi yang menjadi mandat Wali Kota Rai Mantra kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar.
Wali Kota Rai Mantra mengatakan bahwa revitalisasi pasar menjadi program berkelanjutan di Kota Denpasar. Tidak hanya merevitalisasi fisik, namun juga memperhatikan pengelolaan dan juga menyentuh sisi manejerial. Hingga saat ini telah melakukan revitalisasi terhadap 30 pasar rakyat.
Terlebih adanya instruksi Presiden RI untuk melakukan peningkatan pada program pembelanjaan "online" di pasar rakyat telah dilakukan secara bertahap di Kota Denpasar. Seperti halnya Pasar Badung yang mendapatkan program pembangunan dari dana TP Kemeneterian Perdagangan dan pendampingan dari APBD Pemkot Denpassr telah juga melakukan program pembayaran secara non-tunai.
"Selamat kepada tiga pasar rakyat Kota Denpasar yang telah menerima penghargaan ini, semoga ini menjadi cambuk bagi peningkatan pengelolaan pasar rakyat Denpasar," ujar Rai Mantra.
Kepala Pasar Agung, Nyoman Suwarta mengatakan revitalisasi Pasar Agung dilaksanakan pada tahun 2011 melalui dana TP Kementerian Perdagangan dan juga APBD Pemkot Denpasar yang melakukan pembenahan fisik hingga pengelolaan pasar.
Hal ini sangat berdampak pada penataan fisik pasar, pengelolaan, hingga berpengaruh pada omset Pasar Agung. Sebelum revitalisasi omset pasar Rp52 miliar lebih per tahun, dan setelah revitalisasi mengalami peningkatan hingga tahun 2018 mencapai omset Rp196 miliar lebih.
"Pasar Agung yang memiliki 351 pedagang terus kami lakukan peningkatan baik pengelolaan maupun fasilitas penunjang yang ada," ujarnya.
Di samping itu, kata dia, pihaknya juga terus mendukung program pemkot Denpasar terlebih dalam kegiatan pengurangan kantong plastik di pasar rakyat," ujarnya sembari mengatakan penghargaan ini tentunya tak terlepas dari dukungan wali kota dan wakilnya hingga mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Tiga pasar rakyat yang mendapat penghargaan tingkat nasional, yakni Pasar Agung Peninjoan sebagai pasar dengan Pengelola Terbaik Nasional, Pasar Nyanggelan Panjer, dan Pasar Poh Gading menerima penghargaan terbaik pasar Standar Nasional Indonesia (SNI) tipe IV mutu I se-Indonesia.
Program revitalisasi pasar rakyat yang dilakukan Pemkot Denpasar ini sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat pedagang sehingga nantinya dapat menumbuhkan perekonomian rakyat. Hingga saat ini hampir keseluruhan pasar rakyat di Kota Denpasar telah tersentuh program revitalisasi yang menjadi mandat Wali Kota Rai Mantra kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar.
Wali Kota Rai Mantra mengatakan bahwa revitalisasi pasar menjadi program berkelanjutan di Kota Denpasar. Tidak hanya merevitalisasi fisik, namun juga memperhatikan pengelolaan dan juga menyentuh sisi manejerial. Hingga saat ini telah melakukan revitalisasi terhadap 30 pasar rakyat.
Terlebih adanya instruksi Presiden RI untuk melakukan peningkatan pada program pembelanjaan "online" di pasar rakyat telah dilakukan secara bertahap di Kota Denpasar. Seperti halnya Pasar Badung yang mendapatkan program pembangunan dari dana TP Kemeneterian Perdagangan dan pendampingan dari APBD Pemkot Denpassr telah juga melakukan program pembayaran secara non-tunai.
"Selamat kepada tiga pasar rakyat Kota Denpasar yang telah menerima penghargaan ini, semoga ini menjadi cambuk bagi peningkatan pengelolaan pasar rakyat Denpasar," ujar Rai Mantra.
Kepala Pasar Agung, Nyoman Suwarta mengatakan revitalisasi Pasar Agung dilaksanakan pada tahun 2011 melalui dana TP Kementerian Perdagangan dan juga APBD Pemkot Denpasar yang melakukan pembenahan fisik hingga pengelolaan pasar.
Hal ini sangat berdampak pada penataan fisik pasar, pengelolaan, hingga berpengaruh pada omset Pasar Agung. Sebelum revitalisasi omset pasar Rp52 miliar lebih per tahun, dan setelah revitalisasi mengalami peningkatan hingga tahun 2018 mencapai omset Rp196 miliar lebih.
"Pasar Agung yang memiliki 351 pedagang terus kami lakukan peningkatan baik pengelolaan maupun fasilitas penunjang yang ada," ujarnya.
Di samping itu, kata dia, pihaknya juga terus mendukung program pemkot Denpasar terlebih dalam kegiatan pengurangan kantong plastik di pasar rakyat," ujarnya sembari mengatakan penghargaan ini tentunya tak terlepas dari dukungan wali kota dan wakilnya hingga mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019